"Hai yang mana yang namanya Marc?" katanya sambil tersenyum manis. Aku salting begitu dia tersenyum ke arahku.
"Gue Marc." kata Marc menjabat tangan Kenny.
"Aku.. A-aku Kai. Kairo." jawabku keceplosan pake 'aku' instead of 'gue'. Marc melihatku sinis.
"Gue Kenny."
"Kencana." dia tertawa renyah.Oh Tuhan! Aku udah tau nama aslinya! Biarkan instagram yang berbicara setelah ini.
"Yang mau di tato, 2-2nya?"
"Ah! A- eh, gue nggak. Marc doang." kataku mengangkat tangan.
"Baru lulus ya? Udah mau kuliah?"
"Iya, abis lulus kita mau langsung lanjut kuliah."
"Kuliah di mana? Hati-hati loh kalau di kampus besar, ospeknya suka disuruh buka baju buat periksa tato." kata Kenny.
"Gapapa. Palingan cuma disuruh jadi kacung doang satu tahun." kata Marc membuat Kenny tertawa.
Aku gak bisa melepas mataku dari dia. Lagi ketawa juga cantik banget.
"Ken, gue mau tatonya tuh..." blablabla aku gak sama sekali memperhatikan apa yang Marc katakan pada Kenny.
Aku mengedarkan pandangan ke ruangan ini. Malah terlihat seperti ruangan dokter dibandingkan ruangan tempat tato.
"Kai gak sekalian?"
"Hah? Eh?" aku kaget tiba-tiba Kenny menatapku. Gagap terus aku kayak orang goblok setiap dia nanya sama aku. Hih. Kesel.
"Takut dimarahin mamanya katanya tadi!"
"Ngga!!" aku mengelak. Sialan si Marc. Malu-maluin aku aja.
"Eh ya boleh sih? Emang keburu?" tanyaku. Sok cool.Aku melirik Marc, dia melongo, matanya melotot, mulutnya menganga. Kaget tiba-tiba aku mengiyakan tawaran Kenny begitu saja padahal tadi aku menolak habis-habisan.
"Keburuu kok. Kai mau di mana tatonya?"
Aku melirik Marc lagi, jelas terlihat bibirnya melafalkan 'mampus lo' kepadaku. Iya sih, memang aku mampus sekarang. Kalau ketauan mama gimana?
"Di...mana ya yang gakeliatan?" tanyaku ragu.
"Yaudah, aku kerjain punya Marc dulu ya. Pikir-pikir dulu aja." kata Kenny menebar senyumnya.
'AKU' KATANYA!!!!
Begini ya ternyata suka sama cewek pada pandangan pertama?
Apapun yang dia katakan kok kayaknya aku ngerasanya dia suka juga sama aku?
Padahal gak mungkin kan?Kenny dan Marc duduk membelakangiku. Sebelum dia mulai menggambar dada Marc, dia membuka jaket kulitnya yang aku pun baru sadar daritadi belum dia lepas. Kemudian dia menguncir ulang rambutnya agar tidak mengganggu.
Aku terkagum. Melihat tato bergambar naga menyembul sebagian di pundak Kenny karena dia menggunakan tanktop. Aku jadi membayangkan sebesar apa gambar itu di punggungnya.
Setelah kuperhatikan dengan seksama, hampir seluruh tubuhnya tatonya gambar naga. Dari punggung, pundak, hingga lengannya. Di jarinya pun begitu. Ada gambar entah ular atau naga yang melingkari jari manisnya. Maksudnya apa ya? Dia sangat suka naga apa gimana?
"Kenny suka banget sama naga ya?" tanyaku reflek otomatis keluar kalimat itu dari mulutku.
"Iya, kok tahu?" Kenny memberikan aku jawaban tanpa menoleh.
"Tatonya naga semua." jawabku.
"Kayak yakuza." sambung Marc. Iya betul. Seperti tato mafia jepang itu. Keren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Dragon
Romance"Dia itu cewek dewasa. Gak akan mau jalin hubungan sama cowok bocah kayak lo." "Kalau sampe mau?" "Eh. Dengerin ya. Lo itu baru 20 tahun. Kenny... kira-kira paling 25 atau 26 tahun. Pacarnya, bisa aja yang modalin dia buka studio. Motornya aja maha...