*KAIRO'S POV*
"Kai? Kenapa? Makeupku luntur ya?" tanya Tasha.
Kugelengkan kepalaku kuat-kuat. Bukan menjawab pertanyaan Tasha, tapi untuk mengembalikan kesadaranku.
Brengsek! Mikir apa sih aku ini! Mesum! Lagian ini di mobil! Di parkiran rumah sakit pula!Aku mengusir khayalan busukku itu jauh-jauh.
Aku punya Kenny, bisa-bisanya ngebayangin mencium Tasha dikondisi terburuk kayak begini. Mau nampar diri sendiri aja rasanya. Beginikah namanya lamunan dalam lamunan? Bahaya banget. Kacau! Orgil!
Aku beneran gila. Gila!!!Aku emang suka sama Tasha tapi itu dulu. Sekarang beda keadaannya. Aku udah punya Kenny, dia yang bakalan ada dan memelukku saat aku sedih. Bukan Tasha lagi. Jadi sadar goblok!! Aku gak henti-hentinya maki-maki diri sendiri.
Kayaknya aku juga bakalan digaplok to the moon and back kalau berani cium dia dibibir. Udah tau dia mau nikah, yakali aku selancang itu. Goblokkkkk goblokk!
Lagipula... Tasha kan gak tau, tentang perasaanku.
Efeknya parah banget ketika mata kami bertemu. Aku buru-buru melepaskan pelukan sebelum otak kegilaan bener-bener menghisap akal sehatku, sebelum aku beneran mencium Tasha yang gak masuk akal. Wajahnya yang daritadi mendongak sayu menatapku itu kini keningnya berkerut saat kulepaskan.
Pikiranku mulai kembali stabil, dan aku bisa berpikir jernih. Aku menarik napas dalam-dalam. Aku gak mungkin bikin Marc makin benci sama aku. Punya perasaan yang gak wajar terhadap mamanya sahabatku dan ketauan aja udah cukup menjadi hantaman yang keras. Kairo idiot.
"Kenapa?" tanya Tasha yang menyadari aku bersikap aneh.
"Aku mau ke Marc." aku membetulkan posisi duduk dan meraih pintu. Cepat cabut deh sebelum setan lewat. Cukup Kenny yang jadi korbanku, aku juga gak mau nyakitin perasaan dia.
Aku memijat kepalaku. Sebelum ke mama, dan melihat Marc yang kembali menatapku jijik.
Berkali-kali kuputar hapeku. Aku memutuskan untuk menelepon Kenny. Aku butuh siraman rohani. Aku perlu Kenny.
***
*KENNY'S POV*
Kai telepon!!
Aku menarik sarung tangan karetku dan mengangkatnya."Ya sayang?"
"Ken!" suaranya terdengar terengah-engah. Kenapa nih dia?
"Kamu kenapa?"
"Ken! Aku sayang bangetttt sama Kenny!"
Percayalah, mukaku tolol banget sekarang. Tersenyum bodoh menerima panggilan dari anak yang baru lulus SMA yang jadi pacarku dan mengucapkan kalimat sayang ditengah hari tanpa ada alasan.
Eh tunggu.
Tunggu.
"Kamu abis ngapain????" tanyaku dengan nada agak ngegas.
Sepengalaman dan sepengetahuanku, cowok yang tiba-tiba gak ada angin dan hujan menelepon bilang sayang itu seperti.. sedang mengaku dosa. Seakan bilang sayang itu akan menghapus dosa yang baru aja dia lakukan.
"Hah? Ngapain apanya?"
Tuh kan benar! Kai tergagap.
"Kamu abis ngapain!"
"Nggak??? Aku gak ngapa-ngapain?"
"Di mana kamu sekarang?"
"Rumah sakit..."
"Marc sakit.."Aku gak jadi marah mendengarnya. Ternyata dia gak hubungin aku gara-gara Marc sakit toh.
"Mau aku temenin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Dragon
Romansa"Dia itu cewek dewasa. Gak akan mau jalin hubungan sama cowok bocah kayak lo." "Kalau sampe mau?" "Eh. Dengerin ya. Lo itu baru 20 tahun. Kenny... kira-kira paling 25 atau 26 tahun. Pacarnya, bisa aja yang modalin dia buka studio. Motornya aja maha...