*KAIRO'S POV*
"Tadinya gue mau daftar di kampusnya si Iggy aja. Tapi gue kasian sama lo. Nanti lo gak punya temen." kata Marc menyulut rokoknya sembari menunggu jeda test masuk universitas ini.
Udah jelas ada tulisan dilarang merokok, bocah ini emang benar-benar dah. Aku mau kabur aja nanti kalau kita tiba-tiba ditegur satpam. Kuliah di sini aja belom, udah berani ngerokok di sembarangan tempat.
Aku cuma diam aja. Belajar lagi juga ngga. Kayaknya udah cukup, toh materi ujian nasional masih nyangkut semua di otakku kemarin. Toh setelah ini hanya test bahasa Inggris, jadi udah gak terlalu tegang kayak sebelumnya.
"Marc, emang lo segitu sukanya sama Iggy?" tanyaku tiba-tiba. Aku punya banyak yang ingin kutanyakan tapi entah kenapa pertanyaan itu yang muncul dibenakku.
"Hm? Yaa gatau ya. Gue seneng aja gitu kalau sama dia."
Aku membalik badanku, menatap Marc sembari memastikan apakah ada orang di dekat kami. Begitu kuyakin sekitar kami sepi, kuberanikan menanyakan ini pada Marc. Semoga dia gak mencurigai apa-apa.
"Kalau ternyata.. Iggy gituan pertama kali bukan sama lo, gimana? Lo marah gak?"
"Marah." jawab Marc tegas. Aku langsung menelan ludah.
"Tapi... ada tapinya.""Apa tuh?"
"Gue marah kalau dia gak jujur."
"Caranya biar jujur?"
Marc langsung menarik kedua pipiku dan menariknya, dia menatap mataku, "Kenapa?"
Sial. Aku dicurigai.
Aku gak bisa bohong sama Marc kalau diginiin."Nggak.. Penasaran doang." jawabku berusaha santai.
Berhasil!
Jawabanku membuat Marc melepaskan cengkeraman tangannya."Tanya aja."
"Kalau dia jawab hal yang gak pengen kita dengar, cara menghandle sakit hatinya gimana?"
Marc menghisap rokoknya dalam-dalam. Kali ini wajahnya berubah serius, "Ini ngebahas Kenny ya sebenarnya??"
"Gue cuma bertanya-tanya aja." aku merenung. Beberapa hari aku menginap dan tidur bersama Kenny, aku merasa tingkah lakunya gak wajar.
"Lo emang belom gituan sama dia?" tanyanya.
"Marc...." aku mendesah. Suaranya kencang sekali, aku yakin pasti ada yang mendengar pembicaraan bodoh kami ini.
"Ya gue nanya. Selama ini kan lo yang tidur bareng sama dia."
"Justru itu gue mau nanya sesuatu juga. Tapi gue malu."
"Ya apa? Lo mau nanya aja sampe nyerempet ke Iggy segala, gue bingung."
"Kenny.. Sebelum ini, dia emang tinggal sama mantan pacarnya." jawabku lemah.
"Terus?"
Aku mendelik kesal, "Kok 'terus'?"
"Ya udah putus kan?"
"Tapi artinya dia pasti udah pernah kayak gituan dong sama mantannya itu?"
Marc merangkulku, "Kairo Stefan."
"Dari awal, gue bilang apa sama lo? Lo inget gak?""Apa?"
"Kebiasaan sih lo kalo orang ngomong cuma masuk kuping kanan keluar kuping kiri!" kali ini rambutku dijambak sama dia. Aku meringis. Sebenarnya aku ingat apa yang Marc katakan.
"Kenny itu cewek dewasa Kai. Dia mau sama lo sekarang aja menurut gue udah ajaib, gue kaget banget sebenernya. Mungkin ada yang dia bener-bener suka dari lo. Nah, karena dia udah dewasa, lo gak bisa terlalu ngarep. Lo bisa sakit hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Dragon
Romance"Dia itu cewek dewasa. Gak akan mau jalin hubungan sama cowok bocah kayak lo." "Kalau sampe mau?" "Eh. Dengerin ya. Lo itu baru 20 tahun. Kenny... kira-kira paling 25 atau 26 tahun. Pacarnya, bisa aja yang modalin dia buka studio. Motornya aja maha...