Author POV
Sudah dua minggu berlalu semenjak Raeni mendatangi perusahaan Alvian. Dan rumah tangga mereka hampir genap tiga minggu. Tak ada perubahaan dalam hubungan mereka sejak kesepakatan yang terjalin, selain sikap Alvian yang melembut.
Selama di Bandung, Raeni hanya berada di rumah dan baru sekali keluar rumah saat diminta ke kantor Alvian. Sebenarnya Raeni ingin setiap hari ke kantor Alvian untuk membawakan makan siang, tapi sang suami terus menolaknya. Alvian tidak pernah mengajak Raeni untuk berpergian bahkan saat Raeni meminta izin keluar untuk melihat kota Bandung, Alvian tidak mengizinkan dengan alasan Raeni belum mengenal jalanan di Bandung dan dia hanya akan pergi jika ada yang menemani. Serta untuk bahan dapur Alvian sendiri yang membelinya. Kuliah Raeni pun baru akan dimulai dua minggu lagi, jadinya Raeni hanya berpusat dirumah selama dua minggu di Bandung.
Saat ini Alvian sedang berada di kantornya. Dia sedang membaca beberapa file di komputernya.
Tok tok tok
Tanpa Alvian persilahkan masuk, pintu langsung terbuka dan terlihat sosok pria seumuran Alvian.
"Belum dipersilahkan, main masuk saja." Alvian melirik sekilas pria itu.
"..." Tanpa menanggapi, pria itu duduk di sofa.
"Nanti siang makan bareng ya sama Nasta dan Sugi!" Ucap pria itu.
"Tidak, aku malas keluar, kalian saja." Tanpa menatap pria yang berada di depan nya, Alvian hanya fokus pada komputernya.
"Kamu tuh ya, bisa dihitung jari kamu makan bareng sama kita." Ucap pria itu dan berdiri menghampiri meja Alvian.
"..." tak ada respon dari Alvian.
"Ayolah Alvian, tidak setiap hari kan aku ajak kamu makan bareng." Ucap pria itu.
"..." Alvian masih tidak merespon.
"Alvian..." Karena kesal pria itu menutup layar monitor dengan kedua tangannya.
"Landra! kamu apa-apaan sih!" Alvian menatap pria bernama Landra dengan kesal.
Landra adalah sahabat Alvian dan juga wakil pimpinan di perusahaan, sedangkan pimpinan nya sendiri adalah Alvian. Bisa dikatakan mereka adalah pendiri AL Technology.
"Tidak ada salah nya kan kamu ikut makan bersama daripada makan sendiri disini." Alvian memang lebih banyak menghabiskan waktu di ruangannya bahkan pada jam makan siang. Selain saat meeting, mengontrol karyawannya, dan sholat, dia hanya akan berada di ruangannya.
"Baiklah, sekarang kamu balik saja ke ruanganmu!" Pintah Alvian. Dia mengalah karena malas meladeni sahabatnya.
"Oke, aku pegang kata-kata pak bos." Ucap Landra sambil menjauhakan tangannya dari layar monitor.
"Awas kalau kamu berubah pikiran." Lanjutnya dan berlalu meninggalkan Alvian.
"Dasar menyebalkan." Ucap Alvian kesal setelah tak melihat wujud Landra.
"Kamu tuh yang menyebalkan, diminta makan bersama saja susahnya minta ampun." Tiba-tiba Landra muncul lagi dari balik pintu.
"Kembali ke ru...." Belum sempat Alvian menyelasaikan ucapannya pintu sudah kembali tertutup.
"Arghhh punya sahabat nyebelin banget." Alvian mengusap wajahnya kesal.
Alvian kembali fokus pada pekerjaannya.
..........
Saat nya jam istirahat, Alvian keluar dari ruangannya.
"Lina, hari ini kamu tidak usah pesankan saya makanan, saya akan makan di kantin." Ucap Alvian pada sekretarisnya saat keluar dari ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Suamiku (Completed)
General FictionRaenita Subanda (19 th), gadis ceria nan cantik yang dijodohkan oleh orang tuanya dengan lelaki berusia 25 th yang tidak dia kenal bahkan bertemu pun tidak pernah. Dan dengan keikhlasan hatinya, dia menyetujui persyaratan calon suaminya yang akan me...