You belong to me, my snow white queen
There's nowhere to run, so let's just get it over
Soon my love you'll see, you're just like me
Don't scream anymore, my love
'Cause all I want is you
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Semenjak kejadian hari itu, Noctis telah pergi. Konon, Raja Regis mengirim Sang Putra Mahkota Lucis ke suatu tempat, entah dimana karena tak seorang pun yang tahu.
Waktu berjalan begitu cepat, karena berbulan-bulan telah berlalu. Begitu pula dengan musim demi musim yang silih berganti. Musim panas yang berganti menjadi musim gugur. Dan musim gugur pun kini berganti menjadi musim salju. Dingin, putih, pucat, dan beku.
Claire menatap kepingan demi kepingan salju putih yang jatuh menimpa rambutnya yang berwarna mencolok, teramat kontras dengan keadaan sekitar.
Tapi kabar baiknya, selama beberapa bulan terakhir, Claire mendapat banyak teman baru. Yah, mereka dalah teman-teman Noctis. Ignis, Prompto, serta Gladiolus putra Perdana Menteri.
Mereka yang selalu hadir menemani hari-hari Claire yang semakin suram seiring ketidakpastian kapan sang ayah akan menjemputnya pulang ke Gralea.
"Apa yang sedang Anda pikirkan, My Lady?" Ignis tiba-tiba muncul sambil berdiri di samping Claire.
Mereka saat ini tengah berada di salah satu taman kecil di istana.
"Aku sedang memikirkan ayahku, Ignis." jawab Claire tanpa menoleh sedikitpun.
Ignis tertegun, begitu banyak guratan kesedihan di mata gadis muda itu, bahkan Ignis menangkap setitik kerinduan di mata Claire. Kerinduan yang dalam akan sesuatu.
"Apakah My Lady sedang merindukan rumah?"
Claire mengangguk singkat, "Bohong, jika aku mengatakan tidak rindu rumah. Sudah tujuh bulan aku berada di istana ini. Dan ayahku tak pernah datang mengunjungiku. Sedangkan aku sudah tak ingin lagi berlama-lama di Insomnia."
Ignis hanya mampu terdiam. Pemuda itu ingin sekali bisa menghibur sang putri Kanselir Niflheim, tapi apalah daya, Ignis takut dianggap lancang nantinya.
"Apakah, apakah My Lady masih merasa bersalah karena gosip itu?"
Claire menoleh ke arah Ignis. Raut kesedihan jelas terpancar di wajah ayunya. Tanpa gadis itu harus berbicara apapun, Ignis sudah tahu jawabannya.
Para dayang menatap Claire dengan tatapan kurang bersahabat. Pasalnya, Claire sudah dituduh sebagai penyebab diusirnya Putra Mahkota mereka.
"Ugh, aku benar-benar kesal! Bagaimana bisa Raja menampung gadis dari kerajaan musuh seperti dia?" bisik salah satu dayang yang lewat di dekat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess & The Crown Prince
ФанфикTerjebak di sebuah dimensi lain, membuat Haruno Sakura tak mampu lagi membedakan mimpi dan realita. Ia bertemu Noctis Lucis Caelum sang putra mahkota Kerajaan Lucis dalam sosok gadis jelita bernama Claire Izunia. Apakah yang sebenarnya diinginkan pa...