37. Tegas

10.3K 1K 87
                                    

*KENNY'S POV*

Aku terjaga karena pergerakan di sampingku. Jam berapa ini? Dia belum tidur? Aku mendengar suara menggumam dan rintihan kecil, jadi kuputuskan untuk menyalakan lampu di nakas samping ranjangku.

"Kairo?"

Matanya terpejam, tapi tubuhnya menggigil, dan saat kupegang keningnya, aku kaget sendiri. Tubuhnya demam sampai dia mengigau. Merintih lirih memanggil mamanya seperti anak kecil.

Aku beranjak bangun, menyelimutinya dan ke dapur untuk mengeluarkan es batu.

Kalau kupikir-pikir, pasti dia tertekan teringat mamanya. Aku terduduk sebentar untuk merenung, apa kuhubungi aja mamanya ya supaya menjemput dia? Aku gak tega melihatnya kesakitan seperti ini.

Aku sampai sekarang masih juga mencerna semua omongan Tasha yang lalu. Tentang bagaimana awal mulanya semua itu bisa terjadi. Saat mamanya Kairo selingkuh dengan suaminya karena benar-benar menginginkan seorang anak. Aku merasa sangat gak bisa mengerti atau memaklumi hal itu jika terjadi padaku nantinya, tapi Tasha dengan santainya bilang dia memaafkan mamanya Kai hanya karena dia lihat Tante Genevieve begitu senang akhirnya mengandung seorang anak. Dia bilang papanya Kai memang bermasalah dengan hormonnya karena perokok berat. Maka dari itu Tasha mencoba mengubur rasa sakitnya sendiri.

Karena, itu bukan pertama kalinya suaminya selingkuh. Jadi bukan sepenuhnya salah Genevieve.

"Kalau kamu pikir aku gak benci dengan Kairo, kamu salah besar Ken."

Aku ingat sekali kata-kata itu diucapkan oleh Tasha.

"Sakit rasanya setiap kali aku melihat Kairo. Dia ngingetin aku sama Hans, tapi saat itu juga aku lihat muka Genevieve di wajah Kairo."

"Waktu papanya sakit, dia nangis gak berenti. Minta maaf, janji gak akan nakal dan bikin papanya marah lagi. Janji gak akan bikin papanya kecewa meski dia bukan anak kandungnya. Aku terenyuh saat gak sengaja dengar itu. Aku juga tahu gimana perlakuan papanya ke Kairo, kasar ucapan maupun secara fisik. Pastilah ada rasa benci, gimana pun Kairo sebenarnya bukan darah dagingnya kan. Aku aja benci tadinya."

"Tapi aku benar-benar kaget anak semuda itu sudah tahu kenyataannya dan malah semakin menyayangi papanya dibanding menyalahkan keadaan atau bahkan menyalahkan ibunya."

"Kalau kamu jadi aku dan lihat Kairo sesakit itu, rasa benci sedemikian rupa pasti langsung hilang. Jadi saat papanya meninggal itulah pertama kalinya aku memeluk dan menghiburnya. Disaat Genevieve mengurung diri karena stress ditinggalkan, merasa bersalah juga."

"Entah aku yang bodoh atau hatiku terlalu lembek, aku juga ikut jatuh cinta sama Kairo. Maksudku, siapa yang gak jatuh cinta sama orang semanis dia?"

Little DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang