•••
'Rasa sakit yang bertubi-tubi mengajarkanku arti mengikhlaskan yang sebenarnya'
•••
"Mamah nggak serius kan, Mah?" Lirih Sendy menatap mata mamanya sendu, tapi ia seperti tak melihat adanya kebohongan disana.
"Mamah serius Sen, mamah pilih ini karena mamah tau, ini jalan terbaik buat kita. Kita udah nggak bisa bersama" Telak Merina.
"Big no! itu keputusan baik untuk mama dan papa, bukan buat Sendy!" Ucap Sendy marah dengan jawaban mamanya.
Cinta yang besar yang selalu ia dapatkan hanya dari keluarganya, bukan dari siapa-siapa. Keluarga yang selama ini terlihat harmonis diluar, nyatanya didalam sudah roboh perlahan siring berjalannya waktu. Apa ini saatnya buat melepas orang yang dia cintai?
Apakah ia sanggup meninggalkan Altra untuk ikut bersama mamanya?
Atau ia harus mengikuti kata hati untuk tetap tinggal bersama lelakinya namun berpisah dengan separuh hidupnya?
Dia begitu bimbang saat ini. Banyak tanda tanya yang harus dijawab kali ini. Dia butuh petunjuk, petunjuk yang mengarahkan dia ke segala hal yang benar.
"Mama sama papa kenapa nggak pernah cerita sama Sendy kalo kalian ada masalah sih? kenapa?!" Air matanya kembali terjatuh, ia kecewa, benar-benar kecewa kepada orang tuanya.
"Maafin mamah Sen, mamah nggak tau harus gimana" Merina tertunduk, ia sadar betul mengapa anak semata wayangnya itu marah. Sendy tidak mau ia berpisah.
Sendy masih butuh keluarga yang harmonis seperti Wendy dan Rindy, walaupun tidak setiap hari, tapi ia tetap butuh itu.
•••
Jakarta
12 June 2021Hari ini adalah hari yang Sendy tunggu, Ia sangat menunggu datangnya tanggal ini setiap bulannya. Sudah 9 bulan dia menjalani hubungan dengan Altra, namun rasanya tidak seperti layaknya seorang kekasih pada umumnya.
"Gue kasih apa ya kali ini? masa gue kasih gelang couple gitu? Wen, gimana nih?" Tanya Sendy pada Wendy yang sedang memakan pentol kecil miliknya.
"Yaudah itu aja sih Sen, kan lucu. Terakhir lo kasih surprise juga bulan ke dua kalian pacaran kan? tumbenan mau ngasih lagi?" Ujar Wendy penasaran.
"Ya kan nggak apa-apa, suka-suka gue lah, kan gue yang beli," sungut Sendy, ia tidak mau mengatakan apa yang sebenarnya akan terjadi pada hubungan nya. Semalam ia sangat berpikir keras diatas kebimbangannya.
Sendy memutuskan untuk pindah ke Australia, bersama mamahnya. Karena dia tau, jika dia tetap disini, hidupnya tidak akan berubah. Dia harus merelakan Altra dengan Asella sekarang, ntah sampai kapan.
"Ih kesel gue dengernya... ngeselin amat sih lo," Wendy kembali memakan Baksonya dengan kesal.
sendyna.ptri
loli-placeliked by wendyna.ziza and 5468 others
Ternyata, hidup gue nggak semanis es krim yang ini. Good bye n see u on top.
see all comments...
wendyna.ziza woy, napa temen lo ? @rindyta.amld
rindyta.amld lah? kenapa lo Sen? Story-story bisa kali ya
ri.van kenapa lo dek?
pelangsing_badan Mau tubuh langsing? cek ig kita kak
sendyna.ptri NAON SIH NENG ?! @wendyna.ziza @rindyta.amld // gapapa gue kak @ri.van // mau dibikin selangsing apa gue anjay @pelangsing_badan
19 minutes ago.
•••
"Serius dah Sen? lo kenapa sih? galau gitu mukanya" tanya Wendy penasaran.
"Masa iya? nggak tuh" Jawab Sendy lalu meninggalkan Wendy yang masih asik menyedot jus buahnya.
"TUNGGUIN GUE BEGOO !!! MAIN TINGGAL AJA" Teriak Wendy tanpa rasa malu.
"Berisik bego, nggak risih lo diliatin kakel gitu," Tegur Sendy, sebab Wendy sudah menjadi pusat perhatian di kantin karena suara toanya.
"Ya maap, lo sih gue ditinggal" Sungut Wendy.
"Yaudah ayo ke kelas, gue belum ngerjain ekonomi"
"Ayo, eh tapi Sen? Lo belum cerita ke gue, kenapa lo murung gini."
"Kek ABG labil, eh kita emang masih ABG dengg" cerocosnya terus menerus."Kalo misal gue bilang kalo gue bakal pergi ke luar negeri, lo percaya nggak ?" TanyaSendy memancing jawaban Wendy.
"Ya nggak lah, yakali halu ya lo Sen? bang--"
"HEH ENAK-ENAKAN YA LO PADA, ISTIRAHAT DULUAN. GUE DITINGGAL, SETAN LO BER--dhwa" Wendy menutup mulut Rindy yang sedang berteriak. Kali ini bukan Wendy yang menjadi incaran tatapan ganas kakak kelas, tapi Rindy.
"Kalo ngomong pelan aja napa, gue dua kali dibikin malu. Nggak sama lo, nggak sama Wendy." Sendy menghentakkan kakinya kesal lalu memutuskan untuk pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu.
"Yaelahh ditinggal lagi," Pasrah Wendy yang diangguki oleh Rindy
"Iyaa tuh, kesel gue. Mana lagi barusan pelajaran fisika, pusing gue," Ujar Rindy pada Wendy. Sendy yang masih mendengar curhatan Rindypun menoleh dan menceletuk, "CURHAT TEROSSS"
Setelah itu Sendy langsung melipir ke kelasnya. Sesampainya di kelas ia duduk di bangkunya lalu tiba-tiba melihat sekitar isi kelas.
Sendy menghela nafasnya kasar, "Bisa nggak ya gue nemu yang sama kaya gini?"
Tiba-tiba dari depan pintu kelas ada orang yang mencari Sendy.
"Sen, dicariin nih!" ujar salah satu teman kelasnya yang bernama Viaren.
"Siapa lagi sih anj--" Sendy melongo melihat pemandangan di depannya.
"Ikut gue bentar Sen."
Tbca/n: Okee ini hasil revisinya, silahkan dinikmati, maaf kalo ada typo.
VOMMENT DAA
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
All Falls Down [COMPLETED]
Novela JuvenilKasih tau gue trik gimana caranya biar lo luluh sama gue. Gue udah ngelakuin apa yang gue bisa, tapi semuanya sia-sia. - Sendyna Putri