•••
Apa harus menghilang agar kamu merasa kehilangan?
•••
Libur semester sudah tiba, Sendy terlihat sibuk menata baju dan peralatan lainnya untuk dimasukkan ke dalam koper. Rencananya Sendy akan pulang ke Jakarta bersama Venne dan Dion.
Sendy yang belum menerima kabar dari Dion akhirnya terpaksa menelpon. Beberapa kali percobaan tidak ada yang di angkat, sepertinya Dion masih terlelap.
"Nggak cepet selesai kalo gini mah," gerutu Sendy sembari memegangi telepon.
"Apa telfon Venne dulu aja ya? Dia kan mau ikut ke Jakarta," ucap Sendy bermonolog. Akhirnya Sendy menelpon Venne.
"Halo, Ne?"
'Iya halo. Apa, Sen?'
"Jadi ikut ke Jakarta kan? Mama gue udah pesenin tiga tiket nih buat pulang sekaligus pergi," kata Sendy.
'Seriusan gue dibeliin juga? Wah de bes mamah lo emang!!' jawab Venne antusias.
"Packing sana, ntar malem kita berangkat."
'Beli jajan kuy lah abis gue packing, ajak peliharaan gue ya? si Dion.'
Venne dan Dion memang jarang akur.
"Yauda iya serah lo aja, ntar chat aja. Gue jemput bareng Dion." Sendy memutus sambungan telepon dan ganti menghubungi Dion melalui LINE.
Babi Dion
Sendyna
Yonn
Babi
Eh typo
Babyy
Bangun dong
Ayo packing
Terus jalan jalan sama inces
Kuy kuyTak lama kemudian ada bunyi lonceng Handphone tanda ada pesan masuk.
Babi Dion
Iya beb iya
Tunggu gue
Gue packing
Tunggu pangeran ya putri
love u ❤️Sendyna
Iya pangeran
BURUAN ANJER
GUE MALES NUNGGU LAMA
Love you too 💙Setelah menerima jawaban dari Dion, Sendy beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Sendy memoles wajahnya dengan make up, menggunakan bedak tabur dan liptint agar terlihat cantik dan natural.
Tin tin..
Suara klakson mobil Dion sudah terdengar, Sendy langsung turun ke bawah untuk menemui Dion. Sebelum keluar Sendy mengecek kembali barang yang akan ia bawa.
"Powerbank udah, liptint juga udah, sip!"
Lalu Sendy keluar rumah untuk masuk ke mobil Dion.
"Berisik deh pak Ojek onlen," omel Sendy pada Dion yang sedari tadi membunyikan klaksonnya.
"Apasih sayang, pangeran dimarahin gitu," kata Dion sambil memasang muka watadosnya.
"Pangeran tai lo segitiga," umpat Sendy ke Dion.
"Dih kok lo paham bentuk tai gue! jangan-jangan... Lo suka liatin gue berak ya?!"
"Udah deh cepetan, udah hampir siang banget ini bego... kita berangkat nanti malem. Auto istirahat di Pesawat" Sendy memarahi Dion yang sedari tadi melontarkan candaan.
"Gapapa nanti pangeran lindungin tuan Puteri." ucap Dion bercanda.
Setelah bercanda yang membuat Sendy kesal, Dionpun menjalankan mobilnya menuju rumah Venne. Beberapa waktu kemudian akhirnya mereka sampai pada tujuan.
Dion mematikan mesin mobilnya.
"Sana panggil Venne" pinta Dion pada Sendy. Sendy langsung menoleh tanda tak setuju."Hih dasar lo tai kerbau, kenapa nggak lo aja?" tanya Sendy.
"Gue mager banget, semalem gue begadang makanya capek semua." kata Dion beralasan.
Akhirnya Sendy mengalah dan langsung keluar mobil dengan menghentakkan kakinya.
"Nggak usah marah dong!" teriak Dion dari dalam mobil.
Sendy tidak memperdulikan suara Dion dan langsung menuju pintu rumah Venne
"Venne!! Ayo main yok!" teriak Sendy.
Sendy mengetuk pintu pelan karena tidak mendapatkan jawaban dari si pemilik rumah.
"Venneee main yok.." teriak Sendy lagi.
"Vennee, do you want to build a snowman? " Sendy mulai menirukan peran Anna dalam film Frozen.
Tak lama kemudian pintu terbuka menampilkan wajah Venne yang terlihat sudah rapi.
"NOOOO !!!!" ucap Venne tepat di depan wajah Sendy, ia yang sedikit terdiam pun akhirnya kaget.
"Eh, astaga ngagetin aja lo!" Venne memasang cengiran tak bersalahnya, Sendy hanya menghela nafasnya, "Ayo berangkat."
"Let's go!" ujar Venne lalu mengikuti arah Sendy berjalan.
"Tau babi nggak, Ne?" ucap Sendy menahan senyum kesal.
"Nggak" jawab Venne polos.
"Babi itu kaya lo, nyebelin!" Sendy langsung lari meninggalkan Venne yang masih tercengang memikirkan kebenaran kata tersebut.Tbc
a/n: ah akhirnya selesai juga part ini.....makasi udah bacaa keep comment sama vote ya bby !! i wuf yu so mach. sowwy for typo ya!
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
All Falls Down [COMPLETED]
Teen FictionKasih tau gue trik gimana caranya biar lo luluh sama gue. Gue udah ngelakuin apa yang gue bisa, tapi semuanya sia-sia. - Sendyna Putri