Aku buru-buru pulang semalam, setiap ditanya aku cuma jawab sekenanya dan cepat-cepat cabut. Tasha nanya aku ke mana, aku jawab asal kalau nginep di tempat temanku yang satu tempat kuliah nanti. Aku juga gak ngomong lama-lama karena takut Mario curiga.
Handphoneku pagi ini teriak-teriak lagi. Tanganku meraba-raba bawah bantalku karena aku semalam sempat baca komik sebelum tidur. Kalau Kenny, masih dalam keadaan yang sama, tidur tanpa busana. Siapa sih nelepon pagi-pagi? Aku ngerasa kayak baru tidur sebentar.
Aku berusaha membuka mataku untuk melihat layar.
ASTAGA!Nyawaku yang belom pada balik, mendadak jadi berkumpul di titik evakuasi. Aku langsung segar. Deg-degannya sampe kerasa berdenyut di seluruh nadiku. Auto tremor aku, kacau. Megang hape aja lemes banget.
Gimana ngga?
Baru bangun tidur.
Di sebelahku ada pacar yang masih telanjang.
Terus lihat layar handphone tulisannya...'MAMA is calling...'
Ahdjshdudhwhdhdhfwyahsgstdhf!!
UDYSHDYDMXHCJEYWQ!
OSHSAHQJADJFJFNFJR!!!!!!!!"Kamu kenapa?" Kenny mengerjap beberapa kali. Dia bukan orang yang heavy sleeper, jadi dia mudah terbangun karena aku gerak-gerak gelisah.
Bukan cuma gelisah, aku mau menjerit.
"Sstttt. Tunggu, tunggu. Jangan bersuara." aku panik!!!!!!
Mampus aku. Mati aku.
Jantungku mau copot tolong!
Curiga gak ya? Kalau ga aku angkat?
Kalau aku angkat terus mama denger sesuatu yang mencurigakan gimana?"Halo ma?" aku akhirnya mengangkat telepon dan menetralkan suara. Tapi tetep aja suaraku gemetar. Kuberusaha menenangkan napasku agar tidak ngos-ngosan. Lari juga kagak, kenapa ngos-ngosan sih!
"Anak perjaka jam segini baru bangun??"
Udah bukan perjaka ma, dalam hati aku mengutuk diriku sendiri.
Aku cuma menjawab sambil terkekeh.
Ditelepon tiba-tiba aja aku udah shock, apalagi.....
"Mama otw Jakarta nih sama ayah. Mau ke tempat Iggy. Kamu di situ kan?"
Bisa lebih suek lagi gak sih aku?
Aduh. Tolong! Tolongin aku!
Sial kenapa hidupku gak bisa tenang???"I-iya,"
"Mana coba mama mau ngomong sama Iggy?"
Koit aku. Asli
Aku paling benci kalau orang tua telepon ya begini nih!
Kenapa teleponnya gak kemarin aja gitu loh pas Iggy lagi nginap? Kalau begini... kan aku jadi susah. Kan aku takut."Bentar yaa aku samperin dulu. Tadi sih Iggy lagi mandi," aku pura-pura membuka pintu biar disangka beneran ada Iggy. Segala upaya bakal kucoba untuk cegah mama minta ngomong ke Iggy.
"Oh lagi mandi? Yaudah gak usah. Mama jam 11an sampe. Nanti mama jemput ya kita makan? Bangunin Marc juga suruh mandi."
"O-oke." aku melirik jam. Masih jam 9.
Telepon dimatikan baru aku bisa teriak lega.
Kenny mengerutkan dahi bingung tapi juga menahan ketawa, "Siapa sayang?"
"Mama.."
"Oh? Mama kamu mau dateng?" sekarang wajahnya kaget.
Aku mengangguk pusing, "Aku telepon Iggy dulu. Aku harus ke sana." aku keluar untuk menelepon Iggy. Harus memastikan sesuatu terlebih dahulu. Kalau masih ada Tasha lalu ada mama, bisa abis akunya disangka macem-macem.
Beberapa kali nada dering terdengar baru telepon diangkat, "Gy! Mario sama si 'itu'.. udah pergi kan?"
"Itu?? Siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Dragon
Romance"Dia itu cewek dewasa. Gak akan mau jalin hubungan sama cowok bocah kayak lo." "Kalau sampe mau?" "Eh. Dengerin ya. Lo itu baru 20 tahun. Kenny... kira-kira paling 25 atau 26 tahun. Pacarnya, bisa aja yang modalin dia buka studio. Motornya aja maha...