"Mau ngapain lo kesini?"
"G-Gue mau jengukin lo. Lo udah baik kan? ada yang sakit?"
Kevin menatap ke arah lain, dia gak mau natap gadis itu. Gak sudi, Menurutnya, ia bisa kecelakaan seperti ini karena bertunangan dengan Ayra. Gadis itu pembawa sial untuknya.
"Kenapa lo baru kesini sekarang? merasa bersalah? gue kecelakaan karna gue tunangan sama lo, lo tau gak?!" ucap kevin dengan nada tinggi.
Ayra tersentak karena bentakkan kevin,
"Kevin, jaga omongan kamu,"
Napas Gia memburuh melihat perlakuan putranya pada Ayra. Andai dia tau kalau Ayra lah yang mendonorkan ginjal sehingga dia bisa hidup sampai saat ini."Asal kamu tau, Ayra itu yang-"
"Tante."
Ayra menatap Wanita itu, dalam pandangan nya dia memohon untuk tidak memberi tahu kevin.
Otaknya memutar mencari alasan yang pas.
"Gue fokus kuliah, buat ngambil beasiswa." hanya itu kata kata yang dia temukan di otak nya yg pas pas an itu.
Kevin tertawa meremehkan.
"Oh.""Ra, tante kebawa dulu."
Sedari tadi kevin hanya bermain dengan ponselnya, sesekali mengamati gadis itu. Kelihatan nya sibuk sekali, mengganti bungs ysng sudah layu, mengecek selang inpus dan hal apapun yang bisa di lakukan.
"Kenapa lo masih disini sih?"
"Gue kan babu lo, jadi gue mesti ngerawat lo." Gadis itu masih tersenyum, bahkan mengakui bahwa dirinya adalah babu.
Mungkin itu satu satunya alasan yang logis dan tidak berlebihan.Pandangan nya tersita pada wajah gadis itu.
Pipi yang tirus dan bibir yang pucat pasih.Ruangan itu hening. Hanya ada suara Ayra yang sesekali menanyakan kebutuhan kevin, seperti mau minum atau makan buah.
"Lo gak perlu repot repot ngerawat gue, gue tau lo cuma nyari muka sama nyokap gue kan?"
Ayra menggelengkan kepalanya. Dia tidak mengerti yang kevin maksud.
"Gue sama sekali gak ada niatan buat kayak gitu."
"Bohong, bilang aja lo mau ngambil hati nyokap gue supaya lo gak di salahin sama nyokap karna udah bikin gue kecelakaan, iyakan?"
Perkataan pemuda itu, membuat hatinya sesak.
"Gue murni mau ngerawat lo." Gadis itu tersenyum.
Kevin heran, kenapa gadis itu sama sekali gak marah, bahkan kesal atau apapun.Suster masuk ke ruangan, mengantarkan makan siang.
Gadis itu tersenyum ramah sambil mengucapkan terimakasih
"Udah waktunya makan siang, Lo makan ya biar cepet sembuh." Gadis itu mengulurkan tangan nya mengarahkan sendok yang berisi makanan ke mulut kevin.
PRAANKKK
Suara dentingan sendok dan piring yang jatuh ke lantai membuat makanan yang ada didlmnya ikut tumpah berserakan karena tangan kevin yang dengan sengaja menebasnya.
Ayra tersentak kaget melihat perlakuan kevin.
"Mending lo pergi dari sini, gue gak mau ngeliat muka lo, gue muak, sana pergi. Kalo gak gue yang bakalan pergi dari sini."
Kevin berusaha mencopot selang inpusnya, tapi Ayra menahan nya.
"Jangan, biar gue aja yang pergi, Nanti gue bilangin suster buat ngangerin makanandan beresin yang tumpah. lo istirahat ya, jangan lupa makan."
Kevin menatap punggung gadis itu yang perlahan menjauh dari pandangan nya kemudian hilang dari blik pintu.
Ia heran,
apa gadis itu tidak punya perasaan? Disakiti berkali kali tapi sama sekali gak marah dan tetep senyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/172809954-288-k784950.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous to loving you : Kevin Sanjaya [TAMAT]
Novela JuvenilKedua orang asing yang di paksakan untuk bersatu. Oh, bukan, mungkin hanya kevin yang menganggap gadis itu asing dan membawa sial baginya. "Gue benci sama lo, jauh jauh dari gue!!" -Kevin Sanjaya. Dan Anatayra yang harus menahan rasa setiap kali k...