Goddess & The Crown Prince

Listen to Your Heart

Ost. Avril Lavigne Feat One Ok Rock - Listen

Gaakan nyesel kalian puter mulmed abis finish baca karena lagunya ngefeel banget sama chapter ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

I wish I could save you

From the pain you've been through

And I can tell you is the best thing to do

You gotta listen to your heart

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Oh, Sarah! Kau terlihat kerepotan. Sini biar aku membantu membawa keranjang belanjaanmu."

"Tidak perlu, Tuan Bartholomew." tolak Sarah secara halus.

"Masih saja keras kepala! Aku tetap akan membantumu. Sini berikan!"

Bartholomew mulai mendekati Sarah yang kesulitan membawa barang-barang belanjaannya. Pria paruh baya itu entah kenapa suka sekali mengganggu Sarah. Padahal, usia mereka terpaut sangat jauh. Anak lelaki Bartholomew, Hope Estheim bahkan usianya setahun lebih tua dari Sarah.

Pria ini lupa cara bersyukur rupanya. Nora Estheim, istrinya masih sangat cantik meski sudah tidak muda lagi. Si tua itu kekeuh sekali ingin menjadikan Sarah sebagai istri muda alih-alih dijadikan menantunya.

"Hmm, Sarah. Apa kau sudah pikirkan tawaranku?" Bartholomew mendekati Sarah yang berjalan di sampingnya.

Sarah mengernyit jijik. Gadis itu menjaga jarak sejauh mungkin dari Bartholomew. Pria mesum itu sekarang malah menjilat bibirnya sendiri.

"Jawabanku tetap sama. Aku sudah punya kekasih. Dan dia masih menjalani wajib militer saat ini." jawab Sarah tegas.

"Hahaha. Lagi-lagi alasan itu. Akhiri saja sandiwara bodohmu! Kau tahu bukan jika aku pria paling kaya di desa? Jika aku mau, aku bisa membuatmu menjadi perawan tua karena tidak ada pemuda yang berani mendekatimu." ancam Bartholomew.

Sarah terdiam mendengarnya. Dasar pria tak tahu malu! Ketika sudah sampai di dekat pondok sederhananya, Sarah merebut kembali keranjang belanjaannya.

"Kita lihat saja nanti, Tuan Bartholomew. Kekasihku akan menghajarmu sampai babak belur. Sebaiknya berhati-hatilah dan jaga ucapanmu."

Bartholomew menyeringai. "Jangan pernah kau mengancamku! Ingatlah, Sarah, jika hutang ayahmu masih menumpuk padaku. Dia sudah melarikan diri. Hutangnya akan kuanggap lunas jika kau bersedia menjadi istri mudaku."