21- ~Nenek Tua~

885 55 1
                                    

"Gelang haters? " pikiranya lagi.

"Gue pasti bisa mengungkap elo! Thanks clue yang Lo kasih! " batin Titi.

"Liatin aja!  Lo yang bakalan mati! Bukan Titi widhyodinighrat! "

*****

Keesokan harinya.....
SMA Nusantara Jakarta. Pulang sekolah......

"Eh eh gue mau cerita bentaran gengs! "

"Kenapa Ti? " tanya Ema langsung merespon.

"Lo tau apa yang gue alami kemarin pas gue sama Aska? " tanya Titi, ekspresi wajahnya berubah drastis.

"Gue tau Ti! " Wawa mulai sotoy.

"Pasti elo nonton Bokep ama Aska kan! "

"Gila lu Wa! Engga gitu banget deh! " tepis Titi.

"Pasti Lo sama Aska mau ciuman kan! " sotoy Wawa lagi yang sudah ngelantur.

"Eh brengsek! Lo kira gue apaan ha" kesal Titi.

"Salah yah! Oh gue tau pasti Lo ada rasa sama Aska kan! " sekali lagi Wawa ngelantur.

"Diem lu nyet! " kesal Titi.

"hhhhh" tawa Ema dan Husnul.

"Ih gue mau serius gaes! " perjelas Titi lagi.

"Gue sama Aska berhasil nemuin ini " Titi memperlihatkan gelang yang didapatnya kemarin.

"Gelang !"

"Kalian tau ini punya siapa? " tanya Titi serius.

"Punya tuan Krap kali, mungkin aja tuan Krap dateng kedaratan. Spongebob lagi barentem sama Patrik kali, da...." betama ngaurnya Wawa.

"Diem Lo brengsek! " potong Titi.

"Gelang ini punya si Jubah hitam maren pernah Lo kejar Wa! " Jelas Titi.

"What! " Kaget Wawa.

"Jangan sok ngerti geh Wa! Ntar Lo digigit si buntel ijo. Hhhh" goda Husnul.

"Apa kata Lo Nul! Dasar Sunul dari kantong ajaib Doraemon!" cerca Titi.

"Makin lama Husnul sama Wawa makin goblok! " cerca Titi lagi.

"Ih lanjut Ti cerita Lo! Biarin aja tuh dua cepitan baju berkoa koa terus " cerca Ema.

"Nah gue ada misi buat ngejebak si Jubah hitam! " misi Titi.

"Apaan apaan?" Kepo Wawa.

"Deket sini gue bisikin! " ajak Titi.

Mereka berbisik mendengarkan misi Titi.

"Wah bagus tuh ide Lo! " kagum Husnul.

"Woi nyet tumben Lo pinter! " goda Ema.

"Iya! Tumben kutu air pinter! " ejek Wawa yang tak henti hentinya menjahili Titi.

"Lo pada engga tau apa? Gue itu juara internasional dalam menyusun rencana! " sombong Titi.

"Halu! " Wawa berdecak kagum.

"Udah ke mobil yuks!" ajak Titi.

"Siapa yang nyetir? " tanya Ema

"Lo aja Ma! " Suruh Titi, agar Ema yang mengemudikan mobil miliknya.

"Mana kunci? "

Titi mengunjukkan kunci mobil ke Ema.

Brak!
Ema, Husnul dan Wawa masuk kemobil.

Krek!
Titi membuka pintu mobilnya.

Ketika membuka pintu dan ingin masuk, lengan Titi ditarik oleh......

"Eh! " kaget Titi.

"Lepasin! " teriaknya.
Beberapa kali Titi mencoba melepaskan tangannya dari Wanita parubaya itu.

"Iiihhhhh lepasin! " kesal Titi.

"Nek lepasin Titi! " teriak Wawa.

Wanita parubaya tersebut berpakaian tak selayaknya dengan umurnya, baju yang dipakainya banyak robekan bak pengemis jalanan, ia berjalan menunduk dengan bantuan sebuah kayu panjang sebagai penompang keseimangan berdiri.

"Nenek lepasin Temen kita! " teriak Ema.

"Nek please lepasin tangan Titi, merah ntar lecet tangan Temen kita! " Jelas Husnul.

Perkataan sahabat Titi tidak membuahkan hasil, karna masih ngeyel, mereka turun dari mobil menolong Titi.

Genggaman Nenek tua tersebut sangat sakit, entah apa dasar Nenek tua menggenggam keras lengan Titi.

"Woi Bangsat lepasin tangan gue! " teriak Titi. Setelah berusaha keras dan dibantu sahabatnya, Titi dapat melepaskan genggaman Nenek tua.

"Lepasiiiiiinn! "

"Kan tangan gue lecet! " kesal Titi dan mengelus lengannya.

"Eh Nenek! Lo katarak apa? Budeg yah?! " kesal Titi, ia menunjuk wajah si Nenek.

"Nenek siapa yang nyuruh megang Temen gue ha?" tanya Ema dengan raut wajah kesal.

"Woi Nenek! Ntar gue kasih baling baling bambu nih! Supaya Nenek terbang ke planet Pluto! " ucap Wawa yang ngaco.

"Nenek jawab! " paksa Husnul.

Nenek tua itu tetap bungkam.

"Woi Nenek jawab! " paksa Husnul lagi.

"Kalian... Jangan sombong! " ujar Nenek tua dengan nada suara bergetar.

Cuma tiga kata ujaran Nenek! Wah, dari banyaknya cacian Temen sepergilaan, hanya jawabannya tiga kata saja!

Takk takk takk!"

Perlahan lahan Nenek tua tersebut pergi, meninggalkan bisuan yang membekam difikiran, entah apa urusannya dengan Temen sepergilaan.

"Yah cabut!" heran Wawa.

"Lo engga papa nyet? " tanya Ema.

"Engga papa kok Jing!" jawab Titi.

Akhirnya mereka masuk kedalam mobil.

Bremmmmm
Tancap gas.

Temen sepergilaan pulang bersama dan akhirnya Titi sampai dikediamannya.

****
~Siapa sebenarnya Nenek tua tersebut?
~Apa sebenarnya misi yang sudah dirancang matang matang oleh Titi?

****

Yuks yuks guys baca kelanjutannya, Jangan lupa vote yah guys!!!! See you.....






Pesantren? Oh NO!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang