Kedua orang asing yang di paksakan untuk bersatu.
Oh, bukan, mungkin hanya kevin yang menganggap gadis itu asing dan membawa sial baginya.
"Gue benci sama lo, jauh jauh dari gue!!" -Kevin Sanjaya.
Dan Anatayra yang harus menahan rasa setiap kali k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHAPTER 48
Pria berjas putih dengan stetoskop yang menggantung pada lehernya, membuka pintu Ruangan Ayra.
Ruangan nya sepi, dia hanya mendengar suara air yang berasal dari kamar mandi.
"Slamat pagi Mr Ari, saya meminta izin untuk memeriksa keadaan Ayra hari ini."
Ucapnya meminta izin, karna pikirnya papa Ayra ada di toilet.
Pagi hari ini adalah pagi terakhir sebelum dia pergi ke Denmark untuk mengikuti pertandingan.
"Silahkan dokter."
Dokter itu mendongakan kepalanya.
"Oh, Kamu kevin." Kevin mengangguk dan mendekati bankar.
Dokter Revan hari ini sedang ada tugas keluar kota, jadi yang menggantikan nya adalah dokter yang lain. Dokter kepercayaan Revan. Sebenarnya Revan sangat berat hati untuk meninggalkan Ayra melihat kondisi gadis itu masih terbaring dan belum membuka matanya. Tapi sudah kewajiban nya sebagai dokter, ditugaskan di mana aja harus siap. Itu janjinya saat pertama kali menjadi dokter. Dan karena itulah Kevin dengan leluasa bisa menjenguk dan bertemu Ayra karena Kalau ada Revan, pasti kevin di usir. Meskipun tidak semenyeramkan dulu, tapi hubungan mereka belum baik, Kadang Revan masih sensi kali ngeliat Kevin deket deket Ayra.
"Kondisi nya normal dan masih seperti kemarin kemarin. Tidak ada perubahan yang signifikan."
Kevin hanya menghela napasnya dan menatap Ayra dalam diam.
"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu ya kevin."
Kevin mengangguk, "Terimakasih dok."
Kevin duduk di sebelah bankar gadis itu, memperhatikan nya sambil tersenyum, tangan nya terulur merapihkan anak rambut yang mengenai pipi gadis itu. Sebentar lagi sellia akan kesini untuk menjaga Ayra karena kevin harus berangkat.
"Ra, Aku pamit dulu ya, ada pertandingan ke Denmark."
Dia berharap akan ada kabar baik setelah ia menyelesaikan pertandingan.
Bandara International Soekarno Hatta.
Hari ini dia berangkat tanding ke Denmark. Pesawat yang di ia dan teman teman nya tumpangi ternyata delay selama dua jam, Banyak yang memutuskan untuk tidur, jalan di sekitar bandara ataupun mencari makanan. Sementara kevin duduk di kursi tunggu bandara bersama Anthony, Marcus dan pelatihnya-Coach Herry.