10. Ada Hubungan Apa?

25 8 4
                                    

bujank^: dera maaf ya aku gak bisa antarin kamu pulang

Sebelum memutuskan untuk meninggalkan kelas, terlebih dahulu Dera membuka ponselnya yang sedari tadi bergetar dalam saku seragam putihnya, dilihatnya sebuah pesan singkat dari Axel. Dera hanya membacanya tanpa berniat untuk membalas dan dengan langkah kecil-kecil ia berjalan menuju gerbang untuk menunggu ojek online.

Ketika dirinya berjalan di koridor menuju gerbang sekolah, ia sempat menolehkan kepalanya ke belakang sesaat setelah baru saja keluar dari dalam kelasnya untuk sekadar melihat Axel yang barang kali laki-laki itu tengah ada kegiatan dengan clubnya atau mungkin tengah ada kegiatan selepas pulang sekolah, namun tidak memberitahunya. Setelah dirasa orang yang dimaksudnya tidak terlihat dari objek pandangnya Dera kembali berjalan seorang diri sepanjang koridor yang hanya ada beberapa murid berlalu-lalang.

Beberapa anggota OSIS yang nampak sibuk keluar-masuk ruang rapat, mungkin tengah melaksanakan kegiatannya dengan beberapa anggota lain. Dan saat Dera telah berhenti di depan pintu gerbang dengan ponsel yang berada dalam genggamannya, sebuah tepukan halus terasa pada bahunya. Tepukan itu berasal dari dua orang perempuan yang kini berada tepat di belakang Dera.

"Dera, kenapa gak pulang bareng Axel?" tanya seorang perempuan dengan rambutnya yang di gerai dan kini mendapatkan perhatian penuh dari Dera yang telah menghadapkan tubuhnya ke belakang.

Dera tersenyum seraya menggeleng, lalu menjawab, "gak bisa nganter katanya."

"Mau bareng kita enggak?" Kini perempuan dengan kuncir kuda yang memiliki perawakan mungil ganti bertanya.

"Aku lagi nunggu ojek online, tadi sudah pesan jadi kalian duluan aja."

"Kita tungguin aja sampe ojek pesenan kamu sampai. Oke."

"Iya, Rapiaku," jawab Dera pada perempuan yang berada di hadapannya saat ini yang ternyata adalah sahabatnya dan satu perempuan lainnya adalah Lalis.

Tak lama dari itu sebuah ojek online dengan jaket dan helmnya yang berwarna hijau mendekati Dera–lebih tepatnya mendekati gerbang SMA Harapatan Tama yang bermaksud untuk bertanya.

"Mbak Adera?" tanyanya pada Dera yang kebetulan berada tepat di depan gerbang sekolahnya.

"Iya." Dera mengangguk, lalu menerima uluran helm dari bapak ojek online.

"Rapia, Lis, aku duluan ya," pamitnya seraya melambaikan tangannya ke arah 2 sahabatnya yang masih berdiri di samping gerbang.

Selepas kepergian Dera, Lalis dan Raevy yang kebetulan akan berjalan ke arah tempat parkir motor tidak sengaja melihat sebuah motor ninja berwarna merah yang baru saja melaju di belakangnya. Keduanya membalikan tubuhnya dan memerhatikan motor yang baru saja keluar dari gerbang sekolah, namun di atas motor tersebut laki-laki yang mereka maksud ternyata tidak sendirian, ada seorang perempuan yang sangat dikenalinya. Dari belakang mereka sudah dapat menebak siapakah yang menjadi penumpang di jok belakang Axel.

"Dara." Secara serempak mereka menyebutkan satu nama yang terlintas kala memerhatikan ciri-ciri yang sama percis seperti sahabatnya.

"Ada hubungan apa mereka?"

Adera dan Adara~

Sesampainya dirumah Dera disambut dengan sebuah kesunyian di dalamnya, tak ada satu orang pun yang berada dalam rumahnya, bahkan Dara–kakak kembarnya belum sampai dirumah. Ia pikir tadinya Dara sudah lebih dulu berada dirumah, ketika dirinya masih menunggu ojek online saat di sekolah tadi, namun ternyata perkiraannya salah justru dirinya lah yang pulang lebih awal.

Tanpa mau memikirkannya lebih dalam Dera bergegas menaiki tangga menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan berganti pakaian serta membereskan buku-buku pelajarannya hari ini, setelahnya ia akan kembali turun untuk menyantap makan siangnya.

Adera dan AdaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang