Author POV
Malam yang panjang dan melelahkan bagi dua insan yang telah terikat dalam ikatan suci. Kini gedung pernikahan yang tadinya ramai, telah sunyi, hanya menyisahkan keluarga inti dari kedua mempelai. Menyisahkan kedua mempelai, Mr dan Mrs. Gunawan, Mr dan Mrs. Subanda serta kakak Alvian, sedangkan kedua adik suci telah pulang terlebih dahulu tadi. Ya, Alvian memiliki satu kakak laki-laki, mereka dua bersaudara. Sedangkan Raeni tiga bersaudara, memiliki dua adik laki-laki yang masih smp, hanya berbeda satu tahun.
Mereka sedang bersiap-siap untuk meninggalkan gedung. Setelah siap, mereka beriringan keluar dari gedung.
"Kalau begitu ayah, bunda dan kakak kamu pulang dulu ya, besok baru kalian nyusul pulang ke rumah." Ucap Mr. Gunawan menepuk bahu anaknya setelah berada di parkiran.
"Iya yah." Ucap Alvian menatap kedua orang tuanya.
"Ya sudah, kalau begitu kami pulang dulu ya Subanda." Ucap Mr. Gunawan memeluk sahabatnya. Dan permaisuri mereka yang berada di samping pun saling berpelukan, mengucap salam perpisahan.
Mrs. Gunawan beralih mendekati Raeni.
"Sayang, Bunda pulang dulu ya. Bunda tunggu dirumah besok." Ucap Mrs. Gunawan seraya memeluk menantunya.
"Iya tan eh maksudnya bunda..." ucap Raeni membalas pelukan mertuanya.
"Bunda, ayah dan kak Randy hati-hati ya." Lanjutnya kemudian melepas pelukan dan bergantian menciumi punggung tangan mertuanya.
Alvian juga memeluk orang tuanya dan menyalaminya bergantian. Dan tak lupa memeluk kakak satu-satunya.
"Al, nanti saat di kamar jangan terlalu ribut ya, adeknya Raeni masih kecil hehehe." Bisik Randy, kakak Alvian dengan jahil. Alvian melepaskan pelukan mereka dengan kasar dan menatap tajam kakaknya. Randy tidak mempedulikan tatapan membunuh adiknya, dia langsung mendekat ke Mr dan Mrs. Subanda untuk berpamitan, tak lupa juga pada adik iparnya.
Dua mobil melaju meninggalkan gedung di waktu bersamaan, namun menuju arah yang berlawanan. Hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai di kediaman Subanda.
..........
Raeni dan Alvian telah sampai di kamar. Raeni masuk duluan dan alvian mengikutinya.
"Saya akan mandi duluan." Ucap Alvian sesaat setalah masuk kamar sambil membuka jasnya, menyisakan kaos putih dan celana pengantinnya.
"Saya tidak ingin ketiduran lagi di saat sedang menunggu." Lanjut batinnya.
"Ya." Ucap Raeni singkat.
"Heheh kapok nunggu." Lanjut batinnya.
Alvian dengan cepat mengambil handuk sertak pakaiannya di dalam tas yang tidak terlalu besar dan berlalu pergi. Setelah alvian keluar kamar, Raeni dengan cepat melepaskan gaun pengantiannya. Tak lupa dia juga membersihkan make up nya. Untuk resepsi, Raeni mengenakan gaun dan hanya ada mahkota kecil sebagai pelengkapnya. Tidak seperti penampilannya saat akad yang terbilang ribet, untuk resepsi sangat sederhana namun terlihat elegan
Dua puluh lima menit sudah Alvian berada di kamar mandi dan Raeni telah duduk manis menunggu. Setelah berganti pakaian tadi, Raeni membentangkan dua sejadah. Ya dia berniat sholat isya berjamaah dengan imamnya untuk pertama kalinya yang tidak sempat mereka kerjakan tadi.
Cklek
Terdengar suara pintu terbuka. Raeni mengalihkan pandangannya ke pintu. Alvian memasuki kamar dan suduh terlihat lengkap dengan pakaian biasa berupa kaos putih dan celana tidur berwarna hitam.
"Kak, tunggu Raeni mandi ya... Kita shalat berjamaah." Ucap Raeni setelah Alvian masuk.
"Tidak, kamu mandinya lama. Aku capek, nggak mau nunggu." Ucap alvian menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Suamiku (Completed)
General FictionRaenita Subanda (19 th), gadis ceria nan cantik yang dijodohkan oleh orang tuanya dengan lelaki berusia 25 th yang tidak dia kenal bahkan bertemu pun tidak pernah. Dan dengan keikhlasan hatinya, dia menyetujui persyaratan calon suaminya yang akan me...