Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Sendy mulai mengerti sekarang. Sekarang ia mulai bimbang, akan tetap membiarkan Altra tersakiti untuk kedua kalinya atau melindungi Altra dengan segala cara yang ia bisa?
Tapi jika ia memilih opsi kedua otomatis ia tidak jadi meninggalkan Indonesia dan harus berpisah dengan Mamahnya. Dan itu juga masih belum pasti dipercaya oleh Altra.
"Lo tau darimana kalo ceritanya kaya gitu?" Sendy yang mulai tertarik.
"Gue waktu itu nggak sengaja nguping pembicaraan Asella sama Rivan."
"Nggak sopan banget njir... pake kak gitu," Wendy yang mulai protes, lalu di protes balik oleh Rindy.
"Berisik ih kutil badak, gue mau cerita nih" Kata Rindy.
"Kan waktu itu gini"
Wendy dan Sendy pun mencoba untuk serius, tapi sepertinya Wendy gagal.
Flashback on
"Mau lo sekarang gimana, Van?! gue udah capek ya bilangin lo buat jaga rahasia ini."
Rindy yang berjalan dari arah toilet mendengar suara yang tidak asing di dalam ruang seni. Ia mengikuti asal suara itu, yap ruang seni.
"Gue juga capek, Sel. Lo udah punya Altra kenapa masih nyari Arga buat jadi selingkuhan lo? Altra kurang apa sih, Sel?"
Kedua mata milik Rindy semakin menajam untuk memastikanbahwa itu benar benar Asella dan Rivan, kakak kelas yang famous di kalanya. Kali ini Dewi Fortuna berpihakkepadanya, semua dugaannya tepat.
"Lo tau kan? kalo gue pacaran sama Altra gara-gara TOD sama Feyla? Kenapa lo masih nanya ke gue kenapa gue selingkuh!" Jelas Asella.
"Gue nggak sayang sama dia bodoh, gue cuma buat dia jadi mainangue, tapi malah dianya yang baper. Malah suka ke gue sampe segitunya." lanjutnya.
"Kalo lo udah tau Altra suka sama lo, kenapa lo nggak coba suka ke dia? Gue heran sama pemikiran otak dangkal lo itu " KetusRivan sambil memijat pangkal hidungnya.
"Udah deh, intinya gue nggak suka sama dia." Lalu Asella pergi meninggalkan Rivan yang masih termenungmemikirkan masalah yang dihadapi temannya itu.
"Gue harus bantu Altra, biar dia nggak jatuh ke lubang yang sama kaya gue" Monolog Rivan.