Setelah Dara pergi Keadaan semakin membaik, bagi sebagian Hamed, kedatangan Titi adalah suatu bencana dan harus banyak-banyak Istighfar. Namun sebagian lainnya, kedatangan Titi adalah keindahan yang tercapai.
Hari Titi dimulai kembali, semenjak kepergiannya banyak sesuatu yang terjadi dan sangat berubah. Contohnya, kak Raina yang berubah, berubah tambah berimajinasi tinggi dan tidak ada satupun yang bisa berimajinasi tinggi selain dirinya. Contoh lainnya adalah, Suci mama-nya Titi yang suka pergi kepengajian dan mengikuti majlish yang bermanfaat dan mendatangkan pencerahan. Mama-mama Temen sepergilaan satu bulan belakangan suka pergi ke pengajian, mungkin mama mereka yang mau insaf bukan Temen sepergilaan.
Semenjak Mama-mama mereka sering mengikuti hal yang bermanfaat dan jarang sekali mengadakan arisan, mereka menyibukkan diri dengan setiap minggunya mengadakan pengajian dirumah teman. Temen sepergilaan harus rela membiarkan mama mereka membatasi uang jajan, waktu untuk jalan-jalan dan melarang keluar malam.
"Wanita itu sebaiknya dirumah bukan keluyuran gaje diluar sana! "
Sebuah kalimat yang sama mereka dengar dari mama tersayang.
Netral! Sebuah kata yang menyelip diparaghraf ini.
Temen sepergilaan menghabiskan waktu dengan bermalas malasan dirumah. Semenjak mengikuti pengajian, mereka disuruh untuk mengikuti mama mereka untuk hadir disana. Membujuk, hal yang mustahil bagi Temen sepergilaan. Susah menghadapi keras kepala mereka.
Selama Titi melakukan pengobatan untuk memulihkan ingatannya, selama itu pula Suci membujuk agar ia menghadiri pengajian. Pernah satu kali, pengajian dilakukan dirumah Suci, disaat mendengar ceramah Ustadz, yang membahas tentang pakaian, Titi menutup keras telinganya membiarkan Pak Ustadz berkoa melewati telinga kanan dan keluar telinga kiri.
"Pakaian remaja harus diawasi. Banyak pakaian yang mengundang nafsu contohnya pakaian yang menampakkan bagian anak. Sebaiknya para remaja harus berpakaian tertutup agar menghindari kemaksiatan dan menghindari hal buruk. "
Kutipan ceramah ustadz.
****
"Mi izin kerumah Ulfa ngambil barang! BYE! "
"Woi! Pakaian anda tuan putri Widhyodinighrat! "
"Pakaian? "
"Jangan membuka git dong! Ganti! Pakai jilbab sana! "
"What mi!? Jilbab? "
"Iya! "
Keterpaksaan untuk menggunakan hijab.
#Memakai hijab adalah cara muslimah menghindari maksiat dan menghindari hina#
"Kan cantik kalo pakai hijab! "
Titi menghela nafas, ia tak kuat lagi menahan panas didirinya. Kepalanya tak kuat lagi menahan panasnya. Diluar rumah, ia membuka hijabnya dan meletakkan didalam mobil.
#Bagi setiap muslimah, wajib untuk menutupi auratnya! #
****
"Titi!" sebuah suara yang memekik.
"Apaan sih Wawarek! "
"Wawarek?! Wawa Warek (monyet)! Lo bilang gue monyet!? "
"Menurut Lo? "
"Jahat banget sih! "
"Kenapa to the point aja langsung! "
"Katanya lo ditantang sama mama lo masuk pesantren? "
"Kok Lo tua!?"
"Tau! Jelas tau lah! Wawa gitu loh! "
"Iya Wawarek! Mami nantangin gue, kalo gue betah di pesantren, Gue bakalan dibeliin lima lima lightstick keluaran terbaru dan itu semua kak Raina engga punya, harganya mahal! "
"Asal Lo tau aja, Gue, Ema dan Husnul juga ditantang mama kita. Kalo betah di pesantren, semua yang kami mau dikabulin! "
"Gimana Lo terima ngga? "
"Mau nerima tapi gue takut"
"Takut kenapa? Tumben Wawarek jadi takut"
"Takutnya pas di pesantren banyak cowok yang naksir, secara gue kan seratus wanita tercantik didunia "
"Ih Pede amat lo rek! "
"Kalo Lo? "
"Kalo apa? "
"Lo terima tantangan itu? "
"Kalo kalian terima gue juga terima "
"Nah gimana kalo kita terima. Mana tau kan pas di pesantren gue nemuin calon menantu mama gue"
"Capek juga ternyata kelamaan jomblo ""Ih, najis! "
"Chat Ema sama Husnul. Kita terima aja tantangannya! "
"Iya Wawa anaknya Papi Siwon! "
"Aaaa teteh Titi tau aja tentang silsilah adek Wawa!"
****
"Bye Raina berangkat dulu ya! "
"Hati-hati kak! Jangan nge-halu terus entar mati Lo!"
"Iya adik kuuuu! "
Hari ini adalah hari dimana Raina pulang kealamnya. Raina akan pulang ke Amerika. Ia seharusnya tinggal di Indonesia selama lima hari tapi karna Titi ia tinggal di Indonesia selama dua bulan.
"Kaka maafin gue yang suka buat lo gaduh! "
"Ngga papa Sayangkuu! "
"Kok Lo jadi alay gini kak? "
"Lo baru tau? "
"Gue mau nyanyi! "
"Jangan! Gue tau suara lo bagus tapi lebih bagusan diem! "
"Dengerin ya! "
"Enak susunya ma ma ma ma! "
"Enak susunya ma ma ma ma! ""Apaan sih gaje! "
"Yaudah gue pergi dulu. Bye cabe keriting! "
"Bye landak laut! "
"Cepet kawin ya! "
"Jangan lupa insaf!"
"Bye cabe keriting Kak Na! "
"Bye bye landak laut Titi! "
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren? Oh NO!!!
Teen FictionJuluki mereka dengan Temen sepergilaan.Temen sepergilaan yang gokil dan terlope. Temen sepergilaan yang suka membuat onar, dengan petikan jari mereka bisa berbuat apapun.Karena ulah mereka, mereka akan dihukum karena perbuatannya yang heboh dan meng...