Terdiam, nampak suzy terdiam menatap hujan dari kaca jendela kamarnya.
Tangannya mengelus perutnya. dengan perlahan ia menyandarkan kepalanya pada jendela kacanya.
Tes
Tes
air mata membasahi pipinya, bibirnya bergetar menahan isakan yang siap meluncur dari bibirnya,
dirinya kembali mengalihkan tatapannya menatap jisoo yang tertidur dengan nyaman di atas ranjang. suzy berdiri berjalan mendekati jisoo
cups
suzy mencium lama kening jisoo, menyalurkan segala yang ia rasakan pada ciumanya.
"Maafkan eomma sayang, sepertinya kalian tidak harus tahu mengenai appa kalian" ujar suzy lirih.
Saat ini suzy berada di kediaman ahjumma choi yaitu desa terpencil di busan ia pun telah memberi tahu kim bum dan so eun
Ia pergi dengan membawa serpihan hatinya, berharap serpihan itu bisa ia rapikan kembali.
Tapi apa daya, ia tak tahu lagi bagaimana cara merekatkan kembali serpihan hati itu disaat hatinya telah benar - benar berdarah.
"Eomma akan selalu menyanyangi kalian"
#######
Drtt.... drrtt
Getaran posnsel itu sontak membuat myungsoo dengan cepat menggeser tombol hijau di layarnya.
Myungsoo terlihat begitu berantakkan, rambut yang dulu sering ia sisir rapi kini telah acak - acakan tak jelas bentuknya, dasi yang selalu bergantung dilehernya pun telah entah dimana, bahkan jasnya pun tak ia pakai hanya sebuah kemeja putih yang membalut tubuhnya
"Mwo? Mengapa kalian belum bisa menemukkannya, hah? Ini sidah satu minggu?" Umpat myungsoo pada sang penelpon yang tak lain adalah detektif yang ia sewa untuk mencari suzy.
Satu minggu sudah ia menyuruh orang - orangnya untuk mencari suzy bahkan ia pun turun tangan langsung.
"Aku tak peduli, cari dia!, cari dia kemanapun!" Bentak myungsoo, ia menjatuhkan tubuhnya di kursi kebesarannya.
Matanya terpejam, sikunya ia sandarkan pada meja kerjanya dan kepalanya ia tenggelamkan dalam lipatan tangannya.
Tes
Tes
Air matanya jatuh, membasahi lengan kemeja yang ia pakai. Ia mengangkat kepalanya. Matanya masih terpejam. Bibirnya terkunci rapat tak membolehkan isakan kecil keluar dari bibirnya.
Yah, walaupun raut wajahnya menunjukan kesakitan, keresahan, penyesalan juga rasa kecewa pada dirinya sendiri.
Tangannya terangkat memegang dadanya dimana letak jantungnya berada. Jantungnya berdetak kencang, membuat rongga dadanya terasa sesak. Sesak akan sakit yang hati yang ia rasakan juga penyesalan yang begitu besar.
"Mianhae, mianhae, jangan membenciku" lirih myungsoo diiringi setetes air mata yang kembali mengalir dipipinya.
Tak ada lagi rasa malau yang ia rasakan karena menangis, rasa sakit sudah mengalahkannya.
Sebuah nama secara tiba - tiba melintas dikepalanya. Kim sang bum. Sontak saja ia membuka matanya.
Dengan segera ia beranjak dari kursinya berjalan cepat untuk segera sampai di basemant kantornya.
Berbagai runtukkan lirih ia arahkan pada dirinya sendiri.
"Bodoh, bodoh. Kau bodoh kim myungsoo" runtuk myungsoo pada dirinya sendiri . Saat ini ia telah menjalankan mobilnya menuju ke perusahaan kim bum
"Mengapa kau tidak mencarinya di sekitar kim bum dari awal, kau memang bodoh kim myungsoo, sialan!" Umpat myungsoo pada dirinya sendiri sambil mengemudikan mobilnya dalam kecepatan tinggi dan untung saja jalan masih sepi karena masih jam kantor.
"Dia pasti telah membantu suzy bersembunyi dariku, pasti"
#######
Brak
Pintu ruangan kim bum terbuka lebar, akibat dari dorongan myungsoo yang tentu saja membuat pemilik ruangan menatapnya.
Sebuah smirk terbit di wajah kim bum saat melihat siapa yang telah mendobrak pintu kerjanya.
Dengan angkuh kim bum menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya juga dengan salah satu kakinya ia pangku.
Mata kim bum menatap myungsoo yang kacau dengan remeh.
"Wah... wah... kim myungsoo ada apa gerangan kau berada disisini?" Tanya kim bum sinis.
Dengan napas yang masih memburu myungsoo berjalan kearah kim bum.
"Dimana suzy?" Pertanyaan dingin tapi penuh harap itu terlontar dari myungsoo.
"Suzy? Mengapa kau mencarinya, bukankah kau sudah menyakitinya hingga ia pergi darimu, seharusnya kau senang" ujar kim bum dengan sinis.
"Ku bilang dimana suzy!" Geram myungsoo menatap kim bum tajam
Kim bum membalas tatapan tajam myungsoo dengan dingin.
"Kau pikir aku akan memberitahukanmu dimana suzy, eoh? Tidak akan, aku tidak akan pernah memberitahumu kim myungsoo" ujar kim bum dengan menekan seluruh katanya.
"Kau sudah merusaknya, kau sudah terlalu sering membuatnya menangis, kau bahkan sudah menjadikannya jalang pribadimu, kau sudah terlalu menyakitinya kim myungsoo" ujar kim bum emosi, ketika mengingat apa yang di rasakan suzy selama ini.
"Kau tahu kim myungsoo, saat kami menemukaannya ia trauma dan depresi karenamu. Ia kehilangan hidupnya. Tapi untung saja ia mendapatkan sebuah alasan agar ia bertahan hingga kini. Dan jika saja alasan ini tidak ada mungkin ia akan bunuh diri"
Myungsoo terdiam mendengar penuturan yang dilontarkan kim bum, pelan tapi pasti myungsoo membawa tubuhnya untuk bertumpu pada kedua lututnya.
Membuat mata kim bum membulat melihat myungsoo berlutut dengan kepala menunduk lesu dan matanya semakin membulat ketika melihat air mata mengalir di pipi myungsoo.
Seorang kim myungsoo yang dikenal dingin dan arrogant kini berlutut padanya, memohon untuk memberi tahu dimana keberadaan wanitanya.
"Ku...ku mohon, beri tahu aku dimana suzy, aku adalah bajingan brengsek, aku menyesal sungguh, biarkan aku memperbaikinya, biarkan aku kembali menatanya, a... aku.... aku mencintainya, aku sungguh mencintainya" ungkap myungsoo menatap mata kim bum dengan matanya yang nampak telah memerah.
Kim bum tertegun menatap ketulusan di mata myungsoo, sungguh ia bingung, apa yang harus ia lakukan. Ia tak ingin suzy kembali terluka, tapi myungsoo nampak benar - benar telah menyesal.
Kim bum juga bisa melihat dari tatapan penuh cinta dari myungsoo dan sakit dimata itu.
Apakah ia harus memberikan kesempatan myungsoo dan akan menyerahkan keputusan akhirnya oleh suzy? Atau tidak akan pernah memberikan myungsoo kesempatan untuk bertemu suzy lagi?
TBC
Mian..... jeongmal mianhae.......
Seharusnya ini di up sejak senin lalu, tapi aku belum sempet ngetikya...
Mian sekali lagi maaf......
Makasih yang udah nunggu cerita geje ku ini
Maaf.... sekali lagi maaf telat up
Jangan lupa
Votment
👇👇👇👇
⭐⭐⭐⭐Gumawo, saranghae
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE SMILE
FanficDikala rasa sakit itu mendera, melukai hati begitu dalam. Hanya senyum palsu yang bisa kuperlihatkan untuk menutupi luka-luka itu. - Bae suzy