Raeni POV
Saat ini aku telah berada di depan sebuah gedung, terdapat sebuah tulisan AL Technology. Ku langkahkan kaki memasuki gedung itu menuju meja resepsionis.
"Assalamualaikum... permisi mbak, saya ingin menemui pak Alvian." Ucapku pada resepsionis itu.
Di Makassar aku sudah terbiasa memanggil perempuan yang tidak ku kenal yang terlihat lebih tua dariku namun tidak terlalu tua dengan sebutan mbak.
"Waalaikumsalam... tunggu sebentar ya mba, saya melapor dulu." Mbak resepsionis kemudian menelpon seseorang.
"Permisi teh Lina, ada seorang perempuan yang mencari pak Alvian." Ucap mbak resepsionis. Mungkin yang dia telpon adalah sekretaris kak Alvian.
"..."
"Baik teh." Mbak resepsionis kemudian menutup telpon.
"Maaf mbak, silahkan tunggu sebentar. Sekretaris pak Alvian akan turun dan mengantar mbak menemui pak Alvian." Ucap mba resepsionis tersenyum ramah padaku.
"Baiklah. Terima kasih." Ku balas senyumnya dan duduk di sofa tidak jauh dari meja resepaionis.
Lima menit kemudian, seorang wanita menghampiriku.
"Permisi, apakah Anda yang mencari pak Alvian?" Tanyanya padaku. Ku tebak dia adalah sekretaris kak Alvian.
"Iya mbak." Jawabku.
"Kalau begitu, silahkan ikuti saya." Ku ikuti dia dari belakang.
Kami menaiki lift, ku lihat dia menggunakan accsess card. Mungkin itulah kenapa dia menemuiku langsung, karena tidak sembarangan orang yang memasuki perusahaan itu.
"Silahkan." Ucapnya ramah saat pintu lift terbuka.
Ku ikuti dia dari belakang sampai kami berada di depan sebuah pintu.
"Maaf, saat ini di dalam pak Alvian sedang ada tamu, saya permisi masuk terlebih dahulu untuk memberitahu pak Alvian." Ku lihat dia ingin mengetuk pintu ruangan yang tak lain adalah ruangan kak Alvian.
"Tunggu mbak... kalau kak Alvian ada tamu, biar saya tunggu saja." Ucapku menghentikan pergerakan mbak sekretaris.
"Tadi pak Alvian sudah berpesan jika ada perempuan yang mencarinya, saya harus segera membawanya menemui pak Alvian, jadi saya akan memberitahukan dulu kedatangan Anda." Jelas mbak sekretaris.
"Begini mbak, kak Alvian hanya minta tolong ke saya untuk membawakan berkas yang ketinggalan di rumah... mmm... bagaimana kalau saya serahkan berkasnya saja sama mbak." Aku menyerahkan map yang sedari tadi ku pegang.
Sesaat ku lihat tampak mbak sekretaris itu mengerutkan kening nya, terlihat raut kebingungan di wajahnya.
"B.. baik, kalau begitu silahkan tunggu saja dulu di meja saya, saya menghadap pak Alvian dulu." Ucapnya setelah beberapa saat terdiam sambil menunjuk dengan sopan ke arah meja kerjanya.
"Baik mbak, terima kasih." Ucapku dengan senyum membalas keramahannya.
Author POV
Tok tok tok
"Masuk!" Terdengar suara pria dari dalam ruangan yang tak lain adalah suara Alvian.
Pintu ruangan Alvian terbuka dan muncul perempuan yang tak lain adalah sekretarisnya, Lina. Lina menghampiri Alvian yang berada di meja kerjanya.
"Maaf pak, perempuan yang bapak sebutkan tadi sudah datang dan ini map dari perempuan itu." Lina menyerahkan map pada Alvian.
"Dia sekarang dimana ?" Alvian mengambil map dari Lina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Suamiku (Completed)
General FictionRaenita Subanda (19 th), gadis ceria nan cantik yang dijodohkan oleh orang tuanya dengan lelaki berusia 25 th yang tidak dia kenal bahkan bertemu pun tidak pernah. Dan dengan keikhlasan hatinya, dia menyetujui persyaratan calon suaminya yang akan me...