"Sekarang kamu pasti sudah tahu Bree sempat mengabaikanku setelah mengetahui kita tidak jujur tentang aku yang seorang korban pelecehan dan mandul" Aku menatap mata Evan.
Evan mengangguk sekali "Ya, Mom memarahiku juga saat itu"
"Bree mengabaikan aku" Suaraku terdengar tertahan. Aku ingin menangis tapi aku masih berusaha untuk tidak. Evan ingin memelukku tapi aku menahannya.
"Kamu pulang hanya untuk membersihkan diri, makan hanya saat ingat dan tidur yang hanya beberapa jam. Aku tidur dan terbangun tanpa ada kamu di sampingku, aku hanya menemukan bekas tidurmu di atas kasur bahkan kamu lebih sering tidak pulang sama sekali" air mataku mengalir aku mengusapnya cepat. Evan masih diam mendengarkanku.
"Jika pulang pun, kamu lebih memperhatikan Gabby dan Vallen" Tangan Evan terjulur menyeka air mataku, aku membiarkannya.
"Di hari saat kamu mendapatiku membawa koper" Aku menatap mata hazel itu tajam.
"Siangnya aku berencana menemuimu, aku berpikir setidaknya kamu masih melihatku, walaupun tidak memperhatikanku" seketika hatiku terasa terbakar mengingat kejadian itu. Aku mengalihkan tatapanku dari matanya dan menepis tangan Evan "Aku melihatmu mencium Hannah"Kedua mata Evan melebar melihatku horor, kemudian Evan memegang kedua pundakku "Dengarkan aku, Angel. Aku memang menciumnya tapi...."
"Hannah memintamu menciumnya, dengan alasan perpisahan" aku melepaskan pegangan Evan di pundakku dan kembali menatapnya tajam "Aku tahu itu"
Tangan Evan terjulur ingin menyentuhku tapi di urungkan "Aku tahu itu salah. Tapi pikiranku kacau saat itu, aku ingin Hannah membuang perasaannya padaku dan tanpa berpikir panjang aku mengiyakan permintaannya. Maafkan aku Angel, kamu boleh menamparku atau kamu mau membuat aku babak belur juga silahkan. Tapi jangan tinggalkan aku lagi"
Aku mengusap air mataku lagi "Di saat itu hatiku hancur" ucapku tidak ingin mengindahkan perkataannya. Aku menyentuh dada kiriku kemudian mengenggam bajuku kuat, aku menatap Evan. "Mertua yang mengabaikanku, kondisi kepalaku yang semakin parah dan suamiku yang mencium wanita lain" Aku tertawa di tengah tangisan seperti orang gila "Takdir hidupku sangat berwarna bukan?"
Mata Evan menyorotkan rasa bersalah yang kental. Aku melepaskan tanganku dan mengalihkan tatapanku.
"Kamu mencintai Hannah tanpa kamu sadari, kamu hanya tidak ingin merusak persahabatan kalian. Karena itu kamu memilih wanita lain, yang sialnya sangat hina ini"
Mata Evan kini menyorotkan kemarahan, dia menangkup wajahku. "Aku tidak akan mengizinkan siapa pun mencela kamu termasuk diri kamu sendiri" Evan menghapus air mataku dengan jempolnya "Kamu wanita paling sempurna yang pernah ku temui. Kamu mempunyai hati yang lembut, aku sangat beruntung bisa menjadikanmu pasangan hidupku"
Aku melihat kedalam mata hazel Evan, ingin sekali aku mengetahui isi kepalanya. Tapi kenapa aku tidak bisa, kenapa dengan dia aku tidak bisa?
"Aku berpikir kamu pasti akan lebih bahagia dengan Hannah. Bree sudah sangat mengenal Hannah, dia mampu membantumu dalam mengurus perusahaan dan yang paling penting dia sehat" Aku melepaskan tangkupan tangan Evan menelan ludahku susah payah "dia bisa memberimu Evan versi kecil"
Evan memeluk tubuhku erat "Aku minta maaf telah membuatmu menderita Angel. Aku tidak becus dalam menjagamu, tidak memberi cinta dan kasih sayang yang melimpah untukmu. Aku akan memperbaiki semuanya, tapi berjanjilah untuk tidak pergi dariku lagi. Hari tanpamu aku lalui bagaikan di neraka, aku sangat membutuhkanmu di sampingku. Aku tidak menginginkan anak jika bukan darimu, aku hanya membutuhkanmu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Read Your Mind (End)
RomanceSpin-off dari Dengarkan Suaraku versi Indonesia Listen To My Voice versi English Baca dulu cerita Dengarkan Suaraku. Tokoh utama saling berkaitan. Setelah hampir empat tahun Angel King bersembunyi dari suaminya sendiri, Evan Black. Takdir mempertemu...