Part 25

1.4K 224 19
                                    

Terdiam

tubuh myungsoo seketika kaku, matanya tak lepas menatap tubuh suzy yang berdiri membelakanginya, bergulat dengan berbagai alat didapurnya.

Alisnya terangkat bingung, suzy nampak begitu santai seakan ia telah lupa apa yang ia lakukan padanya semalam.

"Sejak kapan kau pandai memasak, bae suzy?" Ujar myungsoo tepat dibelakang telinga suzy, mengintip apa yang dimasak suzy.

suzy membeku, gelenyar ketakutan menjalar diseluruh tubuhnya tapi ia berusaha untuk menutupinya dari myungsoo.

Suzy mematikan kompornya, berbalik kearah myungsoo tangannya mengalung dilehernya.

"Sepertinya kau baik - baik saja" sinis myungsoo melihat keseluruhan tubuh suzy.

"Tentu saja, kau pikir tadi malam aku benar - benar takut ckckck" ujar suzy sambil menggelengkan kepalanya.

"Kau salah, aku hanya berpura - pura hanya untuk mengetes mu sehebat apa kau kalau sedang marah" lanjut suzy berbisik menggoda di telinga myungsoo

Myungsoo menggeram marah , tangannya mengepal kuat merasa terbodohi oleh sandiwara suzy, ah ia lupa suzy kan memang drama Queen

"Dan yahhh, kau sangat hebat walaupun sudut bibirku harus terluka seperti ini" ujar suzy menjauhkan tubuhnya dari myungsoo dan menunjukkan luka dibibirnya.

Sreet

Brugh

"Akhh" suzy meringis ketika myungsoo menariknya dan mendorongnya hingga punggungnya menabrak kulkas keras.

"Beraninya kau!!" Geram myungsoo mengurung suzy diantara tubuh dan lengannya, matanya menatap suzy nyalang.

"Hei... hei... kim myungsoo apa lagi yang kau inginkan?, cepat menyingkir dari tubuhku" ujar suzy berusaha mendorong tubuh myungsoo.

Tak mendengar ucapan suzy, myungsoo dengan cepat menyambar bibir suzy. Ia tak tahu mengapa bibir suzy begitu menggodanya.

Mata suzy membulat, ia semakin berusaha mendorong myungsoo dengan kerasa dan usahanya berhasil ciuman myungsoo terlepas.

Nafas keduanya memburu, suzy menundukkan kepalanya mengatur nafasnya, sedangkan myungsoo menatap suzy intens.

Suzy nampak begitu mempesona dimatanya, kala nafasnya yang memburu dengan pipi yang merona hingga menjalar ketelinganya, apa lagi keringat yang mengucur melewati lehernya yang terdapat bercak ciptaannya semalam.

'Glek'

Myungsoo menelan salivanya kasar, begitu tergoda akan tampilan suzy saat ini.

"Myungsoo kau ini sudah hampir jam 7 sebaiknya kau segara bersiap" ujar suzy yang sudah mengatur nafasnya dan segera mendorong myungsoo untuk melepaskannya.

Suzy pun segera kembali kepantry untuk melanjutkkan masakannya, dan myungsoo hanya menatapnya, menghela napas kasar saat ia ingat bahwa ia ada rapat dikantor jam 8. 30 nanti,, dan kalau ia melanjutkkannya pasti mereka akan ada dikamar seharian penuh.

Myungsoo pun membalikkan tubuhnya berjalan kekamar untuk membersihkan tubuhnya.

Suzy menengok, menatap punggung myungsoo yang menghilang dibalik pintu kamar. Ia lantas kembali mematikan nyala kompornya.

Tangannya menjalar ke dadanya, merasakan degug jantungnya yang memompa kuat. Kakinya gemetar lemas tak kuasa menahan bobot tubuhnya. Hingga jatuh terduduk.

Tes

Tes

Akhirnya, bulir air itu keluar dari kelopak matanya, ia tak sanggup lagi menahan sakit didadanya, air matanya seakan tak habis

FAKE SMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang