PART 11

10.9K 344 0
                                    

Happy reading gais

Hampir 30 menit alexa menunggu kedatangan ke dua sahabatnga itu. Padahal ia tidak senang untuk di buat nunggu,karna nunggu itu membosankan.

Seperti saat ini alexa sedang bosan menunggu,saking lamanya menunggu ia sudah habis satu cangkir es cappucino dan cake tiramisu.

"ck, lama banget si tu kunyuk,sampai lumutan gua nunggu mereka." kesal alexa.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya kedua sahabatnya pun datang.

"lama banget si lo, lumutan gue disini." omel alexa pada kedua sahabatnya.

"hehe, maaf al macet banget tadi udah gitu tu si dinda ngaret bet, dandan aja sejam sendiri." ucap intan menjelaskan secara detail.

"lah kok gue? Lo'nya aja jemput gue lama." ucap intan tidak mau disalahkan.

"udah,udah. Cepatan duduk lu gak cape berdiri." ucap alexa mempringati mereka sepasal dari datangnya mereka lupa untuk duduk.

Aneh memang sampai lupa untuk duduk, duduk doang aja lupa gimana nanti sama (anu). (wkwk, apa thor).

Setelah berbincang bincang yang kadang ber faedah kadang unfaedah. Tidak terasa waktu menunjukan pukul 21:00. Pada akhirnya mereka pamit untuk pulang kerumah masing-masing. Sedangkan alexa sedang menunggu abangnya menjemput.

Kenapa alexa tidak bareng sekalian dengan kedua sahabatnya itu. Yaa karena rumah mereka beda arah dengan rumah alexa.

Alexa yang kesal dengan abangnya yang tak kunjung datang pun menelfonnya.

"halo bang, dimana? Alexa udah nunggu abang nii lama amat si lu bang."

"..."

"lah kok bisa si bang? Gue pulang naik apa ihhh"

"..."

"yaudah dah gue naik grab aja."

"..."

"yaudah bang bye."

Alexa memutuskan sambungan dengan abangnya itu. Ia kesal sudah menunggu lama lama abangnya tidak jadi menjemput karena ban mobilnya bocor.

"motor mahal,bagus eh ban'nya bocor ilihh mending kaya abang abang gojek motor sederhana awet, aneh memang." gumam alexa di dalam hati.

Saat iya ingin membuka aplikasi ojek online ada gangguan dengan jaringan internetnya itu. Hingga ia mengshake hpnya dengan gerakan tangan ke kiri,ke kanan, ke depan hingga dapat sinyal.

Akhirnya sinyal itu dapat, saat ingin memesan sinyalnya ilang lagi. Ia berjalan menuju jalan bisa di bilang gede tanpa melihat kanan kiri dan depan karena matanya terfokus pada benda pipih itu.

Sampai ia menegakan kepala dan melirik ke sebelah kanan terdapat mobil melaju dengan kecepatan tinggi yang ingin menabrak dirinya.

Disebrang sana seorang cowo baru saja keluar dari caffe dengan kedua sahabatnya itu. Cowo itu yang memperhatikannya alexa dari tadi pun mempunyai firasat sesuatu.

Benar saja baru ia ingin melangkah menuju motornya ia melihat mobil dengan laju sangan tinggi ia segera lari ke arah alexa dan cowo tersebut mendorong alexa ke tepi dan untung saja cowo itu ikut ke tepi tetapi tidak dengan dahi lelaki itu.

Alexa yang kaget dengan hal tersebut berteriak dengan kencang

"aaaaaaaaaaaaaaaaa." berteriak sambil menutupkan mata dengan kedua telapak tangannya.

Saat ia membuka telapak tangan terdapat seorang cowo dengan dahi di penuhi darah, alexa pun kaget melihatnya pun langsung membulatkan mata.

"eh loo, duh itu dahi lo berlumuran darah. Ikut gue bentar sini." ucap alexa sambil menarik tangan cowo itu.

Cowo itu hanya melihat sekilas tangan yang di gandeng oleh alexa. Karena ia merasakan pusing di bagian kepala. Ia harus tahan dan jangan sampai tumbang di jalan yang ia pikir ia tidak mau di bawa ke rumah sakit. Jadi ia harus tahan pusinh yang sangat sakit itu.

Hingga alexa membawa cowo itu ke tepi an ruko ruko yang dari salah ruko tersebut ada sebuah apotik. Alexa dengan buru buru membeli kapas, alkohol, obat merah dan plester dan jangan lupa air untuk membersihkan luka di dahi cowo itu.

Setelah selesai mengobati dahi cowo itu ia membereskan semuanya.

"gu.. Gue minta maaff gara gara gue lo jadi kaya gini." ucap alexa meminta maaf kepada cowo itu.

" no problem, lo kalo mau hp liat sikon." ucap vino.

Yap, cowo itu adalah alvino, dan benar alvino sudah menolong nyawanya yang hampir saja ingin melayang. Sudah kedua kalinya alvino menolong alexa.

Saat alexa ingin beranjak dari alvino ada sebuah tangan yang menahan lengan alexa.

"disini dulu. Temenin gue, kepala gue pusing." ucap vino melemah.

"gue mau manggil kedua temen lo dulu."

"gak usah nanti juga kesini sendiri."

Akhirnya alexa duduk kembali di sebelah cowo itu. Hingga kedua cowo datang menghampiri mereka.

"vin lo gakpapa kan, duh lo gak amnesia kan vin lo masih inget gue kan?" ucap adini tanpa jeda seperti orang sedang ngerep.

"gue gakpapa." ucap vino datar.

Setelah beberapa menit kemudian alvino bangkit dari duduknya disusul oleh alexa. Ya alvino masih merasakan pusing di kepala tetapi sudah menghilang sedikit.

"kalian duluan gue mau ngambil motor." ucap vino yang melangkah meninggalkan mereka bertiga.

"eh vin pala lo kan masih pusing" ucap bimo mengingatkat kalau alvino masih merasakan pusing.

Hayoo gimana kelanjutanya hayoo.
Btw maaf ya kalo gak nyambung lagi pikirannya kemana mana ni, hehe.

Jangan lupa vote and komen karena votmen itu gratis. Hehehe.
Sampai ketemu di part selanjutnya.

Cold Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang