..
.
.
.
.
.
Claire berjalan mengitari sudut ruangan di mansionnya. Kedua iris emeraldnya berbinar kala menangkap sebuah piano yang berdiri di sudut ruangan. Segera saja ia bergegas menghampirinya. Wanita itu sangat suka bermain piano di dunianya yang lain, di kehidupan yang lain. Dunia yang tak lagi diingatnya dimana dan seperti apa rupanya.
Tak mau lagi berpikir panjang, segera saja ia duduk di depan piano itu. Jari-jemari lentiknya dengan lihai menekan tuts-tuts piano. Lalu terdengarlah sebuah partitur merdu yang mengalun dengan indahnya ketika Claire mulai menghayati permainan pianonya.
(Bayangin aja itu Claire ya kawan)
.
.
.
Like a whisper in the wind
The gentle breeze touches my skin
And I know you're with me
Always, alwaysThrough the window of my soul
All the secrets that I hold
Will be yours to share for
Always, alwaysI can feel it in the air
The fire that we share
It only can come from deep withinIt's a light that burns so bright
It guides you through the night
and leads you to me
So find your way backAnd hold me
Touch me
Let the love come rushing through me
I'm yours with every breath I take
The river flows in youHold on to love
Cause deep down
That's what we are made of
Never let go for my hearts' sake
Cause my heart belongs to youDid you want to see me broken,
Bowed head and lowered eyes?
Shoulders falling down like teardrops
Weakened by my soulful criesI can feel it in the air
The fire that we share
It only can come from deep withinIt's a light that burns so bright
It guides you through the night
and leads you to me
So find your way backAnd hold me
Touch me
Let the love come rushing through me
I'm yours with every breath I take
The river flows in youJust like moons and like the suns
With certinty of tides
Just like hope, springing high
Still I'll riseLike a whisper in the wind
The gentle breeze touches my skin
And I know you're with me
Always, alwaysTerdengar suara applause dari arah belakangnya kala ia selesai memainkan partitur lagu tersebut. River Flows in You memang lagu yang mampu menyentuh hati siapapun pendengarnya. Tentu saja hanya berlaku bagi mereka yang masih memiliki hati.
"Itu lagu yang sangat indah. Dari mana kau mempelajarinya?"
Claire menoleh, mendapati Ravus Nox Fleuret melangkah dengan anggun. Pemuda itu berjalan tegap ke arahnya yang saat ini tengah menikmati semilir angin malam di dekat beranda ruang tengah yang jendelanya dibiarkan terbuka. Jendela itu terhubung langsung dengan taman utama kediamannya. Jadi wajar saja jika angin berhembus cukup kencang dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess & The Crown Prince
FanfictionTerjebak di sebuah dimensi lain, membuat Haruno Sakura tak mampu lagi membedakan mimpi dan realita. Ia bertemu Noctis Lucis Caelum sang putra mahkota Kerajaan Lucis dalam sosok gadis jelita bernama Claire Izunia. Apakah yang sebenarnya diinginkan pa...