Di rumah besar bergaya modern itu seorang ibu muda tengah asyik merawat bunga-bunga kesayangannya di taman depan. Langit sudah penuh dengan semburat jingga, seharusnya saat ini dia sudah mulai membuat makan malam di dapur. Namun karena suaminya tadi pagi memberitahu bahwa malam ini mereka akan makan malam di luar, jadi dia saat ini memilih untuk merawat bunga-bunganya yang sudah memekar indah. Seorang gadis berambut pirang yang berpakaian rapi menghampirinya dari arah belakang.
"Mrs. Kim." Panggilnya dengan sopan kepada nyonya mudanya yang merupakan Kim Jinan itu.
"Ah, Nancy. Kau sudah selesai?" Sahut Jinan seraya menghentikan kegiatannya dan berbalik menghadap pelayan rumahnya itu.
Gadis bernama Nancy itu tersenyum seraya mengangguk. "Baby Jennie sudah tidur di kamar."
Jinan tersenyum. "Terimakasih, Nancy. Maaf sudah membuatmu harus menidurkan Jennie juga."
"Tidak masalah, nyonya. Sudah tugasku untuk membantumu." Nancy menjawab dengan ramah. "Apa ada yang harus aku bantu disini?"
Jinan menggeleng. "Disini baik-baik saja. Tugasmu sudah selesai dan kau boleh pulang."
"Ah, baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu, nyonya."
"Oke. Hati-hati di perjalanan pulangmu, girl."
Nancy tersenyum seraya mengangguk, kemudian mundur dan berbalik pergi dengan tas kecil di tangannya menuju pagar rumah yang menjulang tinggi. Setelah sosoknya hilang, Jinan kembali melanjutkan kegiatannya seraya bersenandung. Omong-omong soal Nancy, gadis berusia dua puluh tahun ini merupakan pelayan rumah barunya yang menggantikan pelayan rumah sebelumnya. Berbeda dengan pelayan sebelumnya, Nancy tidak tinggal di rumah Hanbin dan Jinan. Dia hanya akan datang setiap pagi dan pulang pada sore hari setelah pekerjaannya selesai. Karena dia memiliki ibu—satu-satu keluarga yang dia miliki— yang harus dia temani di rumahnya, jadi dia memilih untuk pulang-pergi dari rumahnya ke rumah Hanbin setiap hari. Meskipun usia Nancy ini masih muda, namun pekerjaannya sangatlah baik. Bahkan Jinan berpikir bahwa pekerjaan Nancy ini lebih baik dari pekerjaan pelayan sebelumnya yang usianya sudah mencapai kepala tiga. Jadi Jinan sangat menyukainya, selain karena pekerjaannya yang sangat baik, Nancy juga gadis yang berperilaku baik dan komunikatif. Dia bisa menjadi teman mengobrol untuk Jinan. Karena Jinan memperlakukan pelayannya seperti teman atau keluarga sendiri, jadi hubungannya dengan Nancy maupun dengan pelayan sebelumnya sangat baik dan akrab. Dia tidak suka jika harus memperlakukan mereka seperti seorang pelayan pada umumnya, yang memiliki begitu banyak batasan dan kesenjangan antara mereka dengan tuannya. Baik Jinan maupun Hanbin, mereka sama-sama tidak mencari seseorang untuk melayani di rumahnya, tapi mereka mencari seseorang yang bisa membantu semua urusan rumah tangga mereka. Mencari seorang partner untuk membantu semua pekerjaan Jinan di rumah, sementara Jinan bisa lebih fokus merawat Jennie dan mengurus bisnis restoran barunya.
Jinan yang sudah menyelesaikan kegiatannya menepuk kedua telapak tangannya dengan puas. Memandangi bunga-bunga yang indah dan segar di hadapannya. Kemudian dia menengadah menatap langit yang sudah mulai menggelap, seharusnya dia segera membersihkan diri sebelum Hanbin pulang. Jadi dia bergegas membersihkan kelopak-kelopak dan daun-daun tangkai bunga yang kering di tanah, menyimpan kembali penyiram bunga pada tempatnya. Dia menyelesaikan semuanya bersamaan dengan kedatangan BMW hitam yang masuk ke halaman rumah. Hanbin tiba, namun dia sama sekali belum bersiap-siap. Ibu muda itu dengan pasrah menyambut suaminya yang tampan.
"Selamat sore menjelang malam, Mrs. Kim. Kau baru selesai bermain dengan bunga-bungamu, benar?" Baru saja turun dari mobil, pria itu sudah menggoda istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Memory ✔
Fanfiction"Ma, seperti apa wajah Papa? Kenapa Mama tidak mau memperlihatkan foto Papa?" - Kim Jennie "Aku adalah ibu sekaligus ayah bagi puteriku. Kebahagiaan Jennie adalah segalanya bagiku." - Kim Jinhwan "Aku mencintai kalian, selamat tinggal.." - Kim Hanbi...