Part 11

1.4K 222 73
                                    

"Huft" helaan nafas keluar dari bibir suzy, matanya menatap bayi yang ia lahirkan sekitar 3 bulan yang lalu, bayi laki - laki yang tampak tertidur dengan pulas setelah ia menyusuinya.

Perlahan ia bangkit, berjalan keluar dari kamarnya.

"Eo...eonni...o...oppa" panggil suzy menghampiri kim bum dan so eun yang juga selesai menidurkan putra mereka di kamar.

Suami istri itu lantas menatap suzy, "wae zy?" Tanya bumsso serempak menatap suzy.

"Bi...bisa kita bicara diluar?" Tanya suzy gugup.

Bumsso pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.

######

Ruang keluarga.....

"Wae zy?" Tanya so eun, tepat saat dia, kim bum dan suzy mendudukkan diri mereka di sofa ruang keluarga.

"Eonni... oppa...aku i..ingin bekerja" ucapan suzy itu membuat bumsso menatapnya dengan kening tertekuk.

"Tidak, kau tidak usah bekerja" ujar kim bum menatap suzy

"Iya, kau baru melahirkan, kau tidak memikirkan jisoo?" timpal so eun

"Tidak, justru karna aku memikirkan jisoo, ak..." ucapan suzy terpotong dengan bentakkan kim bum

"Ku bilang tidak, ya tidak bae Suzy!" Bentak kim bum, nafasnya memburu menatap yeoja yang  sudah 1 tahun tinggal bersama mereka, sungguh ia sangat menyanyangi suzy, sudah menganggapnya sebagai adik kandungnya.

So eun dan suzy kaget dengan bentakkan kim bum.

Suzy nampak menundukkan kepalanya, dan so eun berisaha menenangkan suaminya.

"Ku... ku mohon oppa, sungguh aku ingin bekerja, aku tak ingin merepotkan kalian, aku ingin menghidupi jisoo dengan hasil kerjaku sendiri..." lirih suzy dengan kapala masih menunduk menahan tangis

So eun menatap iba pada suzy "zy ah, kau sama sekali tak merepotkan kami, jisoo masih kecil masih begitu membutuhkan kamu disisinya" ucap so eun menggenggam tangan berusaha memberikan pengertian pada suzy.

"Iya zy, kami sangat menyangangimu, kau sudah kami anggap sebagai adik" bujuk kim bum juga

"Kumohon...hiks...hiks...ini adalah impianku..." akhirnya isak tangis suzy pun pecah.

Kim bum menghela napas kasar, ia tak bisa melihat orang yang ia sayangi menangis. So eun pun semakin mengeratkan genggamannya, menatap kim bum di sampingnya.

"Baiklah, kau boleh bekerja tapi kau bekerja di perusahaanku, sebagai sekretaris pribadiku" ucap kim bum tak ingin di bantah lagi. Ia lantas berlalu meninggalkan so eun dan suzy. Tapi langkahnya terhenti ketika mendengar pertanyaan suzy.

"Benarkah?" Tanya suzy antusias yang hanya di balas dengan anggukkan kim bum dan benar - benar meninggalkan mereka berdua.

Senyum kecil terbit di wajah so eun, saat melihat senyum lebar di wajah suzy.

"Kalau begitu kembalilah ke kamar mu zy, kasian jisoo" ujar so eun kemudian bangkit menyusul suaminya.

#######

Sentuhan terasa di pundak kim bum, ia melihat sang belahan hati tersenyum memukau di hadapannya.

Grep

FAKE SMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang