Famous to loving you : Kevin Sanjaya [TAMAT]

16. Ketidakpedulian Kevin

yang nanyain, tuh aku apdet tuh nyolong waktu buat nulis padahal lagi uts hehe.
makasih ya yang udah setia nungguin.
Lope lope dah buat kalian.

~♡~

BAGIAN 16

Ayra memejamkan matanya sekilas sambil berdiri di menyadar di pojok toilet.
Kepala nya sangat sakit sekali, seperti dipukul.

dia menjambak rambutnya sambil meringis kesakitan, dahinya berkerut.
Dia merasakan sesuatu keluar dari hidungnya.

dia menatap kaca di hadadapan nya.
Dia menahan napas dan matanya sedikit melebar saat melihat darah mengalir bebas dari hidungnya.
Pening kembali terasa,
Mungkin karena dia telat minum obat pereda nyeri itu.
sialnya obatnya habis dan Ayra lupa mampir ke apotek tadi. Jadi dia harus bahagimana sekarang.
pening di kepalanya semqkin meningkat, Dadanya sangat sakit napasnya sesak dan penglihatan nya memburam.

Dia tidak kuat lagi, tubuhnya lemas meluruh ke lantai dan pandangan nya menggelap.

\

"Vin, Ayra mana?"

kevin menaikan bahunya. "Mana gue tau."
Nada bicaranya terdengar dingin dan tidak perduli.

"Lah, bukanya tadi sama lo ya?"

"Lagi pacaran kali sama ginting."

"Yeh, gimana sih lo, Dia udah tunangan sama lo, Masa pacaran sama gintinv, dasar pea."

"Ah udahlah sono."

Rian keluar ruangan untuk mencari Ayra sambil membawa sebuah paperbag berisi nasi kotak.

Ayra sendiri yang meminta Rian untuk mengambilkan satu untuk gadis itu.

"Ck, Kemana sih? belom makan nih dia, kalo sakit maag gimana?"

Jojo berjalan ke arahnya sambil menenteng tas peralatan tanding.

"Eh jo lo liat Ayra ga?"

"Gue aja baru selesai tanding, ya mana liat laah Jombiii."

Rian memegang tengkuknya.

"ohiya bener sory sory."

Kemudian Rian berjalan lagi di amtara kerumunan orang, dia melihat Mbak wid yg sedang memotret.

"Mbak, liat Ayra ga?"

"Tadi sih gue ketemu jom, cuma dia buru buru gitu, katanya mau ke toilet, barusan sih."

Rian melihat kerumunan di depan pintu toilet cewek.

"Kenapa ?"

"Ayra pingsan."

Matanya membulat saat melihat gadis itu di baringkan di tandu. Wajahnya pucat pasih.

"Kok bisa?"

"Gak tau, pas ada yg ketoilet eh dia ngeliat Ayra udah pingsan.

Kemudian Ayra di bawa kerumah sakit.

"Jom, Ayra nya udah ketemu belom?"

"Ayra pingsan Jo."

"Hah? siapa yg pingsan?"

"Ayra."

"si kevin mana?"

"bentar gue telpon."
Rian mengeluarkan ponsel dari sakunya.

bunyi nada dering yang cukup lama kemudian muncul suara operator yang menandakan telepon itu tak diangkat.

Rian berdecak.
untjk kedua kalinya barulah telepon itu di angkat.

"Vin."

"Ha?"