Tubuh myungsoo kaku, jantungnya masih berdetak kencang
Dengan ragu perlahan tangannya terangkat, membalas pelukan naeun yang masih memeluknya erat.
"Hiks... hiks... mian... mianhae oppa" tangis naeun tersedu - sedu.
"Se... seharusnya aku tak pergi darimu hiks..." ucap naeun lagi mempererat pelukannya ke myungsoo.
"Tak apa, sungguh tak apa chagie" ucap myungsoo, tak ada senyum diwajahnya. Entah mengapa, hatinya merasa tak nyaman dengan pelukkan itu. Sangat berbeda ketika ia bersama suzy.
Naeun melonggarkan pelukannya, matanya menatap mata myungsoo sendu, tapi tersirat kelicikan.
"Hiks... hiks... seharusnya saat itu, aku tak perlu takut ancaman suzy hiks.. hiks" dusta naeun dengan air mata buayanya
Mendengar itu, seketika rasa ragu yang sedari tadi menyerang hatinya lenyap seketika, dibalut oleh amarah.
"Ancaman? Maksudmu suzy mengancammu agar pergi dariku?" Tanya myungsoo memperjelas pernyataan naeun.
Naeun menganggukkan kepalanya "ne, oppa... dia mengancamku. Dia bilang jika aku menunjukkan video itu padamu, dia akan menyakitiku"
"Tapi aku tetap memberitahumu tentang video itu, agar kau tak dimanfaatkan lagi olehnya, akibatnya aku harus pergi bersembunyi dari ancaman suzy hiks... aku sungguh takut oppa" lanjut naeun masih dengan dramanya.
Rahang myungsoo mengeras, matanya semakin menajam memancarkan amaranh yang sangat besar.
Matanya menatap naeun dan langsung menariknya kedalam pelukannya "kali ini kau tak perlu takut lagi ancamannya, aku akan melindungimu"
#######
"Simpan saja disitu oppa" suruh suzy pada kim bum, setelah merka sampai di apartement myungsoo
Kim bum tersenyum, tangannya mengelus lembut rambut suzy "jaga dirimu baik - baik, jika dia sudah sangat menyakitimu hingga kau tak sanggup lagi menghadapinya tinggalkan saja, hapus semua rencanamu itu, oppa tak ingin kau semakin terluka"
Suzy tersenyum, ia mengambil tangan kim bum dan mengengamnya menyalurkan keyakinan dihatinya "arraseo oppa, kau tak perlu khawatir aku pasti bisa melaluinya"
"Ah oppa hampir lupa, besok atau lusa akan ada pengasuh untuk jisoo" ucap kim bum
"Benarkah oppa?"
"Ne, tadi malam eonnimu sudah menemukan kandidat yang tepat, tinggal dibujuk saja" ujar kim bum enteng.
"Tapi apa orang itu dapat dipercaya?" Tanya suzy cemas bercampur ragu.
Kim bum tersenyum "tenang saja, orang ini sangat dapat dipercaya"
"Gumawo oppa"
"Ne, kalau begitu oppa pulang dulu" kim bum pun berjalan meninggalkan suzy yang menatap kepergian kim bum sendu.
"Aku pasti bisa oppa" guman suzy, kembali menyakinkan dirinya.
########
Myungsoo memacu mobilnya kencang setelah ia mengantar naeun ke apartement tempat yeoja iyu tinggal. rahangnya kembali mengeras saat ia ingat alasan naeun pergi.
"Jalang sialan kau bae suzy" geram myungsoo.
"Kau akan ku hukum dengan berat, bae suzy" lanjut myungsoo dengan sinis.
Tak terasa, mobilnya telah memasuki wilayah basement apartementnya. Ia keluar dari monilnya dan membantingnya keras.
Langkah besarnya dengan cepat memasuki lift untuk ke apartemenntnya.
BRAKK!!
Bantingan itu mengagetkan suzy yang sedang menata pakaiannya dilemari myungsoo, ia membalikkan tubuhnya menatap sang pelaku.
Nafasnya tercekat melihat myungsoo yang memancarkan aura gelap yang begitu kentara.
Matanya menatap mata myungsoo yang memandangnya penuh amarah.
Takut
Lagi - lagi suzy ketakutan akan myungsoo, perlahan ia mundur berusaha menjauhi myungsoo yang berjalan mendekat kepadanya.
"Myu...myung kau kenapa?" Tanya suzy gugup, pancaran ketakutan terpancar dari mata hazelnya.
Grep
Bugh
Myungsoo menarik suzy dan menjatuhkannya kearah tempat tidur, tubuh kokohnya dengan leluasa menindih tubuh suzy.
Mata mereka saling bertemu, mata penuh amarah itu bertemu dengan mata suzy yang ketakutan.
"Jalang sialan, beraninya kau mengancam naeun untuk pergi dariku!" Nada dingin itu menusuk pendengaran suzy membuat tubuhnya bergetar, matanya pun telah siap meluncurkan air mata.
Plak
Tamparan itu mendarat keras dipipi suzy hingga membuat sudut bibirnya berdarah.
"AKH JALAN SIALAN!" bentak myungsoo dan langsung mencium bibir suzy dengan kasar, tak meperdulikan darah yang mengalir dibibir suzy, bahkan ia secara sengaja ia mengigir luka itu agar semakin melebar.
"Mphh... hiks... hiks... myungpphh ja... jangan... ku mohon hiks... hiks.." takut suzy karena myungsoo yang kembali menjadi sangat kasar padanya.
Myungsoo melepaskan tautan bibirnya, menatap suzy jijik dan hina
"Selamat datang di neraka bae suzy!, nikmati saja kesengsaraanmu" ujar myungsoo dingin dan kembali mencium suzy kasar.
Tangan myungsoo telah menjelajah ditubuh suzy kasar hingga membuat suzy mengerang kesakitan.
"Ku mohon myung jangan hiks... ku... ku mohon" lirik suzy memohon pada myungsoo yang masih dikuasai iblis amarah dan gairahnya pada suzy.
"Jangan harap bae suzy, JANGAN HARAP!" Ucap myungsoo disertai bentakkan diakhir kalimatnya, dan merobek baju suzy
SREKK
"JANGAN!!"
TBC
Mian guys.... diluar ekspentasi aku..... hiks...
Aku nggak sempet buat ngetik..., ini aja aku tulis tuh saat malam, nggak mungkinkan tulis adegan itu nggak dibayangin... *aku lagi puasa guys....
Partnya juga pendek.... hiks... maaf ya...
Aku juga sibuk pas lagi PKL... dan juga... pulang tuh jam 4 sore.... kadang bahkan aku tuh langsung kealam mimpi ampe buka puasa saking lelahnya PKL
Jadi mohon maklum ya,
Terima kasih udah nunggu, maaf juga telah lama up...
Tapi aku harap tetep tinggalin jejak
Votment chingu
👇👇👇👇
⭐⭐⭐⭐Gunawo satanghae,😚😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE SMILE
FanfictionDikala rasa sakit itu mendera, melukai hati begitu dalam. Hanya senyum palsu yang bisa kuperlihatkan untuk menutupi luka-luka itu. - Bae suzy