Part 30

1.5K 239 39
                                    

Suzy dengan cepat telah sampai di apartement myungsoo. Ia segera memasukkan bajunya asal - asalan.

Air mata dan isakan masih setia mengikuti setiap tindakannya. Sakit, Luka yang ia anggap perlahan sembuh itu ternyata malah semakin dalam dan besar.

Ia sudah tak sanggup, ia tak sanggup menghadapinya. Mungkin jika bukan karena jisoo dan bayi yang saat ini ia kandung mungkin ia akan benar - benar mengakhiri hidupnya.

Hiks.... hiks

Suzy meninggalka  appartement itu, berjalan keappartement miliknya untuk menjemput jisoo.

Choi ahjumma yang sedang berusaha menenangkan jisoo yang entah mengapa tiba - tiba menangis itu sontak melihat ke arah pintu appartement yang mana ada suzy yang menangis.

"Astaga nak, ada apa demganmu kenapa kau menangis?" Tanya ahjunma choi pada suzy.

Suzy masih menangis dan membawa jisoo yang juga menangis itu ke pelukannya.

Hati ahjumma choi nyeri melihat ibu dan anak yang menangis itu, ia bisa lihat suzy nanpak begitu tersakiti dan jisoo yang seakan mengerti apa yang dirasakan sang eomma.

Tangannya yang mulai keriput itu mengelus kepala suzy, menyalurkan rasa seorang ibu padanya.

"Nak, ada apa hum? Jelaskan pada ahjumma"

Suzy menggeleng "a... ahjumma siapkan pakaian jisoo, kita pergi dari sini"

Ahjumma choi menatap suzy bingung, mengapa suzy seperti ini, bukankah beberapa minggu ini ia tampak begitu bahagia?

"Semua bo...bohong, semua yang ia lakukan hanya kebohongan untuk menyakitiku ahjumma hiks" ujar suzy dengan air mata.

Ahjumma yang mendengar itu menitihkan air matanya, ia memeluk suzy dengan jisoo yang berada di tengah mereka.

"Sabarlah nak, sabar akan ada saatnya dimana kau akan bahagia" ujar ahjumma choi mengelus punggung suzy yang dibalas anggukan suzy.

"Kalau begitu ahjumma akan akan menyiapkan baju jisoo dulu"

Dengan cepat ahjumma choi memasukkan seluruh perlengkapan jisoo juga pakaiannya yang untung saja tak banyak hingga hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit saja.

Mereka pun segera pergi meninggalkan gedung appartement itu. Gedung dimana lagi - lagi suzy memperdalam luka hatinya.

#######

Sementara itu,

Myungsoo masih mematung, badannya kaku. Ia masih menatap isi berkas itu tak percaya.

Ia dengan segera membaca kertas yang menjelaskan apa arti foto - foto di berkas itu. Dengan seketika rahannya mengeras, sorot matanya menajam.

"Oppa berkas apa itu?" Tanya naeun yang kini berdiri tepat disamping myungsoo menatap berkas itu.

Mata naeun membulat melihat berbagai foto yang di pegang myungsoo.

Keringat dingin telah membasahi dahi naeun "o... oppa a....aku bisa jelaskan"

Woohyun yang melihat itu menatap mereka dengan dahi terangkat satu, bingung melihat myungsoo yang tampak marah dan naeun yang sepertinya takut.

Myungsoo berdiri tegak, mata yang menampakkan amarah itu menatap naeun tajam.

"Oppa itu hanya editan, aku tak mungkin melakukannya" ujar naeun membala diri.

Smirk menyeramkan terbit di wajah myungsoo, yang benar saja berkas itu berisi foto - foto naeun bersama para ahjussi tua bangka kaya. Setiap lembar foto berbeda. Tapi semua menjelaskan bahwa naeun yang sedang bermesraan bahkan berciuman dengan para ahjussi itu.

FAKE SMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang