Journey to Gralea

619 83 45
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Beberapa minggu kemudian, Noctis dan teman-temannya telah meninggalkan Altissia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa minggu kemudian, Noctis dan teman-temannya telah meninggalkan Altissia. Saat ini mereka tengah berada di dalam sebuah kereta api yang akan membawa mereka ke Gralea. Noctis duduk di samping jendela, wajahnya muram. Tak ada raut kebahagiaan lagi yang terpancar di wajahnya.

"Jadi, kita akan ke Gralea?" tanya Prompto.

Ignis yang duduk di sebelah Prompto pun menyahut. "Tidak, sebelum kita mengunjungi makam raja di Cartanica."

Gladiolus berjalan perlahan mendekati Noctis yang masih saja bermuram durja. "Apa ada yang salah denganmu?"

Noctis menoleh. "Apa maksudmu?"

"Kau harus melangkah ke depan dan melupakannya."

Noctis bangkit berdiri, rupanya ia sudah mulai terpancing emosi. "Aku berdiri di sini, tentu saja aku sudah memutuskan untuk melangkah ke depan!"

Gladiolus mencengkeram kerah Noctis. "Berhenti bersikap seolah-olah hanya kau yang paling menderita diantara kami! Bersedih hati tidak akan membuat orang-orang yang kita cintai kembali!" Glad kemudian menunjuk Ignis. "Lihat dan buka matamu! Ignis juga berkorban untukmu! Kami semua!"

"AKU TAHU HAL ITU!" teriak Noctis.

Ignis yang sedari tadi diam kini ikut bersuara. "SUDAH CUKUP GLAD!"

Glad masih mencengkeram kerah Noctis. "Kau pikir kau adalah seorang raja, eh? Bagiku kau hanyalah seorang pengecut."

Noctis mendorong Gladiolus. "YAH, AKU PAHAM! AKU MEMANG PENGECUT! APA KAU SUDAH PUAS?!"

Prompto berusaha melerai kedua temannya. "Teman-teman sudah, sudah, cukup!"

Noctis melengos pergi begitu saja. Ia memutuskan untuk duduk menyendiri di kursi lain. Prompto mencoba mengejar, namun Gladiolus menyuruhnya untuk membiarkan Noctis sendiri.

Noctis kini memandangi cincin di telapak tangannya. Wajahnya kembali tertunduk. Pria itu kembali menitikkan air mata untuk kesekian kalinya. Ia teringat sang istri yang sudah pergi meninggalkannya. Meski begitu Noctis tetap percaya akan adanya keajaiban. Karena cinta sejati selalu menemukan jalannya.

 Karena cinta sejati selalu menemukan jalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Goddess & The Crown PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang