54

2.4K 195 1
                                    


Haluuuuuu
bqlik lagi sama acu
Hwpi reading zeyeng.

CHAPTER 54

Kevin melangkah kan kakinya sambil membawa Paper bag berisi cake. Kata Anthony, Ayra gak suka bunga, dia suka cheese cake.

"Hey."

Ayra menoleh sambil tersenyum tipis.

Mereka makan cake bareng di ruang tamu kamar rawat Ayra.

"Enak?"

Gadis itu mengangguk antusias.

"Enak banget!"
"Makasih ya, lo baik pake bwanget!"

Kevin tersenyum, lebih tepatnya terpaksa.
Hatinya mendadak sakit. Melihat tawa bahagia gadis itu yang sibuk memakan cake nya.

Andai dia tau kalau kevin tidak sebaik itu.

Katanya Ayra bosan di kamar,  jadi setelah
Selesai makan mereka jalan jalan  di sekitar lorong rumah sakit.

Kemudian langkah keduanya berhenti pada jendela besar yang memperlihatkan view malam hari. Cahaya lampu gedung dan kendaraan yang terlihay kecil dari atas sana.

Ayra menghela napasnya.

"Lo pernah bilang kalo lo itu tunangan gue?"

Kevin sedikit tersentak tetapi dia buru buru menyembunyikan itu.

"Iya."

"Papa bilang juga begitu, Katanya Lo tunangan gue."

Kevin hanya diam.

"Maaf, gue bener bener gak inget sama sekali." Lanjut Gadis itu sambil menatap Kevin. Nada bicaranya terdengar lesu.

"Kapan kita jadian?"

Kevin melebarkan matanya, kemudian berdehem.
Apa dia harus menceritakan yang sebenarnya sekarang?

Pemuda itu memejamkan matanya lama, kemdian menatap Ayra.

Dia menggelengkan kepalanya
"Kita gak jadian."

"Terus kita langsung tunangan?"

"Iya."

"Kok bisa?"

"Karena gue sama lo.."

"gue sama lo kenapa?"

"Karena gue sama lo mutusin buat gak pacaran dan langsung tunangan"

Kevin bohong.

.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini kevin sudah janji dengan Ayra untuk membawanya jalan jalan.

Dia memutarkan stir mobilnya untuk berbelok kemudian menoleh ke samping kiri bangku kemudi.

"Kita mampir ke Pelatnas dulu ya, Dompet gue ketinggalan."

Gadis itu hanya mengangguk.

Gak lama mereka sampai.

Alis Ayra bertautan saat memasuki gedung itu, sepi,hanya satu dua orang yang berlalu lalang.

"Lo atlet?" Kevin mengangguk.

"Tunggu sini bentar ya. Jangan kemana mana, gue gak lama."

"Oke."

Pandangan Ayra menyapu sekitar temlat itu.
Dahi nya mengerut. Seperti bukan tempat yang asing baginya.

Tak lama kevin datang bersama satu teman nya.

"Ra, kenalin ini Ginting."

"Halo."

Anthony menjulurkan tangan nya.

"Gue Anthony sinisuka ginting, temen nya kevin."

Ayra meringis sambil memegang kepalanya

"Eh, lo siapa?"
"Ini gue gak salah masuk kamar kan ya?"
"Lo pemain baru apa gimana?" Lanjutnya
"Kok ada di kamarnya kevin, wah jangan jangan kevin.."

"G -gue, ..hmm gue.."
"Gue tukang bersih bersih."

"kenalin gue temen nya kevin, Anthony Sinisuka Ginting."

Dia ngajak gue jabat tangan. Dengan ragu ragu gue bales.
"Gue Ayra."

Kilasan memori aneh dan abstrak bermuncukan di kepalanya. Tidak jelas. Saat di paksakan mengingat lebih jauh, kepala nya malah tambah sakit.

"Ra, lo gak papa? kita ke rumah sakit ya?"

Ayra menggeleng.

"Gue gak papa."
"Ayo, katanya mau jalan jalan."

"Ting gue duluan ya."

.
.
.
.
.
.
.
.

Kevin memarkirkan mobilnya. Melihat kota bandung pada malam hari, Not Bad. Bahkan sangat menakjubkan.

Mereka duduk di kap mobil kevin sambil makan jagung bakar.

"Dulu kita sering ya kesini?"

Kevin mengangguk. Dia bohong lagi.

Entah, Ayra merasa nyaman saat dia berada dekat kevin, tapi Pikiran nya berkata lain. Kilasan kejadian yang muncuk di kepala nya mengatakan sebaliknya.

Satu pertanyaan yang ingin selalu Ayra tanyakan kepada kevin.

"Apa dulu kita saling mencintai?"
........
TBC

Jangan lupa komen vote dan rekomendasiin cerita ini ke temen temen kaliaaan
timakaciii so mach

Kalian dapet salam dari mpin, katanya jangan gampang nyerah, semangat terusss 💪😘❤

Semoga hari kalian menyenangkan

babayyyy🖑🖐

Famous to loving you : Kevin Sanjaya [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang