38- Terima atau ngga?!

1.1K 55 2
                                    

Semenjak tantangan yang diberikan, Temen sepergilaan berfikir matang-matang. Haruskah menerima tantangan dari mama?

Ini merupakan strategi dimana Temen sepergilaan harus berfikir jernih. Sebuah impian besar mereka adalah, ketika lulus tantangan, mereka traveling kelima negara didunia. Hanya itu permintaan sederhana Temen sepergilaan.

Sejak dua harian ini mereka harus memikirkan ujian nasional. Sebentar lagi mereka akan lulus SMA. Namun karna tantangan yang akan menghantarkan kepintu traveling, mereka harus rela untuk pindah ke pesantren. Benarkah ini pilihan yang tepat?

Harapan besar mama Temen sepergilaan adalah, mereka bisa mengetahui kesusahan hidup tanpa kemewahan dan harus tahu bagaimana kehematan.

Tahankah Temen sepergilaan di pesantren?
Masikah mereka berbuat onar di pesantren?
Benarkah mereka bisa menemui titik insaf?

****

Chatingan Temen sepergilaan

Titi: Woi Mahluk lucknuk! Pada kemana?

Ema: Apa Mahluk astral! Kenapa dengan Lo?

Husnul: Gue bidadari ya. Ada apa para penghuni surga?

Wawa: Wawa disini siap membantu

Husnul: Wawa Lo kalah musuh gue di ML. Wkwkwkwk

Wawa: Jelas lah gue kalah! Kan Lo ahlinya nyet!

Ema: Lanjut ngerumpi ML terus!

Titi: Dasar Wawarek! Lo jelas kalah musuh hantu ML bego!

Husnul: Lo ngejek gue Ti?

Titi:Hmmmmm

Ema: Gue engga buka chatingan ini semalem, udah nyampai tiga ratus kalian ngerumpi digrub ini padahal orangnya hanya empat doang tapi ramenya minta amsyong! Wik wik wik!

Wawa: Ema!  Lo nonton yang wik wik wik itu? Wawa nonton tauk! Gila mantul Wkwkwk

Titi: Astagfirullah! Kalian zinah mata!

Husnul: Sejak kapan lo jadi Ustadzah Ti?

Titi: Gue keseringan denger mami gue ceramah Hehehe

Ema: Eh Wawa warek! Lo kira mata gue mata kotor! Engga kelesss. Mata gue masih suci dan belum boleh liat yang begituan. Wkwkwk

Pesantren? Oh NO!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang