59

2.8K 185 11
                                    

Hulaaaa zeyenggggg

hepi reading ❤❤

CHAPTER 59

Ayra duduk bersila di atas tempat tidurnya sambil mendekap tubuhnya sendiri. Dia menatap nanar boneka beruang besar yang diletakan pada sudut meja belajar Ayra.

Beberapa hari ini, setelah pulang kuliah, Ayra langsung pulang. Dia tidak berniat keluar kamar, tidak berniat menemui siapa pun. Matanya sembab akibat menangis semalaman, cukup menyesal karena sekarang gadis itu tidak bisa melihat dengan jelas karena matanya sedikit perih.

Ponsel Ayra berbunyi, suaranya teredam karena di letakan dibawah bantal. Ayra melihat siapa yang menelepon kemudian mengangkatnya.

"Halo, sel?"

"Woi, manusia kutub, keluar rumah kenapa sih, demen banget Lo di kamar."

"Iya, nanti sel."

"nanti kapan?"

"Kapan-kapan kalo Gue niat."

"Dih, kok begitu sih, ga asyik Lo." Ayra cuma berdehem gak jelas.

"Yaudah lo jangan lupa makan, jangan lupa napas."

"Iyaa. Udah ya, gue tutup, bye."

Ayra menaruh tubuhnya pada tempat tidur, menatap langit langit kamarnya.

Ponsel Ayra bunyi lagi, Ada Chat masuk.

Ayra melebarkan matanya, diam sebentar. Tersadar akan sesuatu, Ayra bangkit dari posisinya, kemudian dengan kilat mengganti pakaian nya.

"Pa, Rara ijin mau pergi keluar sebentar ya."

"Dianter supir ya?"

"Rara cuma mau ketemu temen Rara."

"Papa gak mau kamu kenapa napa lagi."

Rara mengangguk paham.

"Hati hati ya Rara."

"Iya pa."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ginting, gue mau ketemu sama lo bisa?

Anthony melajukan mobilnya setelah mendapatkan chat dari Ayra.

Dia bingung, bukan nya Kevin sedang mencari Ayra?

"Hey Ra, Apakabar?"

"Baik,"

"Lo kemana aja, kevin nyariin lo."

"Kenapa kevin tiba tiba berubah, sejak kecelakaan gue?Apa karena dia ngerasa nyesel dan kasian sama kondisi gue? dan soal ginjal itu, apa dia tau gue yang donorin buat dia?"

Ginting tersenyum datar, dia sudah menduga bahwa saat ini akan tiba.

"Lo ingat semuanya?" Tanya Ginting dengan tenang.

Ayra menganggukan kepalanya.

"Gue bakalan jawab satu satu, mungkin ini ngejelasin nya harus panjang lebar jadi lo mesti dengerin ini baik baik oke?"

Ayra mengangguk.

"Mungkin Perasaan kevin ke lo tumbuh saat lo sama gue pergi bareng, gue tau dia cemburu karena gue sama lo deket. Dia pernah ngomong ke gue kalau di deket dia, lo selalu nangis dan saat lo deket sama gue, lo selalu bisa ketawa lepas. Dia cemburu sama gue dan mungkin itu alasan dia marah besar tanpa sebab ke lo.

Famous to loving you : Kevin Sanjaya [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang