.
.
.
.
.
.
.
Noctis kembali ke rumah peristirahatan Glad di Lestallum dan mendapati Iris tengah menangis sesenggukan di sofa ruang tengah. Segera saja pemuda itu menghampirinya.
"Apa yang terjadi Iris?" tanya Noctis.
"Kekaisaran datang ketika kalian keluar. Tak ada satupun yang mengatakan tentang keberadaan Kak Noctis. Di rumah hanya ada aku dan Jared. Lalu Jared keluar..."
"Apa maksudmu, Iris? Apa yang terjadi pada Jared?" tanya Gladiolus.
Iris menggeleng. "Tidak ada yang bisa kulakukan untuk menyelamatkannya."
Ignis, Prompto, dan Gladiolus yang paham langsung menundukkan kepala mereka. Demi melindungi Noctis, pria tua malang itu menutup mulutnya rapat-rapat tapi sayang sekali harus dibayarnya dengan nyawa.
Noctis melihat Talcott membuka pintu dapur sambil menunduk. Pria itu langsung berjongkok di depan Talcott dengan raut penuh penyesalan. "Ini tidak benar. Seharusnya kami tetap berada di sini."
Talcott masih menangis di depan Noctis. "Aku tidak bisa menghentikan mereka."
"Talcott dengar, mereka pasti akan membayar semua yang telah mereka perbuat. Aku berjanji padamu."
Bocah itu masih menangis namun mengangguk singkat. "Aku selalu mempercayaimu, Pangeran Noctis."
Setelah mengatakan itu Talcott masih saja tertunduk. Ia lalu memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
"Kasihan sekali, Talcott. Aku akan mengajaknya jalan-jalan besok untuk menghibur hatinya." bisik Iris. "Dan sebaiknya kalian semua beristirahat."
.
.
.
.
.
.
Noctis bergerak-gerak gelisah dalam tidurnya. Sepertinya dia tengah bermimpi akan sesuatu hingga tidurnya menjadi sangat terusik.
Noctis terjatuh dari atas bersama Pryna, anjing putih milik Luna. Namun sebelum ia menghantam tanah, Noctis menggoreskan sebilah kukri di tangan kanannya untuk memuluskan pendaratannya. Begitu terjatuh ia sudah dikepung ratusan tentara Niflheim yang memakai baju zirah dan helm penutup wajah. Mereka menodongkan senjata mereka ke arah Noctis.
Dengan gerakan gesit, Noctis melemparkan kukri miliknya dan melakukan sihir wrap, menembus barikade pasukan itu dengan berteleportasi. Setelah mensummon salah Royal Arms miliknya yang berbentuk tombak, dengan ganas Noctis membabat habis para tentara Niflheim itu. Namun setelah pakaiannya robek di sana-sini, tombak itu musnah menjadi serpihan kristal.
Noctis langsung saja merebut salah satu senjata milik tentara Niflheim dan menembaki mereka dengan brutal. Tembakan demi tembakan dari para tentara Niflheim membuat Noctis berjuang keras untung menghindarinya sambil terus melancarkan serangan balasan. Mata Noctis menangkap Pryna yang sekarat karena tertembak. Ia langsung datang untuk menghampiri anjing malang itu, namun tiba-tiba pijakannya berubah menjadi serpihan. Ia kembali terjatuh.
Noctis terbangun dengan peluh dan nafas yang terengah-engah. Terbangun dan duduk di tepi ranjang dalam gelap karena tak berniat menyalakan lampu. Pikirannya menerawang jauh, bertanya-tanya apakah arti dari mimpinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess & The Crown Prince
FanfictionTerjebak di sebuah dimensi lain, membuat Haruno Sakura tak mampu lagi membedakan mimpi dan realita. Ia bertemu Noctis Lucis Caelum sang putra mahkota Kerajaan Lucis dalam sosok gadis jelita bernama Claire Izunia. Apakah yang sebenarnya diinginkan pa...