Episode 12 : Started

936 36 0
                                    

Sudah beberapa minggu terlewati sejak kejadian di rumah sakit. Aku langsung check out dari rumah sakit saat di izinkan oleh dokter dan kembali ke kediaman Black.

Suasana di antara kami berdua masih belum seperti pasangan suami istri umumnya. Hanya saja Evan mulai cerewet tentang jadwal makanku. Dia selalu mengingatkanku untuk makan, bahkan saat kerja sekalipun di menyempatkan waktu meneleponku untuk mengingatkan makan siang. Hal lain yang berubah mungkin saat malam tiba.

Di minggu pertama, aku masih bersikeras tidur di sofa dengan alasan tidak jelas. Evan terpaksa mengalah saat aku membawa bantal dan kasur ke kamar lain.

Minggu kedua, setiap pagi aku terbangun di atas ranjang, walaupun malamnya aku kembali ke sofa paginya pasti akan kembali bangun di atas ranjang. Hingga akhirnya aku mengalah dan kembali tidur di ranjang yang sama dengan membangun batas guling di antara kami.

Minggu ketiga Evan mulai menyingkirkan pembatas yang ku bangun dan tidur sambil memelukku, beberapa kali aku terbangun dengan posisi aku membelakangi Evan dan tangan kami menggenggam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu ketiga Evan mulai menyingkirkan pembatas yang ku bangun dan tidur sambil memelukku, beberapa kali aku terbangun dengan posisi aku membelakangi Evan dan tangan kami menggenggam. Aku hanya bisa menghela napas melihatnya, yang juga berakhir dengan aku terbiasa dengan tidur seperti itu. Dan Evan melakukannya sampai sekarang. Aku tidak tahu sudah berapa hari terlewati sejak saat itu. Dan aku masih belum membicarakan dan menyelesaikan masalah di antara kami, aku masih menunggu waktu yang tepat. Entah kapan.

Seminggu setelah keluar dari rumah sakit, aku mendapat tawaran proyek pembangunan gedung yang tentu saja langsung aku terima. Rumah Mr Brower aku sudah mulai lepas tangan, pengerjaan yang membutuhkan arahanku sudah selesai.

Proyek kali ini aku di minta untuk bekerja di tempat yang mereka siapkan khusus untuk Arsitek layaknya seperti seorang karyawan. Tujuannya adalah agar aku bisa mendiskusikan secara langsung dengan beliau tanpa harus bolak balik dari rumah ke gedung ini. Sangat efektif memang, pemilik gedung yang bernama Mr Walton mempunyai pemikiran yang dinamis, efektif dan ekonomis. Patut di acungi jempol.

Tapi, aku tidak menyadari bahwa proyek kali ini bertempat di bangunan yang sama dengan Black Co. Selama ini aku menemui Mr Walton di Kafe atau Restoran. Hingga sampai saat Mr Walton menunjukkan arah ke gedung yang akan menjadi tempat kerjaku, aku baru mengetahuinya.

Aku bekerja di lantai 55 dari 60 lantai. Cukup jauh memang dari lantai 33, tapi tetap saja jika aku berada di rumah akan lebih jauh. Hanya beda 23 lantai, yang jelas saat ini aku akan berangkat kerja dan pulang bersama Evan. Tentang makan siang, Evan pasti akan meminta aku makan dengannya apalagi setelah kejadian pingsan itu. Setiap pagi, siang dan malam akan selalu menyuruhku untuk makan dan makan, aku merasa berat tubuhku sudah bertambah. Ingatkan untuk latihan boxing lebih rutin lagi.

Sekarang di sinilah aku berada, di ruang kerja yang telah di sediakan beserta peralatan kerja yang sangat lengkap. Aku masih dalam tahap dasar perancangan gedung baru yaitu konsep. Aku sudah mengumpulkan beberapa data primer dan sekunder saat beberapa kali menemui Mr Walton survey ke lapangan.

Read Your Mind (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang