•••
'Take a look before it's gone'
•••
Setelah menelpon Altra ia langsung keluar rumah menuju halaman depan.
Beberapa waktu kemudian kendaraan yang Sendy pesan telah sampai di depannya, lalu ia langsung berangkat menuju rumah Wendy. Diperjalanan Sendy melamun memikirkan ucapan Altra, ia bingung kenapa pacarnya itu sangat anti untuk jalan-jalan dengannya.
Menurut Sendy sembilan bulan bukan waktu yang singkat untuk bertahan, tapi jika dilepaskan Sendy lah yang uring-uringan.
"Mbak, udah sampe. Nggak mau turun?" Ucap driver ojek online.
Sendy yang sedang melamun langsung kaget dan turun, "Ah iya pak, maaf. Terima kasih, ini uangnya," Jawab Sendy sembari memberikan ongkos.
Setelah dibayar Ojek itupun pergi, Sendy langsung jalan menuju pintu utama rumah Wendy.
"Permisi..." Ujar Sendy sambil mengetuk pintu.
cklek..
"Eh mbak Sendy, masuk mbak. Non Wendy nya ada di kamar nya, langsung naik aja, udah ada mbak Rindy juga kok," ujar Mbak Nina, ART yang membukakan pintu untuk Sendy.
"Hmm iya mbak Nin, makasih. Aku naik dulu ya," balas Sendy tersenyum lalu beranjak ke lantai dua, tepat di kamar Wendy.
Sebelum sampai dikamar Wendy, Sendy sempat bertemu dengan Aziza, Ibu dari Wendy.
"Hey... Sendy, lama kamu nggak kesini, makin cantik ajaa. Gimana kabarnya keluarga?" Tanya Aziza sembari mencium pipi kanan dan kiri Sendy.
Sendy tersenyum samar lalu menjawab,
"Ah tante bisa aja... Makasih loh tan. Mamah papah baik kok tan."
"Syukurlah, gih sana masuk ke kamar Wendy, Rindy juga disana." Kata Aziza lalu ia pun pergi.
"Untung nggak aneh aneh nanya nya" Ucap Sendy lalu menghembuskan nafasnya pelan. Berbicara dengan Aziza terkadang membuat ia benar-benar canggung.
Lalu Sendy berjalan menuju pintu kamar Wendy dan membukanya.
"HEHHHHH ANAK AYAM KUHH, GUE DATANG DENGAN HATI DAN JIWA PIKIRAN YANG KOTOR NIH" Teriak Sendy sembari menutup pintu kamar.
"ANJER, GAUSAH MASUK LO ANJER, BAWA NAJIS AJA LO" Teriak Wendy yang lalu melempar bantal yang ada di dekatnya kepada Sendy
"Santai aja kali, gue udah rapi gini. Jangan diberantakin," Sambung Sendy sambil membetulkan letak bajunya.
"Idihh, bodoamat." Jawab Wendy yang lagi-lagi melempar guling terdekatnya ke arah Sendy.
"GUE POKOKNYA !!" Kata Sendy sambil melempar balik guling dan bantal Wendy.
"Berisik banget sih, gue pusing dengernya anjir," Saut Rindy tiba-tiba.
"Huek... tumben lo waras? biasanya gila ngelebihin kita. Ya nggak Wen?" Tanya Sendy kepada Wendy.
"Tadi sebelum lo dateng, gue kasih mantra sama kembang tujuh rupa terus pas duduk di kasur gue kembangnya menyerap haha, makanya waras," Wendy ketawa keras mendengar cerita khayalannya.
"Tai lo semua, bodoamat gue kesel sama lo semua" ketus Rindy.Kondisi kamar Wendy sudah sangat berantakan karena ulah mereka. Tiba-tiba kamar Wendy terasa hening.
"Eh masa tadi gue ngajak Altra ke mall juga nggak mau, padahal dia udah nggak sama Asella," Cetus Sendy tiba tiba.
Wendy dan Rindy menatap Sendy.
"Lah? kan emang biasanya dia nggak pernah mau pas lo ajak keluar Sen?" ucap Rindy dengan wajah kebingungan. Sebab hal tersebut sudah menjadi hal biasa di hubungan Altra-Sendy. Bukan masalah serius.
"Nah iya tuh, emangnya dia pernah mau pas lo ajak jalan?" tanya Wendy sambil membenarkan posisi guling dan bantalnya.
"Iya juga ya, tapi sekarang itu kesannya beda, kaya dia agak mendekat 1 cm ke gue, walaupun dia masih cuek sih," Jelas Sendy lalu memberikan Handphone yang berisi ruang obrolannya dengan Altra beberapa waktu lalu.
"Bisa gitu ya? apa jangan-jangan Altra mulai suka sama lo?" Celetuk Wendy yang langsung di angguki oleh Rindy.
"Nggak tau gue, tapi tetep cuek gini. Yakali dia mulai luluh, tapi itu lebih baik si haduhh gue jadi bucin nya Altra kalo gini," Ujar Sendy sambil menggaruk kepala nya, padahal tidak gatal sama sekali.
"Banyak tapi nya lo, kan syukur gitu kalo dia berubah buat lo!" Ucap Wendy yang disetujui oleh Rindy.
"Yah jadi mellow gini suasananya," Rindy yang melihat suasana sangat tidak enak langsung memecahkan suasana.
"Yaudahlah ayo turun terus cepet shopping, keburu rame pas jam jam sore, apalagi sekarang sabtu nanti kan malam minggu" Jelas Wendy.
"LETS GO !!" Kata Sendy lalu berdiri dan membetulkan rambut dan baju nya.
"Eh gue minta liptint lo yang baru dong Wen, pengen tau gue," tambah Sendy sambil mencari liptint yang ia maksud."Nih..." jawab Wendy sambil melempar liptint yang Sendy cari.
Setelah selesai semua, mereka langsung turun ke bawah dan pamit ke Orang tua Wendy.
"Mah kita mau ke Mall X dulu ya, mamah mau titip apa?" Tanya Wendy menawari mamanya.
"Titip concealer yang biasanya deh Dek" tukas Aziza, lalu diangguki oleh Wendy."oke, bye ma..." pamit Wendy pada mamanya.
Mereka memasuki mobil milik Wendy. Tapi tiba tiba Handphone milik Sendy berbunyi, tanda ada telpon masuk.
🎶 we're not in love
we share no stories
just something in you're eyes
dont be af--Altra ♥ is calling...
accept | decline
Tbc
a/n : Hellaa, gimana kabarnya kalian? btw thanks udah stay di work aku ini. Lovyuu
Jangan lupa vote dan comment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
All Falls Down [COMPLETED]
Teen FictionKasih tau gue trik gimana caranya biar lo luluh sama gue. Gue udah ngelakuin apa yang gue bisa, tapi semuanya sia-sia. - Sendyna Putri