[ Nine ] Amnesia

1K 176 28
                                    




Jisoo menyilangkan kedua lengan di depan sambil berjalan mondar-mandiri di hadapan tiga orang dewasa yang sedari tadi hanya mengikuti gerak-geriknya itu dengan tatapan takut. Pasalnya, wajah Jisoo yang cantik itu sekarang terlihat mengerikan setelah sepuluh menit lalu dia menyeret ketiga orang itu ke rooftop cafe Jinan yang banyak terdapat bermacam bunga dan tanaman hias. Jinan yang mulai jengah pun mendengus lalu angkat bicara.

"Jisoo-ya.. Aku pusing melihatmu mondar-mandir seperti itu. Duduk dan bicaralah." Protes wanita cantik yang duduk di kursi kayu samping pot bunga mawarnya itu.

Jisoo berhenti dan berdiri menghadap Jinan, menghela nafas lalu memutar tubuhnya untuk menghadap dua pria yang hanya duduk dengan canggung bersisian. Dan kedua mata cantik itu kini menatap Noah lekat-lekat.

"Jadi, Noah Kwon itu dirimu, tuan?" Tanyanya pada Noah yang langsung mendongak menatap Jisoo. Lalu mengangguk seraya tersenyum kaku. "Dan, dia adalah teman dekatmu, dr. Koo?" Kini Jisoo mengajukan pertanyaan pada Junhoe.

"Ya. Dia teman dekatku." Sahut Junhoe membuat Jisoo menganggukan kepala. Lalu kembali berbalik ke arah Jinan yang hanya membalas tatapannya dengan dengusan malas.

"Dan pria yang kau lihat di kebun bunga juga yang sering diceritakan oleh Jennie itu adalah dia?"

Jinan menghela nafas lalu menjawab. "Iya, itu dia."

Dan Jisoo kini melepas tautan kedua lengannya lalu melangkah mundur untuk dapat menatap sekaligus ketiga orang yang tengah duduk berseberangan itu.

"Kupikir ini tak masuk akal. Maksudku, bagaimana bisa seseorang begitu mirip dengan orang lain yang tak memiliki hubungan darah sama sekali?" Jisoo berucap sambil menatap ketiganya bergantian dengan tangan yang tak diam di udara. "Dr. Koo, bukankah ini tak masuk akal?" Satu alisnya terangkat dengan netra yang tertuju pada Junhoe. Menunggu jawaban.

Pria tinggi itu berdeham sebelum menjawab. "Bukankah kita memang memiliki tujuh 'kembaran' di dunia, dr. Kim? Meskipun bukan saudara, ataupun tinggal di tempat bahkan masa yang berbeda. Kita akan memiliki 'kembaran' dengan wajah yang begitu mirip dengan kita." Jelas Junhoe pada Jisoo yang memutar bola mata malas.

"Kau sungguh percaya pada hal-hal seperti itu? Jika memang benar, apakah harus semirip itu? Bahkan kembar identik pun tak akan begitu mirip. Pasti ada saja perbedaan yang membuat mereka tak sama, meskipun sedikit. Dan ini..." Jisoo menunjuk Noah dengan telapak tangannya.

"...Bahkan aku sampai saat ini belum bisa percaya jika dia adalah Noah Kwon. Karena aku sangat mengenal suami dari sahabatku ini. Dan wajahnya.... Astaga." Jisoo memijit pelipisnya yang saat ini terasa cukup pening karena memikirkan hal tak masuk akal yang sedang dia hadapi sekarang. Dia masih dalam mode terkejutnya, omong-omong. Jadi akan sangat sulit membuatnya percaya pada ucapan ketiga orang itu dalam keadaannya yang seperti ini.

"Jinny Kim? Alcatraz? Pier 39? 125 Athens Street? Harvard? Cambridge? Business School of Harvard University? Konics Inc.? Kim Han—"

"Jisoo!" Pekik Jinan menghentikan ucapan Jisoo yang tengah menyebutkan nama-nama yang berhubungan dengan masa lalu Jinan dan Hanbin.

Jisoo menatap Jinan tajam, dan yang ditatap kini bangkit dari duduknya. Menarik tangan Jisoo untuk dibawa pergi namun wanita itu menepis tangannya.

"Kenapa kau seperti ini?" Tanya Jinan dengan tatapan tak kalah tajam.

Jisoo mendengus. "Kau yang kenapa? Percaya saja pada kedua pria ini. Apa kau pikir ini masuk akal? Lihatlah wajahnya. Apa dia tak mirip dengan Hanbin sunbae?" Tangan kecilnya menunjuk ke arah Noah yang hanya menatap keduanya bingung.

The Lost Memory ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang