Tearing Apart

548 89 41
                                    

Oh love how I miss you every single day

when I see you on those streets,

Oh love tell me there's a river I can swim

that will bring you back to me...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Claire tengah berjalan sendirian di sekitar jalanan sempit yang bersebelahan dengan kanal-kanal yang menjadi jalan utama di Altissia. Wanita itu tak memperhatikan jalannya hingga tanpa sengaja menabrak sosok bergaun putih yang berdiri di hadapannya.

"Ah, maaf." pekik Claire kaget. "Kau?"

Namun ada yang membuatnya lebih terkejut lagi. Rupanya yang ia tabrak adalah seseorang yang paling tidak ingin ditemuinya. Wajah gadis bersurai pirang yang ada di depannya itu tampak datar. Ekspresinya tak bisa ditebak sama sekali.

"Apapun yang kau rencanakan bersama ayahmu dan Ravus, itu tidak akan pernah berhasil. Noctis telah mengantongi restu dewa untuk menjalankan panggilannya. Dan Niflheim tidak akan pernah bisa menghentikan kami." desis Luna tajam.

Claire semakin menegang mendengarnya. Rupanya Luna berpikir jika kedatangannya ke Altissia adalah untuk menghalangi ritual pemanggilan Leviathan di Altar of Tidemother. Tentu saja, wanita bermahkota pink itu langsung menggeleng kuat.

"Aku datang kesini bukan untuk tujuan semacam itu. Kau sudah salah paham tentang Ravus kakakmu. Dia tidak seburuk itu. Kami datang karena..."

"Karena kalian ingin mengacaukan pemanggilan Hydraean? Dengar, aku jauh lebih mengenal sifat kakakku. Jadi jangan berkata seolah kau lebih mengenalnya daripada aku yang merupakan adiknya sendiri. Kau pikir untuk apa Kekaisaran datang kemari dengan banyak pasukan dan kapal udara?" Luna masih terus berusaha memojokkan Claire. "Tapi jangan khawatir. Seperti kataku, kalian tidak akan pernah bisa menghalangi jalan kami. Karena dewa berada di pihak kami dan orang-orang seperti kalian tidak akan pernah berhasil."

Setelah mengatakan hal itu Luna langsung saja pergi. Meninggalkan Claire yang memegangi dadanya yang terasa sesak. Matanya mulai berkaca-kaca. Wanita itu mulai memikirkan kata-kata yang pernah diucapkan oleh Ravus padanya waktu itu. Bahwa mereka memang berada di kubu yang bersebrangan dengan Noctis dan akan selalu dianggap jahat. Tak ada yang peduli jika mereka masih memiliki setitik kebaikan sekalipun. Meski begitu, Claire bersumpah jika dia tidak pernah terlibat dalam rencana busuk untuk menjatuhkan Noctis.

Goddess & The Crown PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang