Haluuu zeyeeenggg
happy readingggg
CHAPTER 53
Gila, dia gendong gue dari taman ke rumah sakit, bahkan sampe ke kamar,
Beneran gila. Gak pegel apa ya tu orang.
Dia naro gue duduk di pinggir bankar.
"Duduk di sini dulu ya, gue ambil obat dulu."
Gue cuma diem dan ngeliatin pergerakan dia.
Dia ngambil peralatan obat dan buka kaos kaki gue.
"Luka nya mesti di obatin, kalo enggak nanti infeksi." Nada ngomong nya lembut, Dia juga telaten banget ngobatin gue.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini Ayra di temani papanya ke Psikiater.
Ini fase di mana Ayra harus mengenal jati dirinya.
"Kita mulai ya Ayra." Walaupun Ayra ragu tapi akhirnya dia mau"Perhatikan foto ini baik baik."
Dokter memberikan nya dua foto
Ayra menuruti perkataan dokter itu.Alis Ayra bertautan.
Bukan kah ini dirinya?
Hanya gaya rambutnya saja yang berbeda. Foto yang satu rambutnya panjang dan satunya lagi saat rambutnya pendek."Ini saya?"
Dokter itu mengangguk.
"Apa kamu menemukan perbedaan?"
"Iyah." Ucapnya pelan.
"Pada bagian apa?"
"Rambut."
"Sekarang lihat ke cermin yang di sebelah kanan kamu."
"Menurut kamu, rambut kamu yang sekarang sama dengan foto yang mana?"
Dia menunjuk foto saat dia berambut pendek.
"Oke, berarti foto kedua adalah kamu yang sekarang, benar?"
Ayra mengangguk.
Kemudian dokter menyerahkan dua foto selanjutnya.
"Kalau yang ini, perbedaan apa yang kamu temukan?"
Dokter memberikan dua foto yang berbeda. foto pertama saat Ayra berambut panjang dan bersama mama nya.
foto kedua adalah saat dia berambut pendek tapi foto sendiri."Mama." gumam nya pelan.
"Kemudian?"
Ayra meringis sambil memegang kepalanya.
"Aarghhh sakitttt."
Kilasan memori muncul di kepalanya, entah apa. Gadis itu tak mengenalinya.
"Apa yang kamu lihat, Ayra?"
"Mama." Lirihnya
"Sampai sini saya rasa sudah cukup Pak Ari. Perlahan Kondisi Depresi Ayra akan berangsur menghilang.
"Pa, mama hiks."
"Mama kamu udah gak ada Ra."
"Ayra tau Pa, maafin Ayra."
"Syukurlah nak."
.
..
.
.
.
.
.
.
..
Ayra membaca bukunya, sebenarnya dia sudah bosan tinggal di rumah sakit.
Kerjaan nya tidur-mandi-makan-repeat."Selamat pagi Pak Ari, Selamat pagi Ayra."
"Selamat Pagi Dok."
"Hallo dokter." Balas Ayra dengan ramahnyaSore ini Dokter datang untuk memeriksa kembali keadaan Ayra.
"Depresi dan persepsi nya tentang hidup di masalalu sudah berakhir. Hanya tersisa amnesia nya saja pak. Tapi Bapak tenang, Saya yakin Ayra bisa mengingat lebih cepat melihat progresnya yang semakin hari semakin baik."
Setidak nya Ari bisa bernapas lega sekarang melihat kondisi Putri nya semakin membaik.
"Kalau begitu saya permisi dulu pak."
"Terimakasih dok." Dokter itu mengangguk dan keluar ruangan.
Tak lama muncul sepasang suami istri dari balik pintu.
Kemudian bercengkrama dengan Ari.
"Hai Ayra."
Ayra menautkan alisnya tapi selanjutnya tersenyum tipis.
"Ra, ini temen lama papa."
"Kenalin, tante Gia dan ini suami tante, Om Rio namanya."
"Halo, om, tante. Maaf kalau kita udah ketemu sebelum nya, tapi Ayra gak inget."
Gia mengangguk paham.
"Gak papa Ayra." Dalam hatinya menangis melihat kondisi Calon menantunya seperti itu.
.
.
.
.
.
.
.
.Sejak kejadian Ayra kabur dari rumah sakit, Kevin jadi dekat dengan gadis itu. Ya walaupun masih di suruh jaga jarak 2 meter.
Sekarang Kevin di buat bingung dengan Berbagai macam bunga di depan matanya. Warna warni yang indah tapi banyak jenisnya.Semuanya bagus bagus. Dia bingung mau membelikan bunga yang mana untuk Ayra.
"Maaf Mas kevin, mau nyari bunga apa ya?"
"Adanya apa aja mbak?"
"Yang ini Bunga lavender, warna dan model bunga nya cocok sekali untuk menghias ruangan."
"Kalo ini tulip, warna nya kuning terang mas, bagus banget kalo buat di dan bla bla bla bla."
Mbak tukang bunga nya sibuk ngejelasin satu persatu bunga itu.
Kevin makin pusing akibat penuturan mbak mbak tukang bunga tadi.Kevin tidak tau apa bunga kesukaan Ayra.
Lalu dia berinisiatif untuk menelpon Anthony, siapa tau dia tau bunga kesukaan Ayra.
.
.
.
.
.
.
.
Rutinitas barunya selama di kamar rumah sakit adalah melihat pemandangan dari lantai bernomor 23 itu. Dari jendela kaca yang lumayan besar dia bisa melihat jalan raya yang di padati kendaraan serta dihiasi gedung gedung pencakar langit yang bertaburan di sekelilingnya.
Atapun orang orang yang berlalu lalang di trotoar maupun zebracross. Lumayan untuk menghibur dirinya di ruangan yang sepi ini, papanya sedang kembali ke kantor setelah dua hari kemarin cuti.kepalanya menoleh saat mendengar bunyi knop pintu yang di buka.
Dia tersenyum tipis.
"Hey."
..........
TBCHaluuu zeyeng 😊😊
Timakaci suda membacaaa
jangan lupa komen vote dan rekomendasiin cerita ini ke temen temen kalian yaaaaa.doain minions sama daddies masuk final yaaa, biar all indonesian final lagiiii.
fri, jully 26 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous to loving you : Kevin Sanjaya [TAMAT]
Fiksi RemajaKedua orang asing yang di paksakan untuk bersatu. Oh, bukan, mungkin hanya kevin yang menganggap gadis itu asing dan membawa sial baginya. "Gue benci sama lo, jauh jauh dari gue!!" -Kevin Sanjaya. Dan Anatayra yang harus menahan rasa setiap kali k...