24. Ketemu lagi

3.9K 292 30
                                    

Halooo gaes, aku kembali setelah sekian lama hehe
gimana kabar kalian, baik baik aja kan?

oke kalo gitu langsung aja baca
maapin tiponya.
Enjooyy readinggg

.....................................

Kevin melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Ibunya menautkan alisnya saat melihat anak sematawayang nya yang tidak pulang semalaman dan datang siang siang dengan keadaan kepala di perban.

"Vin."

Kevin menghentikan langkahnya saat Ibunya memanggil.

"Sini kamu."

Dengan ekspresi malas nya kevin menghampiri Ibunya yang sedang duduk di ruang tamu sambil baca majalah.

"Darimana kamu, kok semalem gak pulang, kamu balik lagi ke pelatnas atau apa?"

"Kevin nginep di rumah temen ma."

"Beneran kamu?"

"Iya mamaku sayang, udah ya kevin mau ke kamar, mau mandi, gerah."

"Dasar kids jaman now, kamar mandi di rumah temen nya rusak apa gimana sampe dh siang begini belum mandi."

Kevin masuk ke kamarnya, mengulurkan tangan nya ke samping pintu untuk menyalakan saklar lampu, terlihatlah kamar bernuansa putih dominan, dengan tempat tidur, dan barang barang yang tertata rapih.
Walaupun kevin hanya pulang hari sabtu dan minggu, tapi kamarnya selalu di bersihkan setiap hari.

Kevin melepas jaket dan sepatunya, kemudian merebahkan diri di tempat tidur

Semalam dirinya mabuk, pingsan di jalan dan hampir tidur di jalan, kalau bukan Ayra yang menyelamatkan nya.

Kevin heran, hati gadis itu terbuat dari apa?
Batu?
Atau Baja?

Padahal kevin udah menghancurkan hati gadis itu berkali kali, tapi sama sekali tidak terlihat retak.

"Apa jangan jangan dia udah mati rasa kali ya?"

Mau di sakitin sebanyak apapun, di kerjain, di kasarin, di cacimaki, di omelin, di tolak mentah mentah. Tetep aja Baik.

"Eh, knapa juga gue jadi mikirin dia sih."

Dia sampe lupa kalau tujuan pertamanya masuk kamar adalah untuk mandi.

....

Ayra terus melangkahkan kakinya mengitari buku buku yang disusun pada rak rak tinggi toko puku itu.

Matanya dengan lihai meneliti satu persatu, mencari buku yang dia butuhkan.

Beberapa buku sudah ada di tangan nya, tapi ada satu buku lagi yang belum Ayra temukan.

Handphone nya berdering.
Ayra mengumpat dalam hati.
Penelpon itu gak tau kalau Ayra sedang fokus mencari buku dan kedua tangan nya di penuhi buku.

Dengan susah payah Ayra memindahkan buku tersebut ke tangan kirinya dan mengambil ponsel di sakunya.

"Halo, Shel?"

Dia mengapit ponselnya di antara telinga dan bahu.

"Lo udah ketemu buku nya blm, ra?"

"Belom nih, udah tiga kali gue ngelilingin ni toko buku, tapi gak nemu nemu."

"Gue mau nanya sama lo, Judul bukunya apa coba?"

"Senja di pelupuk mata kan?"

Si penelpon tertawa, Ayra menautkan alisnya kemudian berdecak setelah menyadari sesuatu.

Famous to loving you : Kevin Sanjaya [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang