Tale of The Chosen King

574 104 36
                                    


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Noctis dan teman-temannya berlari setelah menerobos barikade tentara Kekaisaran yang menjaga pintu gerbang Insomnia. Mereka harus membereskan beberapa prajurit penjaga. Untungnya sebagai warga asli Insomnia, Noctis paham akan keberadaan jalan tikus di celah tebing yang bisa membawanya menuju ke dekat hulu sungai yang membentang di hadapannya. Noctis bisa melihat jembatan layang yang menghubungkan sungai dengan Kota Insomnia yang terletak di seberang.






"Untuk sementara diskusi kedua negara beserta semua persyaratan telah dihentikan sehubungan dengan perkembangan terakhir. Apalagi, setelah  mendengar berita kematian Raja Regis. Kita sekarang telah menerima kabar terbaru bahwa Pangeran Mahkota telah tewas dan Putri Mahkota menghilang tanpa jejak."







Noctis segera membanting ponsel Prompto ke tanah karena tidak tahan mendengar isi berita yang disiarkan di radio. Prompto segera berinisiatif memungut ponselnya.

"KAU JANGAN COBA-COBA!" suara bentakan Noctis mau tak mau membuat Prompto mengurungkan niatnya.

Hujan masih turun cukup deras membasahi tanah tempat mereka berempat berpijak. Ignis berjongkok untuk mengambilkan ponsel Prompto lalu menyerahkannya pada pemuda bersurai pirang itu.

Noctis masih berkutat dengan ponselnya sendiri tatkala sekitar enam atau tujuh kapal udara Kekaisaran terbang rendah tepat di atas kepala mereka. Kapal-kapal itu bergerak cepat menuju ke arah Insomnia.

"Halo, Cor?"

"Jadi, Anda selamat?"  terdengar suara bernada penuh kelegaan dari Marshal Cor Leonis di seberang telepon.

"Apa yang sebenarnya terjadi?!" tanya Noctis tidak sabar.

"Dimana Anda saat ini, Pangeran?"

"Di luar kota, tanpa ada jalan untuk kembali!" Noctis berseru dengan tidak sabar sambil mondar-mandir.

"Sungguh masuk akal."

"Masuk akal katamu? Apa kau bercanda? Bagaimana bisa kau dengan santainya berkata jika semua ini masuk akal?!" Noctis kini benar-benar sudah kehilangan kesabarannya. "Berita di radio baru saja menyiarkan jika aku dan ayahku telah tewas! Kalau soal Claire, kami sudah menitipkannya di rumah Kakek Cid."

"Tolong dengarkan, saat ini saya sedang menuju ke Hammerhead."

"Aarrgghh!" geram Noctis frustasi.

"Tentang Raja, saya meminta maaf. Berita itu memang benar."

 

DEG




Noctis melebarkan kedua matanya. Tatapannya menerawang jauh ke depan. Menyaksikan kumpulan Dreadnought Kekaisaran yang terbang semakin menjauh dari pandangan mereka.

"Jika Anda ingin mengetahui semua kebenarannya, Anda tahu harus kemana untuk mencari saya. Segeralah bergegas."

Noctis terdiam beberapa detik lamanya. "Baiklah, Cor."

Goddess & The Crown PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang