Part 33

1.4K 206 22
                                    

Terdiam, myungsoo menatap jalan didepanya, kakinya menginjak pedal gas dalam.

Tubuh yang menggigil tak lagi ia pandang, bibirnya telah bergetar dan membiru hanya terkatup rapat.

Tes

Tes

Air mata, mengalir dipipinya. Sakit, hatinya sungguh perih. Tapi ia tahu sakit yang ia rasakan tak sesakit yang suzy rasakan selama ini.

"Suzy" nama suzy mengalun lembut dari bibirnya tapi tersirat luka, luka yang disebabkan kebodohan dirinya sendiri.

Tak terasa dirinya telah berada di depan gedung appartementnya beruntung ia dapat mengendarai mobilnya dengan baik saat kepalanya penuh penyesalan.

Ia memasuki gedung appartement mentap segala sudut gedung itu. Gedung dimana kenangan indahnya bersama suzy tercipta juga gedung dimana ia merenggut paksa kebahagiaan suzy.

Ia menaiki lift untuk menuju lantai dimana unit appartementnya berada. Kilasan memori tentang lift ini mengalun dikepalanya.

Ingatan saat dirinya dan suzy tersenyum karena diperbolehkan untuk tinggal diappartement. Lift ini adalah satu saksi bisu ketika mereka bahagia.

Ting

Bunyi dentingan itu, tanda bahwa lift itu telah tiba dilantai tujuanya. Dengan langkah gontai myungsoo bejalan menelusuri lorong appartement itu.

Kilasan - kilasan kenangan itu terus mengalir dikepalanya. Hinga myungsoo berhenti dipintu appartement suzy. Appartement dimana ia menghancurkan suzy juga segala umpatan kasar yang ia lontarkan untuk suzy.

Myungsoo tak sanggup, dengan cepat ia membalikkan badannya memasuki appartement miliknya.

"Myungsoo"

Sahutan itu tak myungsoo pedulikan, matanya menjelaajah menatap segala sudut ruangan itu.

Kenangan ia bersama suzy terlihat begitu nyata dimatanya. Kenangan kebahagian yang tulus juga kebahagian semu yang ia berikan kepada suzy.

"Astaga myung, apa yang terjadi padamu? Mengapa kau seperti ini?" Ujar wanita paruh baya yang tak lain Mrs. Kim itu khawatir akan keadaaan anaknya.

Begitu pula Mr. Kim menatap anaknya yang bajunya lembab sedikit kering di tubuh putranya. Apa lagi tubuh putranya yang menggigil itu.

Kedua orang tua myungsoo memang mengunjungi anaknya karena khwatir, myungsoo tak pernah lagi menghubungi mereka beberapa hari terakhir.

Myungsoo sama sekali tak menanggapi pertanyaan itu. Ia mengabaikan pertaanya sang eomma. Dengan langkah gontai ia mendekati kamarnya.

Dengan perlahan dirinya membuka kamar itu, lagi, segala kenangan itu menyerang kepalanya.

Ia memasuki kamar itu dan segera menguncinya, ia tak ingin di ganggu.

Kilasan segala memorinya bersama suzy tampak di kamar itu, kamar dimana ia dan suzy memadu kasih. Juga kamar dimana ia pernah berlaku kasar pada suzy hingga yeoja itu menangis memenuhi kepala myungsoo.

"AKHH!"

Brugh

Prang

Trakh

"Myungsoo apa yang terjadi, nak?" Teriakan mrs. Kim ketika ia mendengar sang putra berteriak juga beberapa barang pecah.

Brugh..... brugh

Mr. Kim juga menggedor pintu itu keras berusaha mendobraknya.

Sedangkan myungsoo lagi - lagi tak menanggapinya. Kamar yang semula rapi kinj kacau, penuh dengan berbagai pecahan.

FAKE SMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang