"Hiks... hiks... hiks..."
Tangisan pilu itu memenuhi kamar yang tampak berantakkan, seorang gadis... ah ralat maksudnya seorang wanita memegang selimut yang sudah kusut itu, menutupi tubuh polosnya.
"Dasar Jalang" ucapan bernada dingin, lantas membuat suzy berusaha menghentikan tangisnya.
Suzy menatap namja yang tampak berdiri angkuh dihadapannya, merapikan pakaianya yang ia kenakan.
Senyum merendahkan terpantri diwajahnya yang tampan itu. "Wah, kau ternyata jalang yang hebat bae suzy. Bagaimana kau masih berdarah, hah?"
"Atau mungkin, kau menjebak para 'tamu' mu, hah?" Lanjut myungsoo.
Jujur ia cukup terkejut saat melihat suzy masih berdarah, tanda ia yang telah mengambil keperawanan suzy. Tapi segera ia tepis dan beranggapan bahwa selama ini suzy menjebak para 'tamu' nya.
"Ti...tidak myung... a....aku...hiks...a...aku"
"TUTUP MULUT SIALANMU JALANG!" Bentak myungsoo, yang lantas membuat suzy menunduk takut, ia semakin mencengkram erat selimut yang terdapat bercak darahnya.
Air mata semakin deras mengalir dipipi suzy, ia menggigit bibir bawahnya yang tampak terluka disudutnya untuk mencegah isakan keluar dari bibirnya.
Hingga sentakan kasar, membuatnya mendongkak menatap myungsoo yang mencegkram rahangnya kuat.
"Ahhkkss" suzy meringis sakit karena kuatnya cengkraman myungsoo dan ia yakin akan meninggalkan bekas dipipinya. Apa lagi pipinya mungkin tampak merah atau lebam karena tamparan - tamparan myungsoo selama menyetubuhinya saat ia memberontak.
"Tatap aku, jangan pernah menampakkan wajah sialanmu lagi dihadapanku, kau mengerti?" Ucap myungsoo dingin dan begitu menusuk di telinga suzy.
"KAU MENGERTIKAN!" Bentak myungsoo semikin menguatkan cengkramannya saat tak mendapatkan jawaban dari suzy.
Dengan susah payah, suzy menganggukkan kepalanya. Myungsoo tersenyum sinis dengan kasar ia menghempaskan tangannya yang mencengram rahang suzy keras, hingga suzy terhuyung kesamping terbaring diatas kasurnya.
Masih dengan senyum sinis dan sorot mata yang dingin, yang memancarkan kebencian. Myungsoo pun berlalu meninggalkan suzy dikamar itu sendirian dengan segala rasa sakitnya.
"Hiks... hiks...HIKS...AKHHHHH" lagi, suara tangisan dan teriakan memilukan suzy keluarkan.
Suzy memeluk lututnya menangis begitu keras. Sungguh hatinya benar - benar sakit saat ini, mengalahkan rasa sakit ditubuhnya.
#####
2 minggu kemudian...
Dua minggu berlalu begitu saja, suzy menjadi begitu pendiam.
Suzy berjalan menunduk tanpa semangat di lorong universitasnya, ia telah selesai melakukan sidangnya dengan baik dan dinyatakan berhasil.
Jujur, jika ia tidak mengingat pesan kedua orang tuanya yang ingin dirinya sukses, mungkin saja ia akan bunuh diri, menyusul appa dan eommanya. Myungsoo yang juga alasannya untuk tetap hiduppun sudah menghancurkan hidupnya.
ketika ia berbelok tanpa sengaja matanya menangkap sesok tubuh yang dikenalnya berjalan dengan wajah dingin.
Sesaat Mata mereka saling bertatapan, suzy dengan cepat memutuskan kontak mata mereka, berbalik dan segera berlari menjauhi myungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE SMILE
FanfictionDikala rasa sakit itu mendera, melukai hati begitu dalam. Hanya senyum palsu yang bisa kuperlihatkan untuk menutupi luka-luka itu. - Bae suzy