Part 37

893 82 27
                                    

Aku terharu rupanya masih ada yang nungguin cerita gaje aku ini 😭😭😭😭🤧🤧🤧🤧

Maaf malam postnya...

Happy reading guys 😘😘

Diam....

Mata itu hanya menatap seorang anak kecil yang  begitu mirip dengannya dengan pandangan mata yang berkaca - kaca.

Hatinya sungguh merasa miris tak kala melihat bocah itu,

Lagi - lagi perasaan bersalah menyerang hatinya.
Tak kala dirinya membayangkan bagaimana sang eomma dari putranya berjuang saat hamil dan melahirkan tanpa dirinya.

Sang putra juga melihatnya dengan bingung.

"Ppa...ppa" ucapan tak jelas keluar dari mulut jisoo saat melihat myungsoo yang masih menatap dirinya intens.

Tes...
Tes...

Air mata mengalir indah dipipi myungsoo. Perlahan kakinya bergerak melangkah mendekati jisoo.

Tangannya yang bergetar itu terangkat,  mencoba meraih pipi putranya.

"hah...  Pu... Putraku" ucap myungsoo bergetar

Greb

"putraku... Putraku" ujar myungsoo berulang - ulang setelah menarik putranya itu kedalam dekapan hangatnya.

Jisoo yang dipeluk oleh sang ayah pun merasa nyaman.  Ia menutup matanya untuk semakin menikmati rasa nyaman ini.

Tapi kenyamanan jisoo terganggu saat dia merasakan pundaknya basah.

Dengan perlahan jisoo melepas pelukaan myungsoo dan menatap wajah itu lama.

"u... Ujima ppa... Ppa" ujar jisoo seadanya. Tangan kecilnya itu mengelus pipi myungsoo, menghapus jejak air mata di pipi sang appa.

Senyum myungsoo semakin melebar.  Dengan segera ia mencium wajah putranya berulang - ulang hingga membuat putranya tertawa lepas.

"HAHAHAH PPA... PPAH" tawa jisoo yang sedang berusaha melepas pelukan myungsoo.

Sementara itu,  suzy yang dari tadi menatap Interaksi antara ayah dan anak itu ikut tersenyum.

Sungguh ini adalah pemandangan yang selalu suzy anggap hanya akan terjadi dalam mimpi.

Tapi saat ini,  itu bukan lagi mimpi.  Jauh di hatinya kembali muncul sebuah harapan yang telah ia kubur, yaitu KELUARGA BAHAGIA.

suzy tak menyadari bahwa kini,  air mata telah mengalir, dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

"kau kenapa zy? " tanya myungsoo khawatir. Ia mendekati suzy dengan cepat.

Myungsoo segera akan menghapus air mata suzy tetapi dihentikan oleh suzy.

Suzy memegang tangan myungsoo dan menempelkannya pada pipinya dan tersenyum.

Mata mereka saling memandang begitu dalam,  memancarkan segala rasa yang mereka rasakan saat ini.

Grebb

Suzy segera memeluk myungsoo dengan erat. Tangan suzy mengelus kepala jisoo yang memang sedari tadi berada didalam gendongan tangan kiri ayahnya.

"terima kasih myung oppa...  Hiks...  Aku bahagia... Sangat bahagia..." ujar suzy dengan suara lirihnya.

Myungsoo yang mendengarnya lantas tersenyum dan membalas pelukan suzy dengan tangan kanannya.

"seharusnya aku yang mengucapkan terima kasih zy" balas myungsoo mencium puncak kepala suzy perlahan dan hati - hati, menghayati setiap sensasi saat bibirnya menyentuh suzy.

FAKE SMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang