[ Four ] Crazy of You

1.1K 188 23
                                    



[ Crazy of You - Hyolyn ]




"Y-yeobo...?"

Noah terdiam. Terkejut saat tiba-tiba wanita di hadapannya itu menyebutkan kata 'yeobo'. Bingung kenapa wanita yang baru ditemuinya itu memanggil 'yeobo'. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling, barangkali ada orang lain disana. Tapi tak ada lagi orang yang berada disana kecuali mereka bertiga.

Sedangkan Jinan dengan tubuh bergetar dan kedua mata berkaca-kacanya berjalan perlahan menghampiri Noah yang tengah menggendong Jennie. Mengulurkan tangan ke arah wajah pria tampan itu saat mereka sudah berhadapan.

"A-apa ini sungguh kau? Atau kau hanya halusinasiku saja?" Tanya Jinan dengan suara bergetar.

Noah yang tak mengerti dengan sikap aneh Jinan hanya mematung seraya menatap kebingungan ke arah wanita di hadapannya.

"Siapa yang kau maksud, nyonya?"

Jinan melebarkan mata lebar saat mendengar pertanyaan Noah, bahkan suaranya juga begitu nyata. Secara tiba-tiba dia menghambur memeluk Noah yang sontak saja terkejut. Wanita yang baru ditemuinya untuk yang pertama kali tiba-tiba saja memeluknya, bahkan sempat memanggilnya 'yeobo'. Jennie melihat ibunya dengan pandangan heran. Sedangkan Jinan sudah terisak keras di pelukan Noah.

"A-apa ini s-sungguh kau, yeo-bo? Hiks.. Kau sungguh nyata? Tolong katakan sesuatu jika kau benar suamiku!" Tangisannya semakin keras dan tentu saja membuat Noah semakin tak mengerti. Namun pria itu tak mencoba melepaskan pelukan Jinan yang mengerat pada tubuhnya. Mendengar tangisan pilu dari wanita yang tampak memiliki kesedihan terdalam itu membuat Noah enggan mendorongnya untuk menjauh. Dia hanya diam tak membalas pelukan Jinan, hanya membiarkan wanita itu menangis di pelukannya. Membiarkan Jinan membasahi bahunya yang lebar dengan air mata.

"Yeobo.. K-kumohon jangan menghilang dulu. Hiks.. M-meskipun kau hanya halusinasiku.. Aku s-senang bertemu denganmu dan bisa memelukmu seperti ini. Hiks.." Jinhwan berucap di tengah isakannya.

"Aku merindukanmu.."

Noah membeku. Tiba-tiba hatinya merasakan nyeri saat mendengar kata rindu keluar dari mulut wanita itu. Dia juga tengah merindukan seseorang, namun tak tahu kepada siapa dia merindu. Ingin sekali Noah membalas pelukan Jinan, namun dia masih memiliki akal sehat untuk tak sembarangan memeluk wanita yang bukan miliknya.

"Mama, kenapa Mama menangis? Baju Uncle Tampan jadi basah." Suara cempreng Jennie membuat Jinan perlahan melepaskan pelukannya dari Noah. Jennie mengulurkan tangan kecilnya ke wajah Jinan, mengusap dengan lembut air mata yang mengaliri pipi putih ibunya itu. Sedangkan Noah terenyuh melihat pemandangan di hadapannya. Bagaimana Jennie yang tengah digendong olehnya menghapuskan air mata sang ibu yang tepat berada di hadapan mereka.

"Uncle Tampan?" Suara Jinan yang serak dan masih diiringi isakan kecil bertanya heran.

Jennie mengangguk seraya tersenyum senang. "Paman tampan yang kuceritakan itu, Ma." Ucapnya dengan semangat.

Jinan mengerjapkan mata seraya menggelengkan kepala tak percaya, dengan teratur memundurkan langkah. Bagaimana bisa pria di hadapannya begitu mirip dengan ayah Jennie? Benar-benar mirip dan tak ada yang terbuang dari wajah maupun bentuk tubuhnya. Jantungnya yang berpacu sangat cepat dari tadi menimbulkan rasa sakit di dada. Sesak sekali rasanya. Wanita kurus itu dengan cepat berbalik ke arah mobilnya secara tiba-tiba. Menimbulkan banyak pertanyaan di kepala Noah. Namun pria itu dapat dengan jelas melihat Jinan yang berada di mobil tampak sedang menenggak obat. Wanita itu memejamkan mata selama beberapa saat, menyandarkan kepalanya pada sandaran jok seraya menyentuh dadanya.

The Lost Memory ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang