18. Kevin marah

3.8K 269 3
                                    

slamat pagiiii
aku balik lagi hehehe.

Happy reading

•••

Anthony tau, gadis itu kuat, tapi dalam nya rapuh.
Memang cukup dewasa untuk anak umu 17 tahun, tapi untuk berpisah selamanya dari seseorang yang kita sayang tidak semudah itu.
Dia saja masuk pelatnas dan harus pamitan sama orang tua nya aja masih nangis, gimana anak 17 tahun yang lagi nyari jati diri dan harus kehilangan sosok ibu.

Ah, kenapa dia jadi ikutan melow begini!

Tapi memang, kehilangan adalah sesuatu hal yang berat. Jadi bukan rindu saja yang berat, kata dilan. Banyak hal hal yang berat lain nya, contohnya kehilangan

Dirasanya gadis itu sudah lebih tenang, terkadang menangis bukan berarti cengeng, menangis itu meluapkan segala emosi dalam diri, salah satu aktivitas yang positif ketimbang mengalihkan nya dengan menyakiti diri sendiri. Terkadang menagis adalah jalan yang paling baik saat kita dihadapkan dengan masalah yang amat berat, untuk sedikit meringankan beban saja
Ayra menangkupkan kedua telapak tangan nya menutupi seluruh wajahnya,

"Gue ketoilet dulu ya."
Anthony mengangguk.

Atensinya kembali pada anak anak kecil yang berlarian sekitar taman, ada yang bermain dan ada juga yang sedang makan bersama keluarganya. Dia jadi kangen keluarga nya. Terutama mamanya, dia bersyukur masih mempunyai keluarga yang lengkap.

Layar hp Ayra menyala. Pemuda itu meliriknya, mungkin ada chat masuk. Tapi pandangannya tertarik ketika melihat sebuah pengingat.

Membuat Anthony menatap bingung.
Di dalam nya tertulis 'pengingat untuk minum obat'

•••

Karena Ayra bikang dia akan ke pelatnas untuk menemui kevin dan Anthomy juga harus kembali kepelatnas akhirnya mereka kesana bareng. Mereka mengobrol sepanjang jalan.

Anthony menceritakan masa kecilnya
Membuat Ayra tak henti hentinya tertawa.

"Berarti waktu itu lo Alay banget dong hahaha."

"Ya itukan jaman jaman nya dulu, waktu masih main facebook, twitter."

"Hahaha oh gitu Kalo sekarang masih?"

"Ya enggak lah, gue juga gak tau kenapa dulu bisa kayak gitu."

Tawa nya pudar saat melihat pemuda berkaos hitam itu berdiri taka jauh darinyasambil menatapnya dengan tajam dan marah.

"Abis dari mana lo? kenapa jam segini baru dateng?"

"Gue abis makan siang sama Ginting."

"Sampe sore gini?" Gadis itu cuma nunduk. Takut menatap mata tajam kevin.

"Lo jangan lebay deh Vin, kita cuma makan siang, gak lebih. Kasian Ayra, jangan diomelin terus, lo jangan terlalu kasar lah sama dia."

"Bukan urusan lo."

"Vin- woi vin."

Kevin menghela napasnya kasar tanpa menghiraukan panggilan Anthony kemudian pergi dari sana.

Anthony hanya berdecak melihat tingkah teman nya yang belakangan ini berubah drastis.

Famous to loving you : Kevin Sanjaya [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang