"What did you say?"
Aku membolakan kedua mataku menajamkan telinga dan penglihatan memastikan bahwa aku tidak salah dengar.
"You heard me"
"Wow. I give you four thumbs up"
Dengan masih memasang wajah terkejut, aku menepuk kedua tanganku sambil mengangguk pelan. Aku sedang berada di rumah Queen, ups salah, rumah Mr and Mrs Knight. Mereka berdua tinggal di kediaman lama orang tua James setelah menikah. Awalnya James menawarkan pada Queen untuk tinggal di rumah baru saja dan rumah yang lama ini akan di jual karena tidak ada yang tinggal di sana sejak orang tua James pindah ke New York. But, like always Queen just being Queen, dia tidak ingin James menjual rumah yang penuh dengan kenangan masa kecil James. And i was like, what?
Yah terserah Queen saja, asalkan dia bahagia.
Dan kenapa aku ada di sini? Well, di kehamilan trisemester pertama ini, aku selalu mengidamkan sesuatu yang unik. Misalnya dua minggu lalu aku sangat ingin makan masakan Aunt Marie, dan perutku menolak jika bukan masakannya. Minggu lalu aku mengidam brownies buatan Love, seperti biasa aku hanya akan makan kue itu saja. Dan hari ini aku ingin makan mashed potato buatan Queen dan di sinilah aku sekarang.
Dan sekarang Queen mengatakan dia hamil, tidak itu bukan hal yang membuat aku terkejut. Aku terkejut karena ternyata usia kehamilan Queen sekitar dua minggu lebih tua daripada aku.
But, obviously i am still the winner, i got triplets inside my tummy. Dengan perbedaan jumlah janin ini, perut aku lebih besar daripada Queen. Pada saat orang lain melihat pasti mereka akan bilang aku hamil lima bulan dan Queen tiga bulan seperti seharusnya. Ya, aku menang banyak.
"So, you got triplets there"
Aku mengangguk penuh bangga, Queen berdecih dan memutar bola matanya.
"How?"
"Well, karena saat proses bayi tabung pertama yang menanamkan dua telur gagal, dokter menyarankan untuk menanamkan lebih, agar kemungkinan berhasil lebih tinggi. Jadi, seperti yang kamu lihat sekarang, ketiga sel telur itu tumbuh dengan baik di dalam sini" aku mengelus perutku yang besar dengan sayang.
"Mungkin aku harus mencoba bayi tabung agar dapat kembar juga"
Aku memandang Queen sambil tersenyum tipis "Queen jika kamu bisa lahir dengan normal maka jalani saja apa yang ada. Aku menempuh metode ini karena sudah tidak memiliki harapan hamil secara normal lagi"
Queen menepuk punggung tanganku, "Aku tahu. Maaf aku menyinggungmu"
Aku menggeleng "Hormon kehamilan yang membuat aku seperti ini, Queen. Akhir - akhir ini mood aku sering sekali berubah, membuat Evan kewalahan, merepotkan kalian dan masih banyak lagi"
"Tenang saja. Hormon kehamilan memang seperti itu, aku juga mengalaminya."
"Tapi, aku tidak pernah melihatmu minta ini itu"
Queen menatapku datar "Aku juga ingin makan masakan orang lain sepertimu Angel. Hanya saja kamu tidak termasuk kategoriku, aku tidak senekad itu memakan masakanmu, aku masih berniat hidup lama"
"What?"
"Truth"
Aku mengerucutkan bibirku dan bersedekap sambil menatap Queen kesal.
Queen memeriksa kentang tumbuk komplit yang dia siapkan, setelah menurutnya matang dia memindahkan makanan itu ke piring.
"Kentang kamu sudah matang atau kamu sudah tidak ingin makan lagi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Read Your Mind (End)
RomansSpin-off dari Dengarkan Suaraku versi Indonesia Listen To My Voice versi English Baca dulu cerita Dengarkan Suaraku. Tokoh utama saling berkaitan. Setelah hampir empat tahun Angel King bersembunyi dari suaminya sendiri, Evan Black. Takdir mempertemu...