Part 21

1.3K 238 26
                                    

Tubuh suzy seketika membatu, matanya menatap pria yang kini berdiri dengan angkuh dihadapannya, mengintimidasi suzy dengan sorot mata yang tajam.

Glek

Suzy menelan salivanya sendiri, memgatur nafasnya menjadi tenang untuk menutupi rasa gugup serta takutnya. Ia sudah bertekat akan membuat myungsoo jatuh padanya.

"Hai juga, myung" balas suzy dengan tenang. Ketenangan itu tentu saja membuat myungsoo mengerutkan dahinya. Tanda tak suka, ia ingin suzy takut dan memohon padanya.

Dengan kasar myungsoo menarik suzy kesalah satu kamar hotel tepat disamping kamar sang eomma.

Dengan kasar myungso meghempaskan tubuh suzy diatas kasur king size dikamar itu dan menindihnya.

"Kau tampak semakin berani bae suzy" remeh myungsoo pada suzy yang kini menatap tepat mata myungsoo.

Seringai kecil terbit diwajah suzy, tangannya yang terbebas itu mengait sempurna dileher myungsoo, menarik wajah myungsoo agar semakin padanya.

"Wae?, bukankah akan semakin menarik jika aku seperti ini?, aku bisa memuaskan dirimu" ujar suzy dengan nada menggoda membuat birahi myungsoo meningkat seketika.

Smirk juga terbit diwajah myungsoo, tanganny dengan nakal mengelus menjelajahi tubuh suzy yang masih dibalut oleh dressnya.

"Well, kau memang jalang yang hebat. Kau menjadi wanita simpanan kim bum yang ternyata sudah beristri itu" ujar myungsoo masih dengan mengejek.

"Aku jadi penasaran, bagaimana reaksi istri kim bum jika sekretaris pribadi suaminya ternyata selingkuhannya?" Lanjut myungsoo lagi dengan nada suara berpikir.

Tangan myungsoo sudah menurunkan resleting dress suzy, bermain - main dengan punggung mulus gadis ah ralat, wanita itu.

"Aku yakin, dia tidak akan percaya hal itu. Ia terlalu mempercayai suami tercintanya" balas suzy, ia juga mempermudah myungsoo melepas dressnya. 'Bagus bae suzy, lakukan peranmu dengan baik' batin suzy nelangsa.

"Ckck. Kau benar, ia mungkin terlalu mempercayai kim bum yang bahkan sudah pernah mempunyai anak denganmu" ujar myungsoo geram diakhir kalimatnya.

Belum sempat suzy membalas ucapan myungsoo, bibir pria itu telah mendarat mulus dibibirnya. Melumat kasar bibir penuh miliknya.

"Baiklah jalang, ini saatnya" ujar myungsoo kembali mencium suzy semakin dalam.

#######

Suzy yang matanya masih terbuka, walaupun lelah karena melayani myungsoo menatap jam yang melekat ditangannya 11.46 pm. Sudah hampir tengah malam dan dia haruslah pulang.

Suzy dengan pelan, menyingkirkan tangan myungsoo dari perutnya. Mengambil kemeja myungsoo dan masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang begitu lengket.

Tak butuh waktu yang lama, suzy keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melekat ditubuhnya, ia berjalan mengambil dressnya dan memakainya.

Tampak kebingungan akan memgendarai apa untuk pulang, ayolah ini sudah tengah malam, pestanya juga pasti sudah selesai, kim bum, so eun pasti sudah pulang dan lagi mana mungkin ada bus atau taksi saat ini.

Helaan nafas kasar keliar dari bibirnya, hingga sebuah ide muncul dikepalanya. Ia segera mengambil celana myungsoo yang berada dilantai memeriksa kantuhnya.

Tangannya mengeluarkan benda yang ia cari, matanya berbinar menatap benda itu yang tak lain adalah kunci mobil myungsoo.

"Myung ah, aku pinjam dulu mobilmu" bisik suzy dan langsung beranjak dari kamar itu. Tapi sebelum ia benar - benar menutup pintu itu, ia menatap myungsoo yang tertidur pulas sendu.

"Aku akan membuatmu membuka mata dan melihat kebenarannya myung, tunggu saja. Aku selalu mencintaimu" gumamnya amat sangat pelan lalu menutup pintu kamaar hotel itu rapat.

#######

Suzy keluar dari hotel itu berjalan keparkiran, mencari mobil myungsoo yang untung saja sempat ia lihat dan ingat.

"Suzy ah" suara bernada khawatir itu menghentikan suzy. Suzy berbalik menatap tiga orang yang memanggilnya tadi.

"Oppa, eonni, baekyun ah" sahut suzy gugup. Sementara kim bum meneliti  setiap jengkal tubuh adiknya.

Rahangnya mengeras melihat bercak merah disekeliling leher suzy, kiss mark.

Kim bum dengan kasar menarik suzy, mengiringnya kedalam mobil yang mereka gunakan tadi. Matanya memancarkan kemarahan.

"Oppa lenganku sa...sakit" rintih suzy tapi kim bum sama sekali tak memperdulikannya

"Sso cepat masuk, baek kau pulanglah" sahut kim bum dingin. Yang mau tidak mau segera dituruti oleh mereka.

Kim bum melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata - rata, buku - buku tangannya memutih karena saking eratnya ia meremas stir mobilnya.

"Bum oppa pelan - pelan ku mo... mohon hiks" isak so eun, takut. Ya ia takut akan kemarahan kim bum, ia juga paham mengapa ia marah.

Suzy yang duduk dikursi belakang hanya bisa menahan tangis, menutup matanya erat. Bayangan ketika orang tuanya pergi meninggalkannya untuk selamannya berputar bagaikan kaset rusak.

"Hiks... hiks..." suara tangisan kedua orang yang dikasihi kim bum membuatnya kembali kealam kewarasannya. Dengan segera ia memelankan mobilnya dan memberhentikannya di pinggir jalan.

Nafasnya berat, helaan demi helaan kasar keluar dari bibirnya. "Mianhae... maafkan oppa" so eun dengan sigap mengelus lengan suaminya itu. Berusaha meredam amarahnya.

"Suzy kumohon jujur sama oppa apa yang dilakukan pria itu, apa ia...?" Pinta kim bum dengan memelas.

"Hiks..N...ne oppa, ia melakukannya lagi" jawab suzy menundukkan kepalanya. Lagi, helaan nafas kasar keluar dari bibir kim bum.

So eun yang juga mengerti maksud pertanyaan kim bum, hanya menatap sendu suzy dengan lelehan air mata mengalir dipipinya.

Dengan sigap so eun memindahkan tubuhnya kekursi belakang walaupun sedikit sulit, ia memeluk suzy menyalurkan kekuatan padanya.

"Kita harus menuntutnya" sahut so eun, ia sungguh tak terima suzy diperlakukan seperti jalang oleh myungsoo, kim bum juga menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan sang istri.

"ANDWAE!" ucap suzy dengan suara yang keras, ia mengangkat kepalanya. Menatap sepasang suami istri itu sendu.

Tanganya yang gemetar, memegang tangan so eun. "Kumohon jangan lakukan itu"

"Tidak zy, kita harus melakukannya" sahut kim bum menatap suzy melalui kaca yang ada dimobilnya.

"Hiks... hiks... kumohon... ja..jangan la...lakukan" isak suzy dengan tubuh yang bergetar hebat, so eun pun dengan segera kembali menarik suzy kepelukannya.

"Aku...hiks... sungguh sangat mencintainya. Selama ini Ia... ia...hiks... salah paham padaku" jelas suzy membuat kim bum dan so eun terdiam ingin mendengar maksud suzy lebih dalam lagi.

"Ia... ia ditipu oleh wanita jalang itu, a...aku ingin berusaha membuka mengungkap kebenarannya dan menghancurkan dinding kesalah pahaman itu. jadi biarkan seperti ini," lanjut suzy dengan penuh keyakinan diselingi dengan sakit hati.

So eun maupun kim bum hanya dapat kembali menghela napas. Sungguh mereka telah benar - benar melihat bagaimana besarnya cinta suzy yang rela tersakiti.

"Baiklah zy, terserah padamu, tapi biarkan kami membantu mu membongkar kebohongan yang diucapkan jalang itu" ujar so eun semakin memeluk erat suzy.

Suzy hanya dapat menganggukkan kepala, ia beruntung diasaat dirinya jatuh terpuruk ia bertemu dengan mereka yang menganggapnya sebagai keluarga, yang menyanyangi dirinya dengan sepenuh hati.

"Gumowo, jeongmal gumowo eonni, oppa"

TBC

oke guys...... sekian dulu untuk part ini, maaf aja gaje typo ada dimana - mana

Maaf juga belakangan nggak bisa balas comment kalian🙏🙏🙏🙏

Tapi tetap jangan lupa votment chingu😊😊😊
👇👇👇👇
⭐⭐⭐⭐

Gumawo, saranghae😊😊😊😊😙😙😙😙


FAKE SMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang