PART 16

9.9K 335 7
                                    

Bel pulang pun telah bunyi lima menit yang lalu dan siswa/siswi sudah pada pulang kerumah masing masing. Tidak begitu dengan vino ia masih saja mendribel bola basket yang ada di tangannya itu.

Sepuluh menit sudah vino bermain basket. Alvin yang berada di pinggir lapangan segera menghampiri abangnya dan tidak lupa ia sudah membawa handuk kecil dan sebotol ait mineral.

"nih." ucap alvin sambil menyerahkan handuk kecil dan sebotol air mineral.

Vino pun segera mengusap keringat yang mengalir di mukanya dan rambutnya pun basah akibat keringatnya tidak lupa seragam vino pun basah dan kusut.

"bang kok tadi gue liat lo bantuin alexa si bang, mana tadi lo segala datengin wakilnya lagi, cewe kelas gue histeris banget." ucap alvin bertanya.

"tadi jatuh." ucap vino setelah menegak air mineral yang sisa setengah itu.

"hah kok bisa? Emm btw tumben tumbenan lo bang hmm apa lo udah siap ngelupain cewe gak punya malu itu bang?" tanya alvin.

"gue udah lupa." ucap vino sambil berjalan mengambil tasnya yang dipinggir lapangan basket tersebut.

"punya abang gini amat ya, dinginnya ngalahin es batu yang ada dikulkas rumah." kata alvin sambil berjalan mengekori abangnya.

"gue denger." ucap vino yang mendengar ucapan adeknya itu.

Alvin yang melihatnya langsung memberi tanda V sebagai tanda damai. Alvin dan vino tidak bareng alvin membawa motornya sendiri sedangkan vino membawa mobilnya, entah mengapa ia ingin membawa mobil.

Alvin sudah duluan meninggalkan sekolah sedangkan vino baru saja ingin meninggalkan sekola tapi ia melihat gadis yang sedang berdiri di halte sambil menengok kanan kiri.

Vino tahu siapa cewe itu entah dari mana ia apal dengan postur tubuh cewe tersebut. Ia segera menghampiri cewe tersebut, entah dorongan dari mana tiba tiba ia mau menghampiri cewe itu.

Saat sampai didepan cewe itu vino keluar dan cewe yang berdiri di halte itu kaget dikira ia itu abangnya ternyata cowo yang membantunya tadi membawa buku paket.

"umum pa jemputan?" tanya vino.

Alexa sempat bingung lah maksud dari cowo itu, yap cowo itu adalah vino.

"maksudnya?" tanya balik alexa yang tidak mengerti maksud dari ucapan vino.

"ck,nunggu umum apa jemputan?" ucap vino menjelaskan.

"ohhh, nunggu abang gue." ucap alexa menatap jalan.

Tiba-tiba suara petir bergemuruh dan langit berubah menjadi gelap.

"naik ujan." ucap vino.

"G... Gak usah gue nunggu abang gue aja." tolak alexa dengan cara baik.

"gak terima penolakan." ucap vino memaksa.
Alexa masih saja enggan untuk memasuki mobil vino, vino pun geram akhirnya vino menarik alexa untuk menuju ke depan kesamping mobil dan membuka pintu mobil yang di samping kemudi.

"naik." titah vino.

"g.. Gak usah vin gue nunggung abang gue aja." ucap alexa yang keukeuh untuk menunggu abangnya.

"gue bilang gak terima penolakan. Naik atau gue gendong?" tanya vino yang tiba tiba jahil.
"ehh.. Kok gitu si? Ga ga masa ada kaya gitu ga mau gue tetep nunggu abang gue aja.

Tiba tiba ujan turun tetapi rintik.

"naik ujan." titah vino.

"ga ahh gue di halte aja abang gue bentar lagi juga dateng." tolak alexa.

Tanpa babibu vino langsung menggendong alexa dan memasukan alexa di tempat samping kemudi.

"aaaaaa turunin guee vinooo." teriak alexa.

"ssttt diam." ucap vino.

Akhirnya mobil vino melesat berjalan untuk mengantarkan alexa.

"alamat?" tanya vino.

Alexa pun menunjukan alamat rumahnya dan tiba di depan rumah yang minimalis tapi terkesan elegan.

Alexa pun turun.

"makasih atas tebengannya,dan pemaksaannya." ucap alexa.

"hmm."

Alvino pun segera menjalakan mobilnya dan pulang kerumahnya.

Hayy aku up lagi, see you

Eh kayanya aku bakalan bikin cerita baru lagi deh tunggu infonya ya gaisss😘

Vote and komen dong gaiss karena votmen itu gratiss byee😘

Cold Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang