12. Les Privat

18.9K 1.1K 105
                                    

Flashback.
Seminggu sebelum Kai dan Marc pergi ke Jakarta.

"Lo gak boleh tolol Kai." kata Marc sembari menulis-nulis sesuatu dalam kertas.

Aku duduk mendengarkan segala ocehannya dari seberang meja belajarnya. Persis seperti les privat.

"Sebagai cowok, lo gak boleh membiarkan cewek lo take action duluan!"

"Gimana caranya?"

"Sebelum dicium, cium duluan. Sebelum digrepe-grepe, grepe duluan. Sebelum di..."

"Udah udah. Kejauhan." aku memotong pembicaraannya. Aku sama Kenny gak akan pacaran sejauh itu. Ciuman aja sudah kelewatan menurutku.

"Jangan ngomong kejauhan. Percayalah nanti ada aja setan lewat." jawab Marc.

"Nggak. Gak akan."

Marc mendelik, sewot.

"Yaudah gak jadi deh gue ngajarin lo. Males punya murid sok tahu."

Gantian aku sekarang panik,"Eh!! Iya iya sensei Marc, tolong hamba Kai untuk mempelajari seluk beluk dalam berpacaran. Saya newbie dan masih noob."

"Persis seperti lo di PUBG, noob!"

"Brengsek! Ada musuh aja lo teriak-teriak minta tolong!" aku reflek menjawab, dengan emosi. Marc bego banget main PUBG. Sumpah gak bohong.

"Heh, kamu mau saya skors karena menghina guru?" ancam Marc.

"Iya ampun bu guru..."

Diambil olehnya kacamata hitam, lalu dikenakan.

"Ingat Kai. Lo sebagai cowok, harus berani memulai dan menghentikan."

"Ini adalah alarm lo." ujar Marc menunjuk ke arah celananya.

Aku bengong sesaat. Maksudnya apa ya?

"Ini, terong."
"Lo harus merasakan anu lo."
"Kalau lagi ciuman, terus itu lo berdiri, lo harus stop."

Oooohhh.
Aku mengangguk-angguk. Mengerti aku sekarang. Itu kiat-kiat untuk mencegah setan lewat berarti ya.

"Kalau itu lo belom berdiri tapi badan lawan lo udah mulai gelisah atau menegang, lo juga harus stop."

"Kayak gimana tuh?"

"Punggungnya melenting, dadanya membusung, pantatnya semakin condong ke belakang. Kalau lo pegang, lo bisa tahu deh semua ototnya kayak lagi keram, mengeras semua."

"Loh kenapa?"

"Karena itu tanda dia mulai terangsang. Bahaya."
"Tapi kalau dilanjutin mah lebih enak. Percayalah sama sensei."

"Gak ah. Takut." jawabku reflek.
"Nanti hamil."

Marc menggeleng-geleng memijat dahinya, "Aku turut prihatin nak sama kamu. Ternyata otak kamu dangkal sayang."

"Di dunia ini ada yang namanya alat kontrasepsi. Ada kondom, ada pil untuk birth control atau biasanya orang nyebutnya pil KB. Jadi lo gak perlu khawatir."

"Aku gak bakalan pacaran sampai kesana Marc."

"Kamu ini! Dibilangin ngeyel ya!"
"Sekarang lo pasti nolak-nolak, tapi lo diem dan dengar aja, suatu saat ilmu dari gue ini pasti berguna kok."

Aku terdiam. Mungkin Marc ada benarnya juga. Daritadi aku protes terus.

"Yaudah ajarin aku semuanya aja deh sampe semua-semuanya tuntas biar aku gak bego."

Little DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang