Jakarta selalu sama, setiap hari pasti macet, mau malem, siang pagi sore.
Gue cuma bisa merhatiin deretan mobil di depan dengan cahaya cahaya merah dari kendaraan itu.
'Nyokap gue nyuruh gue sama lo jalan bareng', Gitu katanya. Maka dari itu disinilah gue sekarang, duduk diem di mobil dia sementara dia Fokus nyetir. Keadaan nya hening, terus dia nyalain radio.Muncul Suara mba mba yang nyiarin radio.
"Bro and sist pasti ada ya yang mengalami namanya perjodohan,pernah gak sih bro and sist berfikir kalau kenapa sih, gue harus di jodohin sama dia sementara masih banyak orang di luar sana.
kalian percaya takdir tuhan kan, semua yang di pertemukan, sekalipun di jodohkan oleh teman teman atau orang tua, itu adalah takdir, dan itu jalan nya, jadi bro and sist gak perlu merasa perjodohan itu buruk, Buktinya banyak cinta yang datang karena terbiasa, cieilah, soo kalian gak perlu merasa menderita, marah atau pun menyesal. Percaya deh semuanya bakalan indah pada waktunya."Gue tertegun, pandnagan gue masih lurus kedepan, gak berani ngekiat ke arah kevin. Volume Radio ini cukup kedengeran untuk sampai ke telinga dia.
Gue merutuk dalam hati, kenapa sih mbak mbak penyiar ngomongin perjodohan.
Gue menghela napas pelan, gak ada respon dari kevin, syukurlah, gue takut dia marah atau semacamnya karena denger begituan."Oke bro and sist Khusus edisi malming ini gue bakalan puterin lagu romantis nih untuk menemani malam bro and sist,
Rosa feauturing afgan syahreza, Kamu yang ku tunggu. "Gue lagi masak bareng Tante Gia, katanya gue harus bisa masak makanan kesukaan kevin. Dan berhubung ini hari minggu, jadi kevin bakalan pulang dari pelatnas.
"Kevin itu gak suka banget sama makanan pedes ra."
"Dulu waktu jaman jamannya dia bandel, tante masukin cabe ke dalem teh, trus tante suruh minum, eh dia kapok."
"Oh ya tan?
"Iya Ra, sebandel bandelnya dia, dia itu paling takut sama yang namanya kecoa, liat kecoa dikit langsung nangkring di sofa." Kata om Rio yang lagi baca koran di ruang tengah deket dapur.
Gue sama Tante Gia ketawa bareng. Ternyata Kevin takut sama kecoa hehehe.
Gue gak bisa bayangin gimana ekspresinya dia. Pasti lucu banget."Yang ini di giniin ke sini ya tan?"
Gue nunjuk Rempah rempah yang di perluin buat penyedap."Iya ra, ih kamu pinter banget, diajarin sekali langsung bisa. Kalau Mama mu masih ada pasti dia akan senang sekali."
Kalau sama tante Gia, gue ngerasa seolah olah mama masih hidup.
Pas udah mateng gue sama Tante Gia nata Makanan di meja makan, Terus gak lama kevin pulang.
Mata gue sama dia ketemu, gue senyum ke dia tapi dia bales dengan ekspresi datar dan tatapan tajam nya.
"Ayo vin makan dulu." Kita semua duduk di meja makan. Gue sama kevin duduk sebelahan sementara Tante Gia dan Om Rio duduk di sebrang.
Dia makan masakan gue, seneng rasanya.
"Gimana makanan nya vin, enak kan?" Tanya tante Gia ke kevin yang lagi fokus makan.
Kevin ngangguk sekilas, " Enak lah, apasih yang gak enak kalau mama yang masak. Pasti selalu enak."
"Bukan mama mu yang masak, Tapi Ayra."
Kata om Rio,Dia noleh ke gue dan natap gue dengan tatapan gak sukanya.
"Kamu harus bersyukur punya tunangan kaya Ayra, udah baik pintar masak pula."
Dia ngebanting sendok dan garpu yang dia pegang kepiring sehingga menimbulkan suara dentingan.
"Kevin udah selesai makan." Terus dia pergi ninggalin ruang makan. Gue cuma bisa menghela napas lesu sambil natap punggung dia yang perlahan menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous to loving you : Kevin Sanjaya [TAMAT]
Fiksi RemajaKedua orang asing yang di paksakan untuk bersatu. Oh, bukan, mungkin hanya kevin yang menganggap gadis itu asing dan membawa sial baginya. "Gue benci sama lo, jauh jauh dari gue!!" -Kevin Sanjaya. Dan Anatayra yang harus menahan rasa setiap kali k...